BAB 1

15 4 4
                                    

Mawar memandang wajah lela yang muram dari kebiasaannya. Jelas terpancar kesedihan di relung anak matanya.Kedua duanya duduk bersampingan di atas lantai tanpa tikar dan punggung mereka menghampiri tembok yang setia ada. Pada awalnya , Mawar tidak memperhatikan wajah rakannya tetapi sebaik saja dia mendengar suara agak sayu , secara spontan dia beralih memandang wajah Lela temannya itu.

Kini barulah dia menyedari Lela begitu tertekan pada masa itu. Beberapa detik yang lalu , mereka berdua mendiamkan diri sehinggalah secara tiba tiba Lela mengatakan sesuatu kalimat yang membuatkan dirinya terperanjat.

"Mawar ... pernah kau fikir untuk membunuh diri ?" Tanya Lela ketika itu .

"Bubb...bubb... bunuh diri ?" Jeit Mawar kebimbangan , dia seakan akan tidak percaya perkara yang baru didengarinya .

Lela menganguk lalu air mata mula menitis di pipi kirinya dan kanannya .

"Rasanya aku sudah tiada semangat untuk terus hidup , Mawar !"

"Kamu sudah gila....!"  Mawar cepat cepat memintaskan kata kata temannya itu.

"Sekurang kurangnya aku boleh lepaskan diri yang ke kutanggung ini dan aku menjadi orang yang bebas !" Dakwa Lela kepada yang seakan akan telah berputus asa.

Mawar yerdiam sebentar , lalu dia teringat cerita ibunya berpa tahun yang lalu.

Lela memandang ke arah Mawar dengan begitu saja ."Ibumu.....?" Dahut lela seakan aku tidak mempercayai kata kata Mawar.

"Tidak mungkin ibu buat sedemikian ibumu tidak mengabaikan tuntutan agama ?" Tanya Lela dengan nada protes.

RINTIHAN HATI EDA ( COMPLETE )Tempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang