"Ma, aku pergi ya!"
"Nggak sarapan? Ini masih pagi sekali"
"Nggak, nggak usah soalnya lagi buru - buru karena mau ngecek dulu"
"Kalau gitu, mama suruh Rika bawain bekal ya"
"Serah mama aja deh. Dah"
Laki - laki itu berlari sambil membawa tasnya. Tujuannya adalah ke sekolah menengah pertama yang berjarak lumayan dekat dengan rumahnya
Pagi ini, udara terasa sangat segar, sejuk juga bersih sekali di sekitar jalanan itu. Semuanya tersusun rapi dan tak ada satupun sampah yang berserakan
Perjalanannya memakan waktu 25 menit dan pada akhirnya ia tiba di depan pintu gerbang sekolah itu. Sekolah yang berkualitas tinggi dan di dalamnya berisikan siswa - siswa yang di katakan berprestasi
Namun aslinya tak seperti yang orang sekitar katakan. Sama seperti sekolah lainnya dengan siswa yang biasa saja dan tak ada spesialnya. Hanya fakta mengenai sekolah dengan kualitas tinggi ini yang memang benar adalah fakta (ngomong apa sih?)
Ia berlari masuk. Bukan ke kelas, tapi ke perpustakaan. Itu karena ia adalah salah satu siswa yang menawarkan diri menjadi pengurus perpustakaan dan hanya dirinya saja
Kutu buku sepertinya memang pantas menjadi pengurus perpustakaan. Kerjaannya disana merapikan buku dan membersihkan tempat itu...sendiri (Zomblo:'))
Buku yang tertata rapi, udara segar yang masuk dan suasana hening di dalam perpustakaan sangat nyaman sekali
Ia keluar dari perpustakaan itu setelah membuka dan mengecek di dalamnya
Di tengah perjalanannya, ia melihat seseorang bertubuh besar mencoba menghalanginya namun ia lewati begitu saja
"Heh Tayo! Bawain tas gua!" Perintah orang itu dengan wajah sinis
Tak memperdulikan orang itu, langkahnya tetap terus berjalan menjauhi orang itu
"Pura - pura tuli ya dasar anjing!" Bentak orang itu yang langsung menarik dan mendorongnya dengan kasar. "Jamie sialan, bawain tas gua!" Perintahnya sekali lagi
Laki - laki bertubuh besar dengan wajah sinis itu menginjak kaki orang yang di suruhnya, Jamie Archer. Siswa pengurus Perpustakaan
Rambut hitam pendek, mata yang sedikit tajam berwarna hitam mengkilat. Si kutu buku itu akhirnya patuh dan membawa tas itu ke kelasnya
Di kelasnya, ia menaruh tas itu di tempatnya dan selanjutnya duduk di tempatnya sendiri dengan tenang. Perasaannya sedikit terasa lega, asalkan dirinya terhindar dari perkelahian itu sudah sangat melegakan untuknya
Waktu berjalan sampai saat jam istirahat. Saat ini adalah saat - saat untuk segera ke perpustakaan. Membaca buku, membersihkan dan mengecek yang akan di lakukannya
Jendela di buka lebar, buku - buku di bersihkan dan beberapa meja di lap olehnya. Sekarang tempat itu terlihat bersinar walaupun tak ada siswa yang ingin memasukinya selain dirinya sendiri
Menurut mereka, perpustakaan hanya membuang waktu saja
"JAMIEEEE!" Panggil seseorang dengan suara yang imut
Seorang gadis berambut coklat sepanjang bahu datang sambil membawa kotak. Gadis itu terlihat bersinar, sama seperti perpustakaan ini. Senyuman manis itu menenangkan suasana
"Ini bekal lo. Ingatkan tadi mama lo nyuruh gue bawain bekal. Sekarang makan sana!" Kata gadis itu, Rika Eunike. Benar - benar nama yang unik ;)
"Gua ingat kok. Makasih ya" ucap Jamie membalas senyuman Rika
Jamie membuka kotak bekal itu. Isinya banyak sekali dan tak mungkin dirinya menghabiskan nasi dan lauk sebanyak itu
Tetapi, mau bagaimanapun ia harus memakannya karena mamanya telah membuatnya dengan bersusah payah
Lahapan pertama membuatnya bergumam "enak" dengan mulut yang penuh
Lahap demi lahapan nasi itu habis. Tak di sangka awalnya ia mengira tak dapat menghabiskannya akhirnya habis sampai tak menyisakan apapun di sana
Rasa manis, gurih dan tekstur daging di nasi buatan mamanya itu sangat melelehkan lidahnya. Selain itu, telur dadar yang sepertinya di berikan tepung sehingga saat di gigit, terasa renyah seperti kerupuk. Beberapa sayur segar untuk pencuci mulut di akhir. Benar - benar kombinasi yang tepat
"Jamie" panggil Rika lembut sambil menatap Jamie dengan tatapan penuh harapan. "Pulang sekolah kita jalan - jalan berdua ya?" Ajaknya
Jamie tersenyum kecil karena gadis ini hampir setiap hari mengajaknya jalan - jalan sepulang sekolah. Gadis ini seperti lem yang tak bisa lepas darinya
Kebahagiaan Rika ada pada Jamie, dengan begitu ia sulit di pisahkan dari Jamie. Selain itu, Rika juga berperan sebagai pelindung Jamie karena Jamie adalah laki - laki yang penakut terutama dengan perkelahian
Saat kecil, ia sering di keroyok oleh beberapa anak - anak di sekolahnya setiap pulang sekolah. Alasannya untuk mendapat kesenangan atau Jamie adalah tempat pelampiasan atau mainan mereka
Jika Rika tidak datang ke rumah Jamie dan melapor kepada mama Jamie saat itu, mungkin Jamie akan pindah sekolah dan tak akan bisa bersamanya lagi
Jamie adalah seseorang yang berharga untuknya. Baginya, Jamie adalah pusat kebahagiaannya. Senyuman Jamie, bisa membuat hatinya meleleh. Dan Rika tak peduli jika Jamie adalah salah satunya siswa yang paling di benci di sekolah ini tanpa suatu alasan
"Sekarang giliran lo nentuin tempatnya" kata Rika
Jamie berjalan dan duduk di samping Rika. Senyuman Jamie membuat kedua gua gelap di atas mulut Rika mengeluarkan cairan merah
"Padahal setiap harinya gua yang pilih tempat. Sekali - kali lo lagi yang pilih. Gua juga ga keberatan kalau jauh - jauh" tolak Jamie dan membiarkan Rika yang memilih
"Gue terharu" mata Rika yang berkaca - kaca dan gerak - geriknya yang seperti ingin memeluk Jamie
(BRAAKK!!!)
Pintu perpustakaan seketika terbanting keras. Firasat Jamie, mengatakan sepertinya yang datang adalah laki - laki kejam tadi pagi
"Anjing Sialan! Sana pergi beliin gua roti. Lapar nih, kalau nolak nanti gua makan!" Ancamnya sambil menunjuk Jamie
"Babi gendut! jangan ngerusakin suasana deh!" Kesal Rika sambil mengepal kedua tangannya
Urat - urat kekesalan laki - laki bertubuh besar itu sebut saja Bobby, muncul dan bahkan ia menggertakkan giginya sebagai tanda kemarahannya
Jamie panik dan mencoba menenangkan Rika dan Bobby yang sepertinya akan membuat perkelahian yang besar. Seperti antara seekor semut dan seekor babi...gendut yang akan saling menerkam
"Heh Tayo kecil! Jangan ikut campur lo ya, kalau nggak mau tuh tulang - tulanh retak" ancam Bobby
Rika bertambah kesal dan akhirnya melayangkan pukulannya ke perut Bobby. Tak di sangka, Bobby jatuh K.O setelah Rika memukulnya keras
"Cih! Gangguin orang aja" gumam Rika. Ia berbalik dan menatap ke arah Jamie yang sepertinya sedang mengkhayal lalu mengatakan "gue tungguin di depan kelas ya" sambil tersenyum dengan tenangnya seakan - akan tak terjadi apa - apa
Jamie mengangguk, sepakat dengan ajakan Rika. Sungguh fenomena alam yang sangat langka, melihat orang sebesar Bobby di kalahkan oleh gadis kecil seperti Rika
Yo! I'm back. Gimana nih? Kalian udah taukan 1 tokoh. Yah di part kali ini belum muncul yang kek gimana gitu, tapi di next part udah muncul bagian - bagian yang gimana gitu
Dan...dan Author tau kok namanya gak begitu Interesting, bukannya gak niat tapi emang gitu...yang simpel aja. Kan deket tuh
Jamie Archer = James Arthur:) jadi mudah di inget yakan?Jan lupa Vomment yah!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Life Lie
Teen FictionHidup itu tak selamanya berjalan sesuai kemauan kita Dan... Hidup itu tak selamanya dinikmati, hidup itu juga perlu di perjuangkan Cinta... Tak selamanya akan datang semudah memetik daun dari pohonnya Sahabat... Tak selamanya mendapat yang setia dan...