"(Name)-san?"
"Eh iya?"
(Name) yang sedang melamun langsung tersentak kaget saat suara Nemu memasuki indra pendengarannya. (Name) menoleh ke arah Nemu lalu tersenyum canggung.
"Apa kau mengatakan sesuatu tadi, Nemu-chan? Maaf, aku tidak mendengarnya tadi."
"Ah, sebenarnya tidak ada," jawab Nemu menggeleng.
"Kau kebanyakan melamun sejak kita keluar dari hotel," komentar Samatoki.
"Kau melamun saat di bandara, juga selama take off di udara," sahut Jyuto, "sampai sekarang, di dalam kereta pulang ke Yokohama."
Kini mereka berlima sedang duduk di salah satu gerbong kereta yang melaju menuju Yokohama. Setelah perjalanan panjang dari Amerika akhirnya mereka sampai di Jepang, dan langsung pergi menuju stasiun kereta untuk langsung pulang ke Yokohama.
"Apa kau sakit, (Name)?" tanya Riou menempelkan punggung tangannya ke kening (Name).
(Name) hanya menggeleng, namun matanya masih menatap Riou yang menjauhkan tangannya dari kening (Name) saat menyadari sang adik tidaklah demam.
"Hm, ada apa?" tanya Riou menyadari tatapan sang adik.
"Apa tidak ada yang ingin kakak sampaikan padaku?"
Riou mengangkat sebelah alisnya, kemudian mengangguk.
"Jaga kesehatanmu, kau terlihat pucat semenjak keluar dari hotel—apa kau benar-benar baik-baik saja?"
Rasa kecewa sempat menyapa (Name) saat mendengar jawaban Riou, namun perempuan itu dengan cepat menepisnya lalu terkekeh.
"Aku baik-baik saja kak, sungguh. Apa tidak ada lagi selain itu?"
Riou memasang pose berpikir, kemudian teringat sesuatu.
"Bagaimana kunjunganmu ke keluarga Rutherford tadi? Kau pergi cukup lama tadi—sempat membuatku berniat menjemputmu."
Iris (Name) melebar saat mendengar pertanyaan Riou, dan mulai teringat apa yang terjadi beberapa jam yang lalu.
<><><>
"Eeh, sudah mau kembali ke Jepang!?" kaget Nyonya Rutherford saat (Name) menceritakan keperluannya datang ke rumah mereka.
(Name) hanya mengangguk, dengan senyum kecil terukir di wajahnya.
"Aku tidak bisa izin dari pekerjaanku begitu lama, Nyonya Rutherford—dan kami juga sudah mau check out dari hotel."
"Jadi itu alasannya Riou tidak datang bersamamu?"
"Mhm, aku datang sendirian," jelas (Name).
Nyonya Rutherford hanya tersenyum kecil, kemudian memeluk (Name)—sempat mengagetkan perempuan itu.
"Nyonya Rutherford?"
"Berkunjunglah kesini sesekali—jika tidak demi kami, demi mengunjungi orang tuamu."
Ekspresi (Name) langsung berubah, dan saat Nyonya Rutherford melepaskan pelukannya—dia dihadapi oleh ekspresi serius (Name).
"Nyonya Rutherford, ada yang ingin kutanyakan padamu sebelum aku pulang ke Jepang."
<><><>
"Berjalan lancar, mereka memberi kita banyak oleh-oleh juga," jawab (Name), "jadi aku sempat kewalahan membawanya ke hotel—itu alasannya aku lama kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sister » Mad Trigger Crew
FanficSetelah tidak lama bertemu, akhirnya aku bisa menemui kakakku. Tentu saja sulit mendapatkan informasi mengenai kakak karena dia tidak mau aku terlibat dalam masalah karenanya. Tapi, sebagai adik aku harus berada di dekatnya sebagai keluarga, kan? [...