U

430 62 25
                                    

Luda terkejut melihat pemandangan di depannya. Gelas berisi jus mangga yang berada ditangannya semula, kini terjatuh akibat keterkejutannya barusan.

"Aku balik ke asrama, ya."

Setelah seseorang itu pergi, kini hanya menyisakan satu orang lagi yang masih berdiri disana. Menatap Luda dari kejauhan.

Dalam hati Luda merutuki dirinya sendiri kenapa bisa-bisanya memilih taman belakang ini sebagai tempat tujuannya untuk berisitirahat setelah lelah mengantri jus mangga di kantin.

Seseorang yang menatap Luda barusan, perlahan berjalan mendekati Luda. Membuat Luda terintimidasi dan tak dapat berkutik dari tempatnya saat itu.

"Apa saja yang sudah kamu lihat dan dengar?" Tanya seseorang itu dengan nada bicara yang tenang, namun justru membuat Luda gugup.

Luda berdehem pelan, "T-t-tidak banyak, Miss. Saya...saya, baru lima menit.. disini." Luda terbata-bata menyelesaikan jawabannya. Ini terasa lebih sulit dibandingkan soal fisika sekalipun.

"Kamu, siswi penerima beasiswa itu, kan?"

Gue tau arah pembicaraannya kemana.

"Iya, Miss."

Seseorang yang Luda panggil 'Miss' itu terlihat tersenyum simpul. "Tolong rahasiakan apa saja yang kamu lihat barusan,"

Lagian tanpa diminta juga gue gamau ember kali, Miss. Huff.

"Kalau kamu bersedia melakukan itu, saya bisa ngelakuin apapun yang kamu minta. Asal kamu tidak membeberkan apa yang barusan kamu lihat."

Luda nampak berpikir, berusaha mencerna ucapan orang itu barusan.

Tunggu, tadi Miss Suzy bilang mau ngelakuin apapun yang gue minta, kan?

Luda tersenyum, sangat cerah sehingga deretan gigi rapinya terlihat. Matanya menyipit sempurna akibat tarikan dari pipinya.

"Apa yang kamu mau?" Seseorang itu, Miss Suzy tepatnya, bertanya kepada Luda. Wajahnya terlihat sedikit cemas, takut jikalau Luda meminta sesuatu yang tak dapat ia penuhi.

"Tolong, Miss, saya pengen pindah kamar, mau mati rasanya tinggal bareng perempuan gila itu. Tolong, pindahin saya, dalam waktu dekat ini. Itu aja permintaan saya, Miss. Saya jamin deh rahasianya aman. Hehe."

Suzy menghembuskan nafasnya, lega. Ternyata sesuai dugaan, Luda memang gadis polos.

"Akan saya lakukan."

Dan setelah hari itu, Luda resmi pindah dari kamar sebelumnya. Ia tak lagi menjadi roommatenya Eunseo, si perempuan gila. Melainkan kini ia menjadi roommate dari seorang gadis bawel bernama Dayoung, yang kau sebut saja dengan si ratu gosip.

Bersama Dayoung, akhirnya Luda tak lagi mendapat cap sebagai gadis polos nan lugu, ia sepenuhnya terkontaminasi.

_________________________________________

Luda POV

"Santai aja sama gue mah, lu bebas lah mau ngapain, mau ngegame sambil jungkir balik juga gak papa."

Itu Dayoung, teman sekamar gue yang baru.

Hari ini, hari Selasa yang gak akan lernah gue lupain. Gue terbebas dari perempuan gila bernama Eunseo itu.

Jika bisa gue deskripsikan, Dayoung benar-benar terlihat sangat easygoing dan ramah. Belum satu jam gue di kamar ini, dia memperlakukan gue seolah kita sudah kenal bertahun-tahun lamanya. Ya, walaupun sedikit bawel dan cerewet.

"Lu kenapa seneng banget nge-game, dah? Apasih asiknya nge-game?"

Lah, ni anak tau darimana gue suka nge-game?

LUDA (The Truth Untold Side Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang