Epilog

18 3 0
                                    

Play sound di mulmed, ya!

17 Maret 2447
Palembang, Indonesia

"Pada hari pertama di semester ini, saya minta kalian untuk membentuk kelompok yang terdiri dari tujuh orang, tidak lebih, tidak kurang." Dosen laki-laki itu menjeda ucapannya, "Setelah itu, kalian harus mulai mengenal satu sama lain, dan karena ini adalah jurusan bahasa, kalian harus membuat sebuah novel, dengan tujuh karakter, kalian sendiri, sebagai tokoh utama. Mengerti? Ini untuk tugas keterampilan kalian semester ini."

"Waktu untuk penulisan hanya tiga bulan. Setiap anggota harus menulis, satu orang minimal satu bagian yang terdiri dari dua ribu kata. Mengerti? Usahakan kalian mengambil tema yang beda, jangan plagiat, ya." Dosen laki-laki berambut cokelat itu berkata, setelahnya, para mahasiswa-mahasiswi di sana langsung berhamburan, mencari kelompok.

Dari semua mahasiswa-mahasiswi di sana, yang menjadi pusat hanya dua orang, seorang laki-laki dan seorang perempuan, mereka dikerubungi oleh banyak orang di sana karena satu hal: mereka terkenal pintar. Seorang lelaki berambut hitam dengan mata ungu yang terlihat malas, sedang tidur sepertinya, karena dia sedang menenggelamkan wajahnya di tangannya yang berada di atas meja, sedangkan perempuannya berambut merah muda dengan beberapa helai pirang dengan mata amber, sekarang dia sedang tersenyum kikuk pada orang-orang yang memintanya bergabung menjadi anggota kelompok mereka.

Namun, dari semua yang meminta dua orang itu bergabung, ada satu dari mereka masing-masing yang menarik perhatian, di sisi tempat perempuan itu, seorang lelaki berambut hitam dengan mata hitam, di sisi tempat laki-laki itu, seorang lelaki berambut pirang dengan mata biru. Ke-duanya tanpa pikir panjang meng-iya-kan permintaan ke-dua orang itu, sambil bertanya bersamaan, "Kenapa kau terlihat familier?"

Perempuan dan laki-laki yang terkenal pintar itu melihat ke satu sama lain sambil terkejut, tidak lama, Si Perempuan bertanya yang segera diangguki oleh lelaki berbola mata ungu itu dan lelaki bule di sebelahnya, "Ingin bergabung?"

"Tiga orang lagi, siapa?" Perempuan bernetra amber itu bertanya, pada tiga orang di depannya: lelaki bernetra ungu, lelaki bernetra hitam, dan lelaki bernetra biru. Namun, tidak ada jawaban, mereka hanya menaikkan bahu, lalu kembali mencari, mencari seseorang yang terlihat familier.

"Itu!" Teriak ke-tiga lelaki itu bersamaan, membuat Si Perempuan terkejut, mereka menujuk orang yang berbeda-beda, seorang perempuan berambut jingga muda dengan bola mata hijau, seorang perempuan berambut biru muda dengan mata biru, dan terakhir perempuan berambut pendek berambut hitam dan bernetra hitam. Benar, mereka terlihat familier, membuat ke-empat orang itu segera menghampiri dan bertanya, "Apakah kamu mau bergabung dengan kami?"

Tentu saja, itu segera diangguki. Kapan-kapan lagi sekelompok dengan orang pintar? Namun, sepertinya itu harus dihapuskan, mereka memang kelompok, bukan?

"Kenalkan, aku Fetaneo Chandelle. Panggil saja Neo, kalian?" Perempuan bernetra amber itu berkata, yang segera dijawab oleh lelaki bernetra ungu, "Vilfredo Lasfar. Vil."

"Kee. Keela Jessenia." Perempuan berambut biru muda berkata dengan senyum manis di wajahnya, bersamaan dengan perempuan berambut jingga muda bergelombang, "Xicha Kazuyo, panggil saja Xi!"

"Ver, Efren Versun. Salam kenal." Lelaki bule berkata, setelahnya perempuan berambut hitam pendek dengan kacamata hitam berkata, "Camella Yureneva, Mel."

"Foss, Lucas Foss. AFoss, Aksel Foss." Yang terakhir, lelaki berambut hitam dengan mata hitam berkata, membuat yang lain kebingungan, tetapi dengan cepat dijelaskan kembali oleh Foss, "Aku, Lucas Foss, panggil saja Foss, aku pengidap multiple personality disorder, kepribadian gandaku dipanggil AFoss, lengkapnya Aksel Foss."

"Jangan memandangku aneh, santai saja, AFoss baik, kok. Ingin bertemu dengannya?" Tanya Foss, yang langsung diangguki, tidak lama, dirinya seperti ingin pingsan, tetapi itu hanya berlaku beberapa detik, setelahnya, dia kembali berkata, "Aku AFoss, salam kenal."

Setelah itu, Foss kembali lagi, dan mereka mulai berdiskusi, bagaimana novel mereka, tetapi sebelum itu terlaksana, Neo bertanya, "Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

Pertanyaan itu hanya dijawab oleh gelengan, tetapi ada juga yang menjawab sesuai perasaannya, Ver, "Aku merasa ... kita pernah bertemu."

"Ah, bagaimana jika kita membuat tentang tujuh remaja yang pernah bertemu, tetapi amnesia?" Vil mengusulkan, yang langsung ditolak mentah-mentah oleh yang lain karena pasaran, tetapi dengan cepat dijelaskan kembali oleh Vil, "Tidak, tidak, sebagian dari mereka mengingat masa lalu mereka, mereka dipertemukan kembali di sebuah tempat penelitian milik para peneliti. Di sana, mereka diberitahu tentang kenyataan diri mereka. Mereka adalah ... mesin penghancur dunia."

"Menarik!" Seru Foss, "Ada saran judulnya? Juga nama kelompok kita?"

"Zo'r." Kee berkata, yang langsung ditanya oleh yang lainnya, "Apa artinya?"

"Aku tidak tahu, nama itu, hanya terlintas tidak sengaja di pikiranku, kupikir nama itu cocok." Kee berkata, yang langsung diangguki oleh yang lain. Nama kelompok mereka, Zo'r.

"Kalau begitu, judulnya," Vil berkata, tetapi lebih dulu dikatakan oleh Xi, "Zo'r : The Teenagers."

"Setuju!" Neo berseru, disusul yang lainnya, lalu Vil berkata, "Aku yakin, kita pasti pernah bertemu, entah di mana. Yang pasti, yang aku rasakan sekarang adalah, aku merindukan kalian. Semuanya."

"Aku juga, aku merasakan rasa rindu yang sangat kuat dengan kalian." Mel berkata, sesaat kemudian, mereka berpelukan, mengundang perhatian dari orang lain, tetapi itu tidak dipedulikan, secara tidak sadar, Neo berkata pelan yang masih dapat di dengar oleh Zo'r yang lain, "Aku bahagia bisa bertemu kalian lagi, Zo'r."

THE END YANG SESUNGGUHNYA~

Yang ngira ini sad ending mana? Huahahaha, sayangnya, akuh maunya happy ending wkwkkw. Jangan lupa tinggalkan jejak! Kalo mau baca cerita Zo'r : The Teenagers, a.k.a cerita asli seri Zo'r, silakan mampir ke tinlit, linknya ada di bioku :). Iya, Zo'r : The Teenagers bener-bener ada, sudah tamat. Cerita itu yg jadi asal usul cerita ini. Kan ini cuma special story~

Regard,
Fs.

Bye, WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang