RESAH

4 1 0
                                    

Sejalan bersama waktu, bulan demi bulan kita lewati dengan beragam
tantangan. Dari aku yang jadi posesif,dan kamu yang makin kekanak-kanakan, dan kita yang semakin berbeda. Aku telah menjadi aku yang arogan dan kasar, kamu telah menjadi kamu yang lebih masa bodoh dan sibuk dengan urusan pribadi. Pebedaan semakin kita rasakan seiring komunikasi yang sudah terhambat.

Semalam, tak seperti biasa. kau tiba-tiba berlagak berubah . atau aku yang berubah? . Aku pikir aku baik-baik saja, masih tetap dengan segelintir rindu yang belum bersua dengan rumahnya, aku tak merasakan kegelisahan .

"aku ngantuk, aku mau tidur" pesan singkatmu tepat pukul 9

"bintang sedang bertaburan, rembulan juga sedang nampak?" sembari aku melanjutkan lembur kerjaanku

Ku tunggu lama tak jua ada balasan. Ada sesuatu yamg hilang pada dirimu, tapi apa?. Sampai aku menulis ini masih saja aku belum menemukan jawaban yang tepat.

Tak berselang setelah aku menikmati, oh tidak, lebih tepatnya melewati kebosanan malam tadi. Pagiku tak
sehebat pagi sebelum kau jauh,ragamu yang jauh lebih pas nya, tapi sekarang hatimu juga. Berhari-hari , berminggu-minggu banyak hal
yang berubah setelah nya,

"kamu lagi apa?" sapamu melalu pesan singkat

"lagi tiduran aja,"

Kau merasakannya kan ? Kita semakin jauh, kau sibuk urusan kuliah, aku sibuk dengan kerjaan dan band ecek-ecekku. Kita semakin menjadi pribadi yang masa bodoh. Tak ada lagi romantisme pacaran, aku benar-benar bosan dengan gelagat kita .

"aku bosen"

"kenapa?, kamu udah ngga sayang aku?"

"aku mencintaimu, tapi kita gagal mempertahankan kenyamanan" aku
semakin muak

Kamu mematikan teleponnya ya? Aku lupa waktu itu. Semakin hari , selalu ada masalah yang tidak pernah bisa kita lewatin.
Kamu sedih Lun?
Jangan sedih ya, rindumu sudah ada yang punya.
Setelah banyak hal , banyak masalah yang datang, aku memutuskan untuk meninggalkanmu, aku pikir sia-sia saja mempertahankan mu dengan sifat masa bodohmu yang menjengkelkan. Aku mengatakan
kepadamu ingin meninggalkanmu , dan kamu menangis sejadi- jadinya.
Maafkan aku.

"jangan tinggalin aku" kau menangis di telepon malam jum'at itu

"Aku capek, kita sudah berubah" timpalku kesal

Aku memutusan meninggalkanmu karena aku bosan dengan cara kita
menjalin hubungan, dan ternyata aku salah menilai, akulah sumber masalah itu!

"Terlambat, hujan sudah datang
aku lupa tak membawa payung saat gerimis. Aku kira tak cukup membasahiku,nyatanya tidak. Aku basah oleh rintik itu. Aku lupa tak memberimu waktu,untuk sekedar menikmati hidup. Aku lupa tak membawakanmu payung. Terlambat, hujan sudah datang"
***

Sungguh aku menyesal setelahnya , aku telah berubah menjadi pribadi yang amat sangat posesif dan menimbulkan sakit hati terhadapmu, aku mencoba memperbaikinya . aku memintamu kembali ,namun kau menolak dengan alasan apapun. Aku tetap berusaha memperbaiki semuanya.
***
Selang sebulan,malam itu sekira pukul 12,selepas aku mengisi acara
di suatu cafe di daerah Magelang, aku memutuskan menemuimu di Semarang, dengan segala ketidak yakinanku terhadap kita, aku tetap
memutuskan mencari bus yang malam itu melaju ke kotamu. Sayang, aku tak menemukan satupun , dengan segala keyakinanaku , aku memutuskan untuk tidur di pos security dekat terminal. Sebelum akhirnya temanku mengajakku tidur di kos'an nya untuk sekedar istirahat sejenanak, walapun aku harus muter-muter dulu, Banjarnegara-Magelang-Yogyakarta-Semarang. Menyenangkan bukan? Tapi bukan itu tujuanku, tujuanku adalah menemuimu untuk memperjuangkan zat yang aku sebut cinta.

HUJAN SUDAH DATANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang