Ini belom direvisi, jadi kalo ada kata yang kurang paham. Dipahamin aja ya #maksa :)
[Now playing: Reflection by RM BTS]
Taehyung sampai didepan apartemen dengan bercucuran keringat. Mengeluarkan kunci dari dalam saku celana, pintu dibuka.Pemuda itu menyeret langkahnya masuk kedalam. Hari sudah sore menjelang malam dan melihat keadaan ruangan yang sepi dan gelap membuat Taehyung mengernyit.
Sepi sekali, kemana semua orang?
Taehyung menyalakan lampu seraya membawa langkahnya menuju dapur. Dan semakin mengerutkan dahi karena Seokjin-adik cantiknya itu masih tidak terlihat dimanapun.
Setelah menerima via pesan adiknya setengah jam lalu, Taehyung langsung mengebut membelah jalan raya layaknya orang kesetanan.
Menghiraukan klaksonan para mobil dan emak-emak naik motor. Yang dipikirkannya hanya satu; segera pulang dan menemani adiknya yang kesepian dirumah.
Namun, begitu ia pulang Seokjin tidak menyambutya dirumah.
Bagus sekali.
"Seokjin!" Panggil Taehyung kesal. Entalah, moodnya sedang sangat buruk sekarang. Setelah perbincangannya dengan professor Wook, otak Taehyung terasa ditimpa batu bata. Sangat berat dan bikin pusing bukan main.
Pemuda itu memutar arah untuk mendatangi kamar Seokjin, mengetuk-ngetuk dari luar, "Hei, Seokjin. Buka pintunya bocah!"
Karena panggilannya tak juga dijawab. Taehyung membuka pintu. Dan, seketika wajah kerasnya melunak saat melihat adik kesayangannya sedang tertidur pulas diatas ranjang dengan laptop miliknya yang masih menyalah.
Pemuda itu mendengus sambil menggerutu tidak jelas. Moodnya sedang sangat buruk, ingat?
Dasar Seokjin.
Taehyung membawa langkahnya mendekati tubuh pulas sang adik. Setelah meletakkan laptop miliknya diatas nakas. Mata tajam Taehyung tidak sengaja menangkap sesuatu yang kecil dan kotak bergeletak sembarangan pada sisi kasur.
Taehyung mengambilnya. flashdisk milik Namjoon? Kenapa benda laknat ini ada disini? Taehyung melirik adiknya yang masih tertidur cantik.
Menatap adiknya dengan tatapan sulit diartikan.
Ah, begitu rupanya.
Keparat.
Ingatkan Taehyung untuk memelintir ginjal Namjoon nanti.
Taehyung memasukkan benda kecil itu kedalam saku celananya. Mata hitamnya kini mengawasi wajah pulas Seokjin.
Untuk sepersekian detik ingatan Taehyung memutar kembali seputar percakapan mereka dikantor professor Wook.
Sebenarnya alasan kenapa Taehyung masih tinggal dirumah orangtua padahal dirinya sudah kuliah dan bisa mengontrak rumah sendiri, hanya ada satu dan itu karena adik kesayangannya, Seokjin.
Taehyung mengusap wajahnya kasar. Sial, otaknya benar-benar tak berguna sekarang. Dan lagi semuanya sudah terlanjur.
Sial, sial, sial.
Pemuda itu duduk pada sisi kasur. Cukup keras hingga menimbulkan suara decitan berisik dan membuat Seokjin yangーpura-puraーtidur seketika membuka mata, "Oh, hyung sudah pulang, ya?"
Taehyung menoleh, menatap adiknya yang juga menatapnya dengan bola mata besar dan bulatnya yang cantik. "Iya, maaf membangunkanmu, tidur lagi sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected [Taejin] ✔
Fanfic[COMPLETED] "Jadi kau bersedia menjadi makan malamku, Seokjin?" Rate M [Taejin/Vjin: top! Taehyung, bot! Seokjin]