Bantu Gue!!

2.2K 222 2
                                    

H-5 hari acara ulang tahun jurusan dan Mark semakin disibukkan dengan penyebaran surat undangan, ngehubungi guestar dan konsep acara.

Meskipun konsep acara sudah ada, tapi perlu waktu untuk membuat teknis dan menjalankannya nanti jadi perlu persiapan yang matang suapaya acara berjalan lancar tanpa hambatan.

Setelah jam kuliahnya selesai, Mark langsung jalan ke sekre karena koornya udah ngeinfoin ke mereka buat kumpul bahas pembagian surat undangan untuk disebar biar semua jalan.

"Mark?"

Mark memutar badan ketika mendengar seruan yang memanggilnya. Alisnya sedikit naik bertanya tanpa mengeluarkan suaranya.

Mina, gadis itu yang memanggil nama Mark. Sedikit berlari menghampiri cowok yang kini hanya berdiri menunggunya.

Setelah berhasil mencapai tempat Mark, Mina menepuk bahu cowok itu dan tersenyum, menyelipkan rambutnya yang sedikit menganggu penglihatannya.

"Mau ke sekre?" tanyanya dengan nada riang. Senang melihat Mark yang mau menunggunya setelah dirinya berseru tadi.

"Iya..." Mark kembali melanjutkan langkah kakinya menuju sekre. Ia sedikit terlambat karena koornya barusan menyuruhnya langsung datang setelah kelas selesai.

Dari belakang, Mina menyusul dan berusaha mengikuti langkah kaki Mark. Sedikit kesulitan karena dia mengenakan sepatu jenis platform shoe.

"Mark, pelan-pelan dong" setelah berhasil menyusul langkah kaki Mark, Mina segera menarik lengan kemeja navy milik Mark.

Mark kembali berhenti dan menatap Mina, "Sorry min, tapi gue cepet-cepet ada rakor sama sie gue"

Cewek itu mendengus pelan tetapi sedetik kemudian kembali tersenyum tipis.

"Ya tapi ga perlu sampe buru-buru gitu, Mark. Kan lo baru aja selesai kelas"

Mark cuma ngehela nafas ngeliat cewek di depannya sedikit memaksa dia untuk menunggunya teyapi sekarang malah sangat menghambatnya.

"Ya tapi sekarang gue mesti segera kesana, min. Kalo ada yang mesti diomongin nanti aja ya, lo chat gue aja. Gue cepet-cepet" setelah mengatakan itu Mark langsung berlari kecil menuju sekre yang sedikit lagi sudah sampai.

Melihat penolakan halus dari Mark, Mina kembali mendengus kemudian menghela nafas kasar. Bisa ngga sih, cowok itu sedikit aja peka atau ngerti dia dikit. Padahal kan kode dia udah jelas banget. Malah bukan kode lagi namanya mah.

Padahal tekad dia buat ngobrol atau pergi berdua sama Mark hari ini udah kuat, tetapi karena ketidakpekaan Mark dia jadi mesti berpikir dua kali buat maju duluan. Setidaknya dia berusaha dulu, tapi ya gitu, Marknya malah makin hari serasa susah dicapai.

"Mark lagi?" Tepukan halus di pundaknya berhasil buat Mina berhenti menatap kepergian Mark dan berbalik menatap cewek yang sedang menyapanya.

"Hhh...susah banget" setelah tau siapa yang menepuk pundaknya, Mina langsung mengiyakan pertanyaanya. Ya, dia Doyeon, teman sekelas sekaligus temennya dari SMA.

Dayeon tersenyum mengerti, dia tau banget sama keadaan sahabatnya meski ngga sering bareng tapi ya gitu namanya juga udah lama bareng.

"Jangan terlalu dipikiran lah, masih banyak waktu. Mending kita ke kantin dulu yuk"

Mina cuma nangguk lemah ngikutin langkah sobatnya yang ngerangkul pundaknya.

Bruk...

Dayeon mendesis kesal, Mina ngerutin dahinya sambil membungkuk ngambil tas yang jatuh karena ngga sengaja ditabrak seseorang.

Ngalor NgidulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang