Tujuh

24 2 0
                                    

Pulang sekolah, seperti biasanya Tania, Chaca dan Ara pulang bersama. Sekarang mereka sedang menunggu bus di halte dekat sekolah.

" Tan, nanti malem kita kerkom dimana? " tanya Chaca

" Rumah gue mau? " tawar Tania

" Boleh, nyokap lu ada dirumah Tan? " tanya Chaca lagi

" Gak tau, ntat gue kabarin deh " jawab Tania

" Eum, gue boleh ikut gak? " tanya Ara pada Tania

" Boleh kok, biar rame " ucap Tania senang

•••

Tania POV

Nanti malem gue bakal kerkom sama temen gue. Tapi sebelum itu gue harus izin sama mama. Btw, pulpen yang dari Azka masih sama gue. Gue pengen balikin tapi tintanya sisa dikit.

Skip

---

CRIWISNYA CACAAA(3)

Taniya_

Ortu gue lembur guys

Klo mau nginep juga gapapa

Araa_a
Srius ca?
Ortu lu lembur brapa hari?

ChaCantik32
Wawww
Mau dong taaaaan

Taniya_

Yoi ra

Sehari doang lemburnya


ChaCantik32
CACA MAU NGINEP TAAN
BUAT NEMENIN TANIAAA

Araa_a
Gue juga deh
Tunggu kita ya tan

Taniya_

Iya raa

Kalian udah ijin kan?

ChaCantik32
Caca udh ijin kok tan ^•^
CACAA OTEWE DULUAN YA RAA

Taniya_

Ok ca


Araa_a
Iyeiye

---

Baguslah mereka pada temenin gue, gue gak kesepian deh.

Tania POV End

•••

Tadi pagi ayah Azka dan kakaknya sudah berangkat ke bandara. Azka dan bunda nya ikut mengantarkan mereka pada pukul 02.00 pagi.

" Bun, aku pulang " ucap Azka

" Bun? "

Azka bingung kenapa bunda nya tidak menjawabnya. Dia terus memanggil dan mencari bundanya. Ternyata bundanya sedang membuat kue di dapur.

" Bikin kue apa bun? " tanya Azka tiba tiba
Bunda Azka terkejut ketika Azka menempelkan dagunya di bahu pundaknya dan bertanya secara tiba tiba.

" Yaampun nak, untung adonannya gak tumpah " ucapnya sambil mengelus dada. Azka hanya cengengesan melihat bundanya seperti itu.

" Maaf bun, hehehe " kata Azka sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Azka ke kamar ya bun " lanjutnya

" Iya "

Azka sangat mencintai bundanya. Azka juga tidak pernah membuat bundanya meneteskan air mata. Jujur saja, Azka lebih dekat dengan bundanya daripada ayahnya. Bukan berarti Azka tidak sayang pada ayahnya. Walaupun ayahnya jarang menghabiskan waktu dengannya, Azka juga paham dengan kondisi ayahnya saat ini. Bekerja dari pagi sampai malam, apalagi kalau sampai lembur. Azka bangga pada ayahnya.

Setelah mandi, Azka turun untuk menemui bundanya. Azka melihat ada banyak kue di meja makan. Azka berpikir bahwa itu adalah buatan bundanya.

" Waw, ini semua bunda yang bikin? " tanya Azka

" Iya, cobain dong nak kuenya " tawar bunda

Azka mencicipi kue tersebut, rasanya sangat enak.

" Enak lho bun " komen Azka

" Eh bentar deh bun "

Azka mengambil ponselnya dari saku celana, lalu memotret kue bunda dan mengirimnya ke kakaknya.

" Aku mau ngeledek kakak bun, hehehe "

Bunda Azka yang melihat tingkah anaknya itupun langsung menggelengkan kepalanya yang dibalas senyuman oleh anaknya. Setelah selesai mencicipi kue bunda, Azka kembali ke kamarnya untuk bersantai.

•••

Chaca dan Ara sudah sampai dirumah Tania. Lalu Tania membawa mereka masuk ke kamarnya. Kamar Tania cukup luas, muat juga untuk dua temannya ini.

" Lu ngapain bawa dua tas ca? " tanya Ara

" Kan tas yang satunya isinya buat kerkom, klo yang satu lagi isinya barang barang
gue " jelas Chaca

Ara hanya mengeleng gelengkan kepalanya dan Tania hanya terkekeh melihat bawaan temannya.

" Yuk ca mulai sekarang aja " ajak Tania

" Okee "

Selama Tania dan Chaca mengerjakan tugasnya Ara pun ikut membantunya, walaupun dia tidak ada tugas. Sesekali mereka bercanda dan membahas hal yang tidak penting.

" Oiya Tan, pulpen yang dikasih Azka bakal lu balikin? " tanya Ara

" Ya gak mungkin lah ra, tintanya udah tinggal dikit " jawab Tania

" Ngapain dibalikin juga, toh dia kan ngasih lu " ucap Chaca

" Iya sih, tapi gue ngerasa gak enak " jujur Tania

" Trus lu mau gimana? " tanya Chaca

" Dia kan udah nolongin gue, ya gue tolong balik lah "

" Simple banget Tan " ucap Ara

" Bagus dong, daripada dia pake embel-embel ngasih sesuatu ke Azka kaya yang waktu itu adek kelas lakuin " jelas Chaca

" Oiyaya hahaha " mereka pun tertawa ketika mengingat kembali kejadian tersebut.

Skip

Akhirnya selesai juga tugasnya. Mereka pun berniat untuk mengistirahatkan tubuh mereka. Di kamar Tania hanya ada satu kasur tetapi lebar, muat untuk mereka. Sebelum menutup matanya perut Tania berbunyi. Chaca dan Ara yang mendengar suara perut Tania pun tertawa.

" Hahaha lu laper Tan? " ucap Ara yang masih dengan tawanya

" Iya hehe "

Jujur Tania sekarang merasa malu karena suara perutnya itu. Tanpa ragu ragu dia pun mengajak temannya itu untuk turun kebawah mencari makanan. Kebetulan teman temannya juga laper.

" Lu suka susu? " tanya Ara pada Tania

" Banget hehehe " jawabnya

" Wah sama dong Tan, gue juga nyetok susu dirumah " samber Chaca

" Gue gak nanya sih " ledek Ara pada Chaca

Chaca mengabaikan ledekan Ara, ia lebih memilih melanjutkan makan nya yang ia ambil tadi. Tania hanya terkekeh melihat kejadian yang didepannya ini.

Selesai makan, mereka bertiga memilih untuk menonton film sambil menunggu rasa kantuknya datang.

Tbc

Jangan lupa voment 🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

U MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang