chapter 7☁

1.3K 142 7
                                    

Kepergian Taehyun akhir dari semuanya. Mereka tidak bisa melarangnya. Bodoh memang mungkin taehyung disana sedang merutuki kebodohan saudara-saudaranya. Hingga suara berita menggema di penjuru ruangan.

'Kabar terbaru, pagi tadi pesawat tujuan Korea-perancis di kabarkan mengalami kecelakaan. Pesawat yang lepas landas jam 08.00a.m. Semua korban mengalami luka berat tak ada korban Jiwa dalam kecelakaan pesawat tersebut. Dan sekarang para korban sudah di bawa ke Rumah Sakit Seoul.'

Semua hacur berkeping-keping, kepergian Taehyun adalah musibah yang tak bisa di hindari. Perasaan aneh yang sejak semalam bersarang di hati mereka semua adalah benar. Tapi ini adalah takdir tuhan mereka tak boleh menyalahkan takdir. Tanpa pikir panjang mereka pergi tanpa Yoora menuju Rumah Sakit.

Semua berlalu-lalang di Rumah Sakit mencari para korban. Sama halnya dengan enam orang namja disana dengan perasaan campur aduk, mereka berusaha mencari salah satu saudaranya yang masuk ke daftar korban kecelakaan pesawat.

Dia melihat tubuh mengenaskan Kim Taehyun di sana dengan darah segar mengucur di kepalanya. Jimin dan yang lain tak kuat melihatnya. Ingin rasanya menggantikan posisinya. Seharusnnya semalam Jin melarangnya,seharusnya dia ikuti kata hatinya seharusnya, seharusnya di sini itu yang pantas disalahkan harusnya Jin. Hanya kata seharusnya di pikiran Jin saat ini. Dan dia mulai menyetujui kata-kata kiasan penyesalan pasti datang di akhir.

Semua mendekati tempat Taehyun. Melihat seberapa mengenasnya saudara yang satunya itu. Mata Taehyun masih bisa melihat keberadaan saudara-saudaranya walaupun sayu.

"H-hyung M-mianhe aku m-menyayangi kalian"

Tuttttttttt..... Tuttttttt... Tutttt

"TAEHYUN "

"TAE HYUNG HIKS HIKS" derai air mata menghiasi kepergian Taehyun. Perasaan bersalah semakin memuncak kala tak bisa menjaga satu-satunya saudara kandung Taehyung.

-Kim Taehyun-

Tuttttt.... Tuttttt.... Tutttt

Suara mesin detak jantung terus menggema di penjuru ruangan. Namja bersurai biru dengan pakaian lusungnya masih terus merapalkan doa-doa selama tiga tahun. Sampai doanya mulai terkabulkan saat melihat tangan namja yang sedang berbaring bergerak.

"Dokter dokter" teriak namja bersurai biru tersebut. Suara teriakan tersebut membuat dokter dan saudara-saudara lainnya mendekati ruangan tersebut.


Dokter lalu menyuruh namja bersurai biru tersebut keluar sebentar. Semua menunggu dengan rasa cemasnya. Dan akhirnya dokter luar dari ruangan tersebut dengan senyum merekah.

"Dia sudah bangun, dan di katagorikan sel kanker di tubuhnya sudah tidak ada. Dia sembuh total. Tapi dia masih harus di terapi karena Koma yang sudah lama, otot-otot dan persendiannya harus di lenturkan kembali, yasudah saya permisi terima kasih"

Semua membungkukan badan dan terus mengucapkan kata syukur yang teramat sangat.

Namja bersurai hitam pekat dengan bahu lebarnya memasuki ruangan tersebut di ikuti dengan yang lain.

Namja berambut coklat tua tersebut berlari memeluk tubuh ringking namja yang terbaring lemah.

"Hyung kukira kau tak akan kembali hiks hiks nan bogoshipo"sang paling muda menumpahkan keresahan hati lewat tangisan dengan namja itu mengusap-usap punggung lemah sang adik.

"Taehyung akhirnya kau sadar kembali"

TBC

adakah yang terkejut atau sesuatu yang kesal di lubung hati kalian. Authir pun sma. Udhlah kalau msh penasaran baca terus Work ini.

Sekalian

vote & Coment yyyyy...

Kim Taehyun - Lanjutan dari Lee Taehyun Or Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang