"hey siapa perempuan itu?"
"cantik ya!"
"bukankah dia..."
"Astaga!"
"This is Amazing!"
"aku tidak percaya dia murid baru sekolah kita!"
Semua orang menatapku dengan cermat. Astaga, hari pertama saja sudah seperti ini, bagaimana seterusnya? Rasanya seperti aku ditatap para monster yang siap memakanku untuk santapan pagi mereka.
Aku membalasnya dengan senyuman kecil. Mata mereka terus membuntutiku dimana aku berada. Apa karena video itu? Cepat sekali viralnya. Oh, Kak Ash ini semua salahmu.
Aku harus segera pergi dari kerumunan dan mencari Kantor Kepala Sekolah, tapi dimana? Tuhan, tolonglah aku. Ini pertama kalinya aku berada di gedung untuk mencari ilmu dan menjadi pusat perhatian. Aku terus berjalan dan berjalan dan berjalan dan berjalan sampai...
Buughh!
"aw.. sakit" aku terjungkal beberapa centi dan sepertinya tadi aku menabrak seseorang. Bagus sekali Amy, hari pertama sudah menabrak orang.
"oh tidak... apa yang kau lakuk-- Astaga!" orang yang kutabrak yang tadinya marah sekarang menutup mulut dengan tangannya. "maaf... aku tidak sengaja. Akan ku rapikan" dengan segera aku merapikan kekacauan yang aku perbuat. Buku dan kertas berserakan di lantai. Setelah ku rapikan aku membantu dia berdiri. "ini bukumu" aku menyerahkan bukunya dan ekspresinya masih sama saat dia melihatku. "uu-hh.. t-terima k-asih.." tangannya bergetar. Ada apa dengan gadis ini?
"um.. apakah kau benar-benar Amy Dawson?" katanya. "iya benar, kenapa ya?"
Tiba-tiba dia membuang buku-bukunya sembarangan ke lantai. Dasar! aku tadi sudah merapikannya. "Astaga! kau benar-benar Amy!! Perkenalkan, namaku Mary Anderson. Aku adalah Blazers dan kau adalah adiknya Eleanor Ashley. Aku tidak menyangka kita satu sekolah" katanya histeris. Oh, sekarang aku tau alasan mengapa orang-orang menatapku dengan ngeri.
"o-oke... pantas saja aku menjadi pusat perhatian" gumamku. "iya benar! Kau menjadi viral di dunia karena video inspirasimu kemarin". Benar kan. Kak Ashley, apa yang kau lakukan padaku?!
Aku hanya mengangguk. Tak sadar kami berdua berjalan di pinggir lorong sekolah. "oh ya! Mary, bisakah kau mengantarkanku ke Kantor Kepala Sekolah? Aku belum tau seluk beluk sekolah ini" tanyaku. "tentu saja! Ayo, ikuti aku" Mary menggandeng tanganku. Beberapa menit mengitari sekolah akhirnya kami sampai di depan pintu Kantor Kepala Sekolah.
"ini dia, aku akan menunggu di luar" ucap Mary. Aku mengangguk pelan kemudian mengetuk pintu coklat besar di hadapanku. Sedetik kemudian pintu itu terbuka dengan sendirinya.
"siapa?" Ibu Kepala Sekolah mendongakkan kepalanya. " Amy Dawson, bu. Anak baru yang daftar kemarin" aku duduk di kursi yang disediakan. "oh kau. Pasti kau ingin bertanya dimana kelasmu, kan?" Aku mengangguk. "kamu di kelas X-3. Dan selamat datang di Dallas High School" Ibu Kepsek tersenyum. "terima kasih, bu" aku segera keluar dari ruangannya.
"bagaimana?" tanya Mary. "aku di kelas X-3". Mata Mary membulat, mulutnya berbentuk huruf 'o', sedetik kemudian dia berteriak histeris. "ASTAGA, AMY! Kita sekelas! Ahahah, This is the best day of my life OMG!" dia memelukku dengan keras. "ukh! Mary... terlalu kencang". "hehe Maaf" Mary melepaskan pelukan kami.
"jadi, sekarang apa?" aku bertanya. "tentu saja ke kelas. Ayo!" Mary menarik tanganku. Lalu kami sampai di depan kelas yang tertera tulisan 'X-3' di atasnya. "kita sebangku ya?" tanya Mary. Aku mengangguk seraya tersenyum. Tentu saja aku sebangku dengannya, walaupun banyak orang-orang yang meneriaki namaku untuk duduk dengan mereka. Dan kurasa Mary akan menjadi sahabat pertamaku di Dallas High School.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey
FanfictionSebuah perjalanan yang penuh dengan kegelapan dan tantangan kehidupan. Apakah mereka dapat bertahan hidup sampai akhir hayatnya? Atau bahkan sebaliknya? . . . By: Sabila248 @2018 ~Cerita ini hanya kisah fiktif belaka tidak berdasarkan kehidupan asl...