03

317 45 16
                                    

Pagi ini Sean sudah bersiap-siap untuk menjemput kedua putranya dari rumah Arzy dan mengantar mereka ke sekolah.

Karena semalam Sean pulang terlalu larut, akhirnya Sean memutuskan untuk pulang kerumah orang tuanya, karena jarak dari rumah Arzy ke rumah orang tuanya cukup dekat dibandingkan dengan rumahnya yang harus menempuh waktu sekitar tiga puluh menit.

Sean menuruni tangga dan langsung melangkahkan kaki menuju ruang makan. Dilihatnya Jaevan dan juga kedua orang tuanya yang sudah duduk didepan meja makan dan sedang menikmati sarapan nya masing-masing.

"Pagi Mi, Pi" sapa Sean

"Gue gak nih?" tanya Jaevan sambil memasang ekspresi sedih.

"Penting?" jawab Sean sarkas sambil mengambil tempat duduk disebelah Jaevan.

"Udah...pagi-pagi udah pada ribut" lerai Ibu Sean.

Sean hanya mengambil sebuah apel merah dan meminum segelas susu yang sudah disediakan oleh Ibu nya. Kemudian bangkit lagi dari duduknya.

"Van gue pinjem mobil lo ya?" tanya Sean kepada Jaevan yang sedang asik mengoleskan selai cokelat diatas roti tawar nya.

"Terus gue pake apa kalo mobil nya lo bawa?"

"Pake motor lo aja, kasian udah lama gak dipake"

"Emang mobil lo kenapa?"

"Ban nya bocor"

"Lo aja yang pake motor"

"Ya masa gue jemput anak anak pake motor"

"Yaudah pake mobil Papi"

"Nggak mobil Papi mau dipake. Udah bawa mobil Vanno aja" ucap Ayah Sean sambil menyeruput kopinya.

"Yahh...gak bisa gitu dong Pi, mobil Vanno kan abis diservis" elak Jaevan.

"Udah ah, kelamaan. Ano pergi dulu, Assalamualaikum" ucap Sean sambil menyambar kunci mobil Jaevan yang tergeletak diatas meja makan kemudian berlari keluar rumah.

Jaevan yang melihat kakaknya membawa lari kunci mobilnya hanya bisa pasrah dan berdoa semoga mobilnya kembali dengan keadaan sehat walafiat. Karena biasanya dua keponakannya yang lucu-lucu itu akan mengacak-acak mobilnya dan juga akan membawa lari satu persatu action figurnya yang sengaja dia pajang didalam mobil.

"Ano, gak mau sarapan dulu?!" teriak ibu Sean yang melihat putra sulungnya lari tergesa-gesa keluar rumah.

"Gak usah Mi, nanti sarapan dikantor aja!" jawab Sean dari luar rumah.

"Halah, bohong itu Mi. Padahal mah mau modus sarapan dirumah mbak Arzy, kayak gak tau Bang Ano aja. Dia kan lelaki kurbel" ucap Jaevan yang diakhiri dengan kekehannya.

"Kurbel apaan Dek?" tanya Ayah Sean penasaran.

"Kurang belaian" jawab Jaevan santai

"Husshh...gak boleh omongin orang, udah sana kamu berangkat keburu siang" peringat ibu Sean kepada putra bungsunya yang masih berleha-leha sambil bermain ponselnya.

~~~

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih sepuluh menit, akhirnya Sean sampai dikediaman Arzy dan juga anak-anaknya.

Sean buru-buru masuk kedalam dan langsung menuju keruang makan karna mendengar sedikit keributan dari arah ruang makan.

"Inikan punya Adek!!" teriak Rayyno keras yang membuat Sean semakin mempercepat langkahnya.

BLACK&WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang