DIFFERENT-14

17 3 0
                                    

              ~HAPPY READING~

[ALEA POV]
Ervin menghela nafas berat sebentar dan kemudian
"Gue tuh sebenernya bukan anak kandung dari mama gue." Ucapnya dalam satu nafas.
"Kok bisa?" Tanya gue penasaran
"Gue akan cerita. Tapi gue minta sama lo, jangan potong pembicaraan.
Gue mengangguk patuh.
"Dulu, duluuuuu banget gue tinggal disini, di panti ini, gue di temuin di jalan sama ibu kepala panti. Lo pasti penasaran kan, kenapa gue bisa di temuin di jalan?" Tanya nya dan gue hanya mengangguk
"Awalnya gue di ajak jalan jalan sama ibu kandung gue. Gue masih umur 3 tahun waktu itu. Trus gue di ajak ke taman dan gue disuruh gabung main sama anak anak yang lain. Waktu gue main gue ga sengaja ngeliat ibu gue nangis. Gue samperin dong trus gue tanya kenapa? Ibu gue hanya menggeleng sambil meluk gue, eraaaat banget."
Ervin menghela nafas berkali kali. Gue yakin dia nahan untuk gak ngeluarin air mata. Gue inisiatif buat nenangin dia, jadilah gue pegang tangannya.
Dia noleh ke arah gue sambil tersenyum.
"Trus dia nyuruh gue main lagi, gue nurut dong. Dan di sela sela permainan gue noleh lagi ke arah mama gue. Dan parahnya dia pergi dan ninggalin gue sama laki laki.
Gue refleks teriak teriak nama dia, dia noleh ke arah gue dan lari ke arah motor dan langsung naik motor itu, gue juga sempet denger dia ngomong gini "jangan benci ibu nak" dan motor itu pergi dengan cepat."
Tes.
Gue bisa liat ervin ngeluarin satu tetes air mata. Dan dia dengan cepat ngelap tuh air mata.
"Gue bingung dong harus gimana,kemana dan sama siapa, bayangin aja anak umur 3 tahun di tinggal dijalan sendirian."
"Waktu itu Gue takut banget, gue kelaparan,gue kedinginan,"
"Gue cuma bisa nangis berjam jam di bawa pohon.. dan akhirnya ada bu kepala panti nanya in gue. Ya gue ceritain semuanya. Dan pada akhirnya gue di bawa kesini, dan saat usia gue 5 tahun mama ririn kesini sama kak erlang, kak erlang suka banget sama gue, dan mama pun akhirnya memutuskan untuk mengadopsi gue, sampe sekarang" jelasnya panjang lebar.
"Gue benci sama ibu kandung gue."
Tes
Tes
Air mata ervin mulai luruh
"Gue ben ci. Gue ben ciiii. ARGGH" ucapnya frustasi sambil sesekali mengusap air matanya.
Gue menggenggam lembut tamgannya dan sesekali mengusapnya.
"Ssssst. Udah, jangan nangis. Lo gak sendirian kok, ada keluarga lo, ada gue disini. Gaperlu merasa sendirian." Ucap gue menenangkan sambil mengusap air matanya.
"Gu-gue ta-kut hiks" ucapnya terbata.
"Ehh, ssssst gausah takut, ada gue. Gue akan selalu ada di samping lo" ucap gue menenangkan
Grep!
Gue kaget guys, ervin meluk guee, eraaaaat banget. Gue pun membalas pelukannya dengan erat pula. Gue mencoba untuk menyalurkan kekuatan untuk ervin.
Gue yang selama ini hanya melihat keceriaan ervin, tingkah konyol nya, candaan nya dan sekarang gue melihat ervin saat dia bener bener rapuh.
"Ja jangan jauhin gue." Racau nya.
"Enggak ervin, gue akan ada di samping lo. Gue janji." Ucap gue
Ervin melepas pelukan nya dan
"Makasih." Ucapnya sambil tersenyum manis,
"Sama sama" balas gue mengelap air mata nya yang jatuh.

  Setelah adegan nangis nangis bombai selesai, ervin nganter gue pulang dengan selamat dan tidak kurang suatu apapun.
        Thanks ervin:)

Next gak?

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang