Bag. 10

54 22 2
                                    

Setelah pulang dari taman,Rian pulang dengan senyum yg mengembang di wajahnya sampai sampai disaat meja makan pun senyumnya tidak hilang,hingga membuat orang tuanya bingung

"mah, liat tuh anak kamu udh mulai rada" ujar papahnya dengan nada yg keras

"paan deh pah" jawab Rian singkat namun masih dengan senyuman di wajahnya

"kamu itu kenapa sih an? Dari tadi mamah perhatiin senyam senyum melulu, heran mamah" ucap mamahnya

"ada deh" jawab Rian seadanya "Rian udah lesai makan nih, Rian mau naik dulu ya,mau istrht di kamar" ujar Rian seraya menaiki tangga menuju kamarnya yg berada di lantai atas,kedua orang tuanya hanya gelenggeleng kepala melihat kelakuan anaknya

Dikamar,sedari tadi Rian hanya menatap bintang di balkon kamarnya, entah kenapa perasaannya sekarang mungkin sedang bahagia karna mengetahui bahwa Arin sndiri tidak memiliki hubungan apapun dengan lelaki yg ia kira pacaranya itu melainkan abang dari gadis itu, merasa karna seperti gila sendiri karna sedari tadi dia hanya menatap bintang sambil senyamsenyum, ia pun menuju tempat tidurnya untuk menuju alam mimpinya

******

Di sebuah taman yg indah,Rian dan Arin sedang duduk berdua,entah sejak kapan,tetapi mereka sedang duduk bersisihan

"rin"

"iya an? "

"gue mau ngomong sesuatu"

Arin yg mendengarkan hanya menautkan alisnya bingung "ngomong apa?"

"gue.... Hmm lo mau gak jadi pacar gue" ucap Rian

Arin yg mendengarkannya terkaget, namun tak selang lama Arin menjawab

"iya gue mau" seraya tersenyum, karna saking senangnya Rian pun berdiri seraya memeluk Arin dengan berputar putar, tetapi......




Gdubraggg

Rian mengaduh kesakitan karna terjatuh dari atas kasurnya "ADOHHHH,ANJERRRRRR ternyata gue cuma mimpi doangg,azhh udah enak juga mimpi gitu meluk Arin eh ini realitanya gue malah meluk bantalll" gerutu Rian

"Rian,kamu kenapa nak?? "teriak seseorang dari luar kamar Rian

"gak apa mahh,Rian cuma kejedot doangg"jawab Rian dengan nada sedikit berteriak

"yaudahh, sana kamu mandi udah siang tar kamu telat kesekolahh" teriak mamanya lagi

Rian akhirnya melesat ke kamar mandi, walaupun sebenarnya dalam hatinya ia tak rela jika terbangun dari mimpi indahnya itu, andai saja mimpi bisa di lanjutkan mungkin dia sudah melanjutkan mimpi indahnya itu

*******
Di sekolah, Yap sekarang tepat pukul 07.15 dan itu artinya gerbang sekolah sudah ditutup dan untungnya saya Arin tepat waktu ya walaupun lagi sedikitt saja dia akan telat

"huh,untung aja pak mamang baik mau bukain gue gerbang,klk engga udah kena hukum lagi dah gua" ucap Arin sambil berlari ke lapangan krna sekarang tepatnya hari senin,seluruh siswa di harapkan untuk melakukan upacara

Upacara telah selesai, namun ada yg menarik perhatian dari seluruh siswa termasuk Arin dan Mia, ya bagaimana bisa tidak menarik, di ujung koridor sekolah sudah ada guru bk beserta santapanya dan santapannya itu adalah,Rian bersama anteknya

"Rin, mereka ga kapok apa ya diksi hukuman gtu" ujar Mia

"paling kapok sekali doang abistu kumat lagi, udah ah ayo ke kelas tar kena omel lagi" jawab Arin seraya menuju kelasnya, yg diikuti oleh Mia

Sebuah senyuman timbul di mulut kecil Rian, ketika ia melihat Arin,bahkan ketika gurunya memberi tau apa hukuman yg harus dia jalani pun tak di dengar

"RIANN KENAPA KAMU SENYAM SENYUM?! KAMU GAK DENGER APA YG SAYA BICARAKAN?!" bentak guru bk

"eh apa buk? "tanya polos Rian, sedangkan temannya hanya bisa menepuk jidat dengan kelakuan Rian

"ahhh sudah lahh ibu capek ngurus kaliannn, dan kamu danu, beri tahu apa yg harus kalian lakukan, sudah saya pergi saya capek ngurusin kalian" ujar guru itu pasrah dan meninggalkan mereka

"astaga an, lo bener sama sekali ga denger apa yg di bilang tu guru?" tanya Nanda

"iya ga denger gue, gelap soalnya"ujar nyeleneh Rian seraya meninggalkan kedua temannya

"heran gue, knapa temen gue sengklek gitu ya" ujar Nanda

"lo juga sama" ujar Danu seraya meninggalkan Nanda

"aih ditinggal again" ucap Nanda lalu menyusul Rian dan Danu

••••••••

"rin,yok cus kantin" jak Mia

"yokk cuss" jawab Arin semangat

"rin rame bgt deh sumpah heran gue, padahal kan ada dua kantin tapi kenapa yg disini paling rame ya" ujar Mia

"entahlah paling ada something kali dengan kantin ini"ujar Arin dengan terkekeh seadanya

Setelah mereka berjuang demi mendapatkan apa yg cacing mereka inginkan dan telah duduk manis di meja kantin, kantin yg awalnya ricuh sekarang malah tambah ricuh, ya siapa lagi klk bukan penyebabnya Rian and the ganknya yg datang dengan gaya masing masingnya
Rian, dengan gaya senyum tipis seraya membenarkan rambutnya
Danu, tetap santai namun seperti terlihat cool atau mungkin sok cool?  Entahlah
Dan yg satu ini,Nanda dengan gaya melambaikan tangannya dengan senyum yg mengembang

"dikira ini acara putri indonesia apa"  batin Arin,setelah berbicara dengan batin sndiri Arin memfokuskan dirinya untuk makan

"hay"sapa orang itu ke Arin, Arin yg merasa di sapa hanya mendongakan kepalanya dan melihat Rian dkk di mejanya

"kenapa?" tanya Arin

"gini rin, kan bangku penuh semua nih karna mereka pengen liat kita pada dan kita gak dapet meja nihh, jadii kita pada mau ngikut duduk disini aja ya boleh kan?? Boleh pastinya yaudah gue duduk" ujar Nanda lalu mendudukan dirinya di sebelah Arin

"heh lo,kan belum ada gue kasi jawaban" jawab Arin,Arin melihat Mia, yaa Mia tengah asik ngobrol ternyata dengan Danu lalu Arin hanya menghela napasnya dan lebih memilih melanjutkan makannya tapi saat mereka asik makan ada yg datang ke arah meja mereka

"hay kak Rian" sapa orang itu, dan Rian yg merasa di panggil hanya menaikkan sebelah alisnya yg bermaksud bertanya, ya bagaimana lagi karna mulutnya tengah asik mengunyah

"eh emm ini kak anu.. Ee aku mau ngasik kk ini" ujar cewek itu sembari memberikan sebuah undangan

"ini apa? Siapa yg ultah?"tanya Rian setelah selesai mengunyah

"itu undangan ultah aku kak" jawab cewek itu dengan senyum yg tak pudar saat melihat Rian

"ohh jadi yg di undang dia doang, kita pada enggak?  Yaudah kita juga ngadain party sendiri aja lah, jangan ngundang sapa" celetuk Nanda

"ehh enggak kok kak, itu di undangan aku memang khusus buat kak Rian sma temennya, jadi itu kayak undangan bersama gitu makanya ya agak gede gitu hehe" jawab cewek itu lagi

"oh yaudah berarti gue boleh ajak temen gue? " tanya Rian, dan cewek itu hanya mengangguk "oh oke tar gue sama yg lain dateng" jawab Rian

"okee jangan lupa ya kak" ujar cewek itu

"iyaa" jawab mereka serempak

"makasi ya undangannya ya-Dewi" ujar Rian dengan mengeja namanya karna ya memang dia gatau siapa nama adik kelasnya itu, setelah mendapatkan jawaban Dewi pergi meninggalkan mereka

"rin tar gue jemput lo, lo dateng sama gue"
"dan gue gak terima penolakan" talak Rian akhirnya yg sempat melihat Arin akan memprotes ucapannya,dan Arin hanya mengerucutkan bibirnya





Oke, ini part ke 10 lmayan panjang juga ya alur nya hehe.. Smga di part ini kalian ngerti ya gimana feelnya hehe

Oke dengss, jangan lupa di vote yaa
Lupyuu gaess 💕

ARIAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang