[11] FRUSTASI

35 2 0
                                    

Entah mengapa dari mereka semua merasa kebingungan dengan permainan ini. Begitu pula rasa khawatir yang mengrogoti mereka akan kehilangan Dara. Pokoknya apapun caranya mereka harus bisa mencari Dara dan menemukannya dalam keadaan utuh. Tidak mungkin dalam keadaan seperti ini mereka akan menyalahkan Leonda. Toh, ini liburan atas rencana mereka semua.

Saat ini mereka masih berkumpul di taman Kembang Hitam. Tivany yang masih tersedu-sedu menangis dan sisanya hanya bisa menggeleng pasrah.

“Gue gak bisa bayangin Dara lagi ngapain disana.”ucap Leonda.

“Doain yang terbaik aja buat Dara, gue yakin kok kita semua bisa nemuin Dara.”balas Satria, sekaligus menenangkan suasana yang tadinya agak sedikit menegangkan.

“Lo yakin Sat, mama lo gak ada nyembunyiin sesuatu dari lo? ”tanya Raihan.

Satria mengedikkan kedua bahunya “Gue juga bingung sama perlakuan nyokap gue. Tapi yang pasti villa ini emang ada rahasia yang gak boleh orang lain tau.”jawab Satria.

“Gue rasa lo bisa tanya soal ini ke bokap lo Sat, siapa tau kita bisa dapat petunjuk buat nemuin Dara.”usul Aji disusul dengan anggukan semua anggota GG TEAM.

“Bokap gue lagi diluar kota sama istri barunya, yakali gue nelpon tuh orang.”jawab Satria.

Satria masih tidak bisa lupa dengan kejadian di masa lalunya 5 tahun yang lalu. Dimana orang tuanya bercerai, akibat dari orang ketiga. Papanya lebih memilih orang lain dan meninggalkan mamanya. Satria tidak akan lupa itu dan bagaimana cara papanya memperlakukan mamanya. Namun, apa boleh buat Satria masih duduk di bangku SMP hanya mampu menenangkan keadaan agar tidak panas pada saat itu. Tetapi, Satria sekarang membutuhkan papanya atas jawaban teka teki ini.

“Coba aja Sat, lo gak boleh dendam sama bokap lo sendiri. Gitu-gitu dia juga bokap lo.”ucap Kayla seraya meyakinkan Satria.

Satria mengangguk dan mengeluarkan handphone di saku celana panjangnya. Jari jemarinya mulai mengetikkan nama 'papa' mencoba menghubunginya.

Dan terdengarlah suara pria paru baya di seberang sana.

"Halo."

Halo, apa kabar kamu?”

“Ga usah sok baik sama gue.”

“Tumben nelfon ada perlu apa?”

Satria menatap teman-temannya dengan tatapan gusar. Jantungnya juga berdegup kencang.

Kenapa tidak berbicara?Saya nggak punya waktu.”

“Hmm jadi gini, tolong jelasin ke gue apa yang pernah terjadi di villa keluarga kita dan pasti lo tau kan tentang dunia lain.”

Hening sejenak. Kali ini Rico dibuat skakmat oleh putra sulungnya. Bagaimana ia bisa tahu tentang Dunia Lain itu dan mengapa ia bisa menjadikan villa itu sebagai tempat tujuan liburannya?

“Woi jawab dong, gue butuh penjelasan.”

Untuk apa kamu ke villa itu?”

“Kenapa jadi nanya balik. Gue butuh penjelasan bukan pertanyaan.”

Untuk apa kamu tahu, gak penting. Saya sudah bisa melupakan kejadian itu kenapa kamu kembali mengingatkan saya. Kamu sama mama kamu sama saja.”

Jadi lo gak mau kasitau apa yang sebenarnya terjadi di villa ini?oke, gue bakal cari tahu sendiri. Dan satu lagi, semua rencana busuk yang pernah lo lakukan di villa ini bakalan terungkap.”

Sambungan telfon terputus secara sepihak. Cowok itu berdecak kesal di tempat duduknya. Ia mencampakkan handphonenya dengan kasar.

“Papa lo mau kasitau Sat?”tanya Aji.

DUNIA LAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang