Sekolah.

32 5 11
                                    

Fara sedang membaca novelnya dengan fokus. Sekarang ia sedang sendiri di perpustakaan sekolahnya. Hanya ada penjaga perpus yang menemani kesendiriannya.

Jam pelajaran Pak Donghae sedang kosong, dikarenakan Pak Donghae sedang menjaga putranya yang sedang dirawat dirumah sakit. Mungkin beliau terlalu panik, sehingga tak memberi tugas pada Mang Henry, satpam sekolah.

"Selamat siang."

"Ya selamat siang."

Kedua suara yang mampu membuat Fara menoleh dari buku novelnya.

Enta kenapa, tapi ia reflek ingin tau siapa yang baru saja datang ke perpustakaan.

'Lah? Kok..?'

Fara sontak membulatkan matanya ketika ia tau siapa yang baru saja datang dan menyapa penjaga perpustakaan dengan suara yang dingin dan cuek.

Lelaki itu tidak sadar sedang dipandang heran oleh Fara. Ia dengan datarnya jalan kearah rak buku paling ujung.

"Loh loh loh, kok dia ada disini sih? Masa iya gua satu sekolah ama dia? Kok gua gatau?" Dumel Fara.

"Ah yaudah sih kalo satu sekolah juga bodo amat." Lanjutnya sambil mengindikkan bahu, lalu ia kembali fokus pada novelnya.

"Sombong amat nggak nyapa."

Fara terlonjak kaget ketika ada suara terdengar tepat dipinggir telinganya.

"Anjing kaget!"

Si pelaku hanya terkekeh gemas, lalu ia duduk didepan Fara.

Sedangkan korban hanya mengusap dadanya lalu mendelikkan matanya tajam pada Taehyung.

Ya, Taehyung.

Orang yang berhasil membuat Fara kesal setengah mati semalaman.

Ternyata takdir menemukan mereka kembali.

Di sekolah, tepatnya perpustakaan. Tanpa disangka-sangka.

"Lo," Fara memberi jeda. "Kenapa ada disini?"

Lagi-lagi Taehyung terkekeh pelan. Lalu ia menggelengkan kepalanya, tak habis pikir.

"Ya gua sekolah disini lah, Fara. Lagian gua gaboleh apa main ke perpustakaan? Emang sekolahnya punya elo?"

"Ya biasa aja sih, gausah nge gas." Fara menutup novelnya kesal. "Eh tapi, gua jarang ketemu lo atau liat lo. Kelas lo dimana?" Lanjut Fara.

"Ah yang bener? Padahal gua sering lewat kelas lo."

"Ngapain lewat kelas gua? Kelas gua kan deket toilet perempuan?"

"Eh? Ahhh, ini. Apa sih, nganter Jimin ke si Hana. Iya iya. Nganter Jimin."

Loh, kok Taehyung ngedadak gugup?

"Oh." Fara mengangguk faham.

Fara lumayan yakin dengan alasan Taehyung, sebab Hana adalah sahabat dan teman sebangku nya. Ia tau Jimin siapanya Hana. Dan ia tau Jimin sering ke kelas Hana hanya sekedar memberi Hana kotak bekal yang dibuatkan oleh Ibu Jimin. Habis itu ia pergi tanpa mengatakan sepatah atau dua patah kata pun. Ya gitu, Jimin anak yang dingin dan kaku.

Tapi ia sedikit curiga dengan alasan Taehyung, entah kenapa.

"Lo temen nya Jimin?" Tanya Fara.

"Iya, malah sahabat dari kecil."

"Tapi kok gua jarang liat lo sih? Lo juga kenapa nggak ikut masuk kelas bareng Jimin?"

"Gak gak. Nanti banyak yang suka."

LES - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang