03 - Camp on Fire

3.6K 92 4
                                    

Peringatan: Bagian ini akan berisi konten adegan dewasa. Adegan dilakukan oleh pemeran yang sudah dewasa dan FIKTIF! Don't try this at home or woods without condom! (except with your partner)

Mark dan West berlari kecil saat melihat perkemahan dan api unggun di depan kereta kuda yang mereka iringi sebelumnya. Kedua tentara itu lari bersisian hanya dengan baju zirah dan pakaian atas mereka, celana dan pedang mereka ditenteng di tangan. Kedua kontol mereka yang setengah tegang menggelantung di selangkangan mereka, masih sedikit basah dengan sisa sperma dan air liur mereka.

“Aneh, dimana yang lainnya?” Tanya Mark setengah berbisik, kemah mereka tampak sepi bahkan api unggun di tengan sudah hampir mati.

“Mungkin mereka pergi ke suatu tempat untuk melakukan apa yang kita perbuat tadi,” celetuk West manja sambil melingkarkan tangannya pada pinggang Mark dari belakang.

“Tunggu, kita harus membuat apinya tetap menyala,” kata Mark memutar tubuhnya dan mencium West pelan. “Setelah itu baru kita nyalakan kembali api diantara tubuh kita, okay?”
“Uh huh,” angguk West setengah menghela nafas, “kalo gitu, cepet kita kerjain.”

West memberikan cengiran manis penuh makna di wajah tampannya, sedangkan Mark mengambil beberapa potongan kayu bakar yang telah disiapkan sebelumnya. Dia meletakkan beberapa potong kayu bakar yang telah ia olesi minyak khusus di atas api unggung dan apinya kembali membesar dan menghangat. Saat Mark melakukan itu, West melepaskan kembali baju zirah dan baju dalamnya.

“Udah kan?” kata West sambil mencium Mark lembut, kemudian ia mendorongnya hingga jatuh ke rerumputan di bawah mereka. Tangannya dengan cekatan melepas baju zirah dan pakaian Mark. Sekarang kedua tentara bertubuh indah dengan wajah tampan saling berciuman dan meraba tiap inci bagian tubuh lawan mainnya.

Kontol mereka sudah tegang kembali dan saling bergesekkan di perut mereka. Mark mengganti posisinya, sekarang ia berada di atas tubuh West. Ia kemudian menggeser tubuhnya ke atas, menduduki dada bidang West dan memasukkan kontolnya ke mulut West. Lima menit berlalu dan keduanya mengganti posisi kembali. West menungging dan memegangi kedua buah pantatnya, membuat lubang kenikmatannya terbuka lebar untuk diselomoti oleh Mark dengan lidahnya. Tak lama kemudian posisi mereka telah berganti lagi, Mark tidur terlentang di rerumputan dan West berjongkok di atasnya, kontol yang lebih pendek mulai menerobos lubang kenikmatan milik Mark.

“Uggghhhh… AAH! AAH! AAAHHH!” lenguh Mark saat dengan gencar West menaik-turunkan pinggulnya, membuat kontolnya keluar masuk penuh hentak di lubang kenikmatan Mark. Satu tangan Mark meraba paha kencang West sedangkan tangan satunya mengocok kontol panjang agak bengkoknya dengan cepat.

“YEAAAH!! Gimana rasanyaaaahhhhrrghh?” Tanya West penuh desah sambil menatap tampang ganteng Mark yang penuh nafsu. Tangannya meraba dan meremas dada bidang Mark yang berada di bawahnya dengan keringat yang bercucuran di tubuh kedua insan yang terbakar nafsu membara itu. Keduanya melenguh dan mendesah penuh nafsu dengan kencang.

Sementara itu di dalam kereta kuda...

Carl terbangun dari tidurnya, suara lenguhan dan desahan penuh nafsu dari luar kereta kuda sedikit mengusik tidurnya. Komandannya yang setia, Rhett, melingkarkan tangannya dari belakang memberikan kehangatan di punggung dan dadanya. Tangan kanan Carl meraba benda kenyal tapi hangat, sebuah kontol tebal-kenyal-tidur milik Max ia remas-remas pelan. Kemudian ia mulai kocok-kocok hingga kontol tersebut menegang kembali setelah sebelum mereka tidur telah menumpahkan isinya di mulut sang komandan, tentu saja kelakuan tuan muda ini membuat Max mendesah pelan dalam tidurnya.

Sedangkan tangan kiri Carl mengarahkan tangan besar Rhett ke kontolnya yang sudah setengah tegang. Secara tak sadar, tangan Rhett meremas dan mengocok pelan kontolnya. Lalu Carl melihat wajah tampan dan imut Max yang hanya berada beberapa centi di depannya, ia mencium bibir Max perlahan dan serta merta mulai bergerilya dengan lidahnya.

Perlahan Max membuka matanya dan cukup terkejut melihat tuannya dengan lembut menciumnya, perlahan ia mengingat bagaimana bisa berakhir disini. Setelah sang bangsawan muda memerintahkan untuk membangun kemah malam itu, di meminta Max untuk masuk juga ke dalam kereta kuda. Saat masuk ia melihat bagaimana komandannya dan tuannya sedang saling meremas dan mengocok kontol satu dengan lainnya. Aroma keringat dan sperma memenuhi penciumannya dan membuat nafsunya bangkit.

Tuan Carl memintanya untuk melepaskan seluruh pakaian yang menempel di tubuhnya dan bergabung dengannya di kasur. Singkat cerita, mulutnya telah penuh dengan kontol besar komandannya dan Tuan Carl memasukkan kontolnya di pantatnya. Keduanya kemudian menyemprotkan pejuh mereka bersamaan di dalam tubuh Max.

Carl menyudahi ciumannya dan menatap mata hijau Max dan tersenyum.
“Tu-Tuanku-,” sedikit tersipu menatap senyuman yang indah itu.
“Shhhh, nikmatilah,” kata Carl sambil menciumnya lagi, kali ini dengan penuh kemesraan. Tangan Carl mengocok kontol Max dan tangan satunya meraba lembut belakang kepalanya, sedangkan kontol Carl yang telah tegang dengan sempurnya dikocok oleh tangan Rhett yang sudah terbangun sepenuhnya sekarang.

Rhett menggesekkan kontol raksasanya diantara belahan pantat Carl sambil menciumi tengkuk leher Carl yang membuatnya menggelinjang pelan penuh nikmat.
“OOH, Rhett, tusuk aku, ooohh,” perintah Carl setengan merajuk. “Dan kamu,” ia menatap Max, “kamu sedot kontolku, aarrghhh!!”

Rhett mengikuti perintah tuannya, ia meludahi telapak tangannya dan membasahi kontolnya, membuat sperma kering yang menempel di kepala kontolnya menjadi licin kembali. Perlahan ia mulai memasukkan kontol besarnya ke dalam lubang kenikmatan tuannya. Max juga mengikuti perintah tuannya, ia menggeser tubuhnya sehingga wajahnya sekarang berada di depan kontol tegang tuannya. Ia memasukkan seluruh kontol tuannya hingga kepala kontolnya menggaruk tenggorokannya. Gerakan tusukan kontol Rhett membuat Carl memaju mundurkan pinggulnya dan membuatnya ritme menusuk mulut Max dengan kontolnya.

Author's Note:
Upload special malam jumat terakhir di tahun 2018. Semoga tahun ini bisa ditutup dengan bahagia dan tahun depan dimulai dengan senyuman penuh naf-harap...

Rau mau ucapin duluan deh, Selamat Tahun Baru 2019.

Vote, komen, kritik dan saran tetap terbuka untuk seluruh pembaca. Peluk-kecup-basah dari Rau!

THE YOUNG LORD JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang