DIFFERENT-21

29 4 2
                                    

Ko ga ending" ya:v

Setelah pertemuan singkatnya dengan orangtua vero, Alea berusaha untuk menutupi kesedihannya dengan melukis.
"Wah wah, si princess lagi apa nih?" Goda ervin yang tiba tiba masuk kekamar alea.
"Lagi nyuci baju mas, udah tau ngelukis masih tanya aja lo" jawab alea sinis.
"Yaa kan gue basa basi al" ucap ervin menggaruk garuk kepala belakangnya.
"Udah ah lo ngapain ke rumah gue? Masuk kamar segala lagi." Sewot alea.
"Sahabat dateng bukannya di sambut malah di sewotin" ucap ervin sedikit kesal.
"Males banget nyambut setan kek lo" sarkas alea.
"Sekarang gitu ya, liat aja nanti gue sumpahin kalo suatu saat nanti lo suka sama gue," ucap ervin dengan wajah serius, tapi alea tidak melihatnya karena sibuk dengan lukisannya.
"Idiw, pd amat bang" jawab alea dengan kekehan pelan.
"Gue yakin, lo bakal sadar dengan apa yang gue rasain , mungkin ga sekarang, tapi nanti" batin ervin.
"Vin, gue mau curhat deh, lo mau kan dengerin curhatan gue?" Ucap alea memelas.
"Iya apaan, gausa masang muka kayak kucing kesasar gitu napa" jawab ervin terkekeh.
"Dih, unyu kaya lisa blekping gini lo ngatain kaya kucing kesasar. Katarak lo." Ucap alea kesal.
"Iya iya, maapin abang ya dedek" ucap ervin dengan nada yang lucu, tapi menjijikan di telinga alea.
"Apaan si lo, mit amit punya abang kaya lo." Sinis alea menaikkan satu alisnya
"Yauda si lo mau curcol apaan" tanya ervin penasaran.
Alea pun menyeritankan semua nya dari saat dia kerumah vero sampai pulang dengan perasaan kacau.
Ervin menghela nafas berat.
"Al? Gue tau lo sayang sama vero. Tapi lo beneran cinta sama vero? Atau sekedar obsesi aja?" Tanya ervin
"Gue sayang banget sama vero vin, tapi masalah cinta gue gak tau. Gue merasa gue gak mau kehilangan dia." Ucap alea lirih
Ervin tersenyum lembut.
"Kalo lo cinta, lo harus bahagia saat vero bahagia," ucap ervin tegas.
"Walau gak sama lo" tambahnya dengan lirih.
Alea menoleh ke arah ervin.
"Maksut lo apa?" Tanya alea tidak mengerti
"Gini deh, bonyok nya vero udah tau kan kalo lo pacarnya vero?" Alea mengangguk samar.
"Nah, lo bisa bayangin, apa yang bakal di lakuin bonyok nya vero setelah ini?" Dan kali ini alea menggeleng.
"Dia bisa aja di pindahin sekolah, atau gak bisa aja semua fasilitas dia di cabut semua." Ucap ervin santai
"Emang separah itu?" Tanya alea dengan mata yang berkaca kaca.
"Gue ga suka ya liat lo nangis." Ucap ervin melembut.
Dengan cepat alea menghapus airmata yang hampir turun membasahi wajah cantiknya.
"Gue yakin bonyok nya ervin pasti menentang kalian, iyakan?" Lagi lagi alea mengangguk.
"Dan lo udah bayangin gimana reaksi abi dan umi lo kalo mereka tau ini semua? Kalo mereka tau anak satu satunya nyelentang kaya gini?" Ucap ervin berusaha memberi pengertian alea.
"Trus gue harus apa vin?" Tanya alea frustasi.
"Tinggalin vero." Ucap ervin mantap.
"LO GIL--"
Brakkkk.
Pintu kamar alea di tendang hingga membuka sempurna.
Ervin dan alea pun kaget dan refleks menoleh ke sumber suara. Dan mata mereka pun membulat sempurna ketika mengetahui siapa yang menendang pintu kamar alea.
"A-a b biii.........." ucap alea lirih

Next? Vote ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang