Peringatan: Bagian ini akan berisi konten adegan dewasa. Adegan dilakukan oleh pemeran yang sudah dewasa dan FIKTIF! Don't try this at home or woods without condom! (except with your partner)
Shuda memaju-mundurkan pinggulnya semakin cepat, kontolnya keluar masuk pantat Collins dan menghantam G-Spotnya dengan tepat serta memijatnya dengan urat-urat nyata, hal ini membuat Collins kelojotan penuh nafsu.
Meski kontol Wolff telah menyemburkan pejuh di mulutnya, Collins terus menyedotnya hingga keras lagi dan kembali menyemburkan pejuh kedua kalinya.
“OOH!!! AAAAAHH!! AKU GA TAHAN LAGIIIHHH!! OOORRGHH!!” Shuda melenguh kencang dan berkali-kali menembakkan pejuhnya yang kental dan banyak ke dalam lubang kenikmatan Collins.
“CROT! CROT! CROOTT! CROOOTT!!”
Terengah-engah, Shuda mengeluarkan kontol besarnya yang menggantung lemas, ia kemudian menjilati pejuhnya yang meleleh keluar dari dubur Collins.
Collins kemudian mengeluarkan kontolnya dari mulut Wolff dan mendorong Shuda hingga terduduk di salah satu batu kali yang cukup besar. Collins dan Wolff kemudian mendekatkan kontol mereka ke wajah eksotis Shuda, membuatnya dengan rakus menyeot dua kontol itu bergantian. Tak lama, kedua kontol tersebut kemudian menembakkan pejuhnya ke wajah dan dada Shuda, dengan rakusnya Shuda menyedot sisa-sisa pejuh dari tiap kontol di tangannya hingga tetes terakhir. Kemudian Collins dan Wolff menjilati, meneguk, dan berbagai pejuh yang telah mereka tembakan di wajah dan dada Shuda dan saling berciuman, menukarkan protein alami dalam mulut mereka secara bergantian.
Sementara itu di pinggir api unggun yang membara...
West sudah tidur terlentang di rerumputan, kedua kakinya bertumpu pada bahu Mark. Dalam ekspresi kenikmatan tiada tara, kontol Mark keluar masuk ke dalam lubang pantat West, makin lama semakin cepat dan keras. Setiap tusukan kontolnya mengenai prostat West dan membuat pantatnya mengedut kencang, keduanya menggelinjang penuh kenikmatan.
“AAH! AH! AAAAARRRRGGHHHH!!!” West melenguh makin kencang, mencoba mengontrol agar ia tidak menembakkan pejuhnya selama mungkin. Badannya telah banjir keringat begitu juga Mark.
“OOOORRRRRGGGHHH!!!” Mark melenguh kencang sambil menusukkan kontolnya sedalam mungkin. Tembakan demi tembakan kencang mengeluarkan pejuh kental yang memenuhi liang kenikmatan West. Getaran kontol Mark di dalam pantatnya membuat West tidak tahan lagi.
“AAAARGGGHH!!! AH! AH! AH!! CROT! CROTT! CROOOOTTT!!!” pejuh kental West ditembakan dari kontolnya yang telah sangat tegang, membasahi dadanya hingga ke pipi dan rambutnya. Mark masih terus menggenjot pelan kontolnya, membiarkan kontolnya bersarang di dalam pantat West yang hangat dan becek sambil menjilati pejuh West yang berceceran dan membaginya dalam ciuman mesra penuh dengan nafsu.
Kegaduhan yang tidak kalah seru mulai terdengar kembali dari dalam kereta kuda...
"YEAAAHH, MAAXX! Genjotanmu ga kalah enak dari Rhett, OH! OOH!" seru Tuan Muda Carl sambil terlentang pasrah merasakan kontol yang meski tidak sepanjang dan setebal sang komandan namun merojok lubang pantatnya hingga mentok, memandangi wajah Max yang terbilang imut. Ditambah peluh yang membanjiri tubuhnya membuat Max tergolong pria imut yang seksi.
"UUUGHH! Tuan Muda juga, punya lubang pantat yang legit," kata Max diantara nafasnya yg memburu dan desahan kenikmatan di kontolnya yang tersimpan hangat.
"KOMANDAN, KUMOHON LEBIH KERAS LAGI, AAARRRGHH! YEAAAAHHH!" kenikmatan ganda ini diperoleh Max karena saat kontolnya diremas hangat oleh liang anus tuan mudanya, liang kenikmatannya sendiri juga diisi oleh kontol super milik sang komandan. Bagaikan isi dari sandwich special penuh nafsu dan kenikmatan duniawi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE YOUNG LORD JOURNEY
FantasyIni jelas cerita bertema LGBTQ dengan Mature Content, hahaha. Cerita ini merupakan hasil karya orisinil Rau dulu pas masih masa-masa SMA. Awalnya ceritanya ini sudah Rau publish pertama kali di situs agaysex(dot)com dalam Bahasa Inggris. Back to top...