2. Arseniko Alvaro Mahendra

66 2 0
                                    

Sebelum baca sebaiknya kasih bintang terlebih dahulu. Setelah baca baru kasih komen. Jangan jadi readers bayangan yang tak nampak. Hargai lah karya seseorang:)

Typo bertebaran

.
.
.
.
.

Flour dengan tergesa berjalan di koridor utama. Flour begitu cepat berjalan sehingga tak menyadari jika ada seseorang dari lorong kelas 12 yang berjalan kearah nya.

Sampai saat di persimpangan lorong itu Flour terjatuh akibat bertabrakan dengan seseorang yang berjalan dari lorong kelas 12.

Flour merintis kesakitan saat merasa nyeri di bokong nya. Flour ingin sekali melontarkan sumpah serapah nya terhadap orang yang telah menabraknya.

Tetapi saat mulut Flour sudah terbuka yang siap melontarkan sumpah serapah nya, ia terkejut saat mendapatkan sosok lelaki yang selama ini ia kejar.

"Arsen...." Flour mematung ditempat, ia begitu terkejut saat melihat Arsen lah yang menabraknya.

"Sorry," ujar Arsen cuek. Arsen melihat Flour yang mematung, akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan Flour.

Saat kesadaran Flour kembali, Flour melihat arsen yang sudah berjalan cukup jauh. Ingin dia mengejar, tetapi ia teringat dengan tugas yang belum ia kerjakan. Flour semalam tak ingat bahwa hari ini ada tugas, ia lupa akibat menunggu papahnya yang pulang larut malam.

Flour berbelok kearah koridor kelas 12 yang dilewati oleh Arsen beberapa waktu yang lalu.

Setelah sampai di depan kelasnya, Flour dengan segera masuk kedalam kelasnya itu.

Flour melihat kearah bangkunya. Ia melihat sudah ada teman satu bangku nya.

Flour berjalan kearah bangku nya dan meletakkan tas ranselnya ke kursi.

"Mel!" panggil Flour. Amel menegakan badannya dan menoleh kearah belakang yang sudah ada Flour.

Amel menaikan satu alisnya. "Kenapa?" tanya Amel.

"Lo udah belom pr fisika?" tanya Flour sambil meletakkan tas ranselnya.

Amel membuka resliting tasnya dan mengambil buku tulis yang berwarna biru muda. Amel membuka lembaran buku itu lalu diberikan nya kepada Flour. "Nih ambil!"

"Udah kelar semua mel?" tanya Flour sambil membuka lembaran demi lembaran buku itu untuk melihat apakah sudah semua atau masih ada yang belum.

Amel mengangguk. "Sudah," ujar Amel. "Kenapa lo akhir-akhir ini sering lupa ngerjain pr?" tanya Amel.

Flour yang tadi sempat menulis kini dia berhenti melakukan aktivitas menulis. Flour menatap kearah Amel yang kini sedang menatapnya juga.

"Gak tau gue, gue akhir-akhir ini mudah ngantuk. Ya, jadinya tidur gue cepet dan melupakan kalau ada pr," kata Flour bohong .Ia tak mau merepotkan siapa pun dengan masalah yang ia sedang hadapi, termasuk Amel— sahabatnya.

Sebenarnya Amel tak mempercayai ucapan Flour, ia bisa melihat bahwa Flour sedang membohongi nya. Amel ingin bertanya lagi, tetapi Flour sudah mengalihkan pembicaraan mereka.

"Amel, lo tau gak gue tadi pagi ketemu ama siapa?" tanya Flour untuk mengalihkan topik pembicaraan dengan senyum yang mengembang menghiasi wajah cantiknya itu.

Amel menggelengkan kepalanya. "Mana gue tau, kan lo belum cerita."

"Hehehe oh iya yah," Flour menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Tadi waktu gue mau ke kelas, gue tadi ketabrak sama pangeran." Flour menceritakan ini dengan wajah yang sangat gembira, seperti tak ada beban yang menimpa kehidupan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CANSADOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang