Lima

18 2 0
                                    


Sudah dua minggu Tania sekolah di SMA Pelita Cahaya. Ia lewati dengan bahagia bersama Chaca ya walapun masih belum lama tapi Tania sudah merasa dekat dengan Chaca. Sifat mereka pun kadang tertukar, kadang Chaca yang jail pada Tania, begitu pun sebaliknya.

" Tan "

" Tan "

" Tania "

" Tania "

" Taniaa "

" TANIAAA "

Kaget.

Itulah yang terjadi pada Tania saat ini.

" Yaampun ca, lu bikin gue jantungan tau gak "

" Lagian lu tidur, untung pas gue teriak Bu Yanti udah keluar "

" Jam dia udah selesai? "

" Daritadi kali, oiya nanti gue mau ngenalin seseorang "

" Siapa "

" Ntar juga lu tau "

" Yang nanya "

" TANIAAAAAAAAAAAAAAA "

" Maap maap, oiya bentar lagi istirahat
kan? " tanya Tania pada Chaca.

" Gini nih klo udah kebo "

" Hehehe, lu gak ke kantin ca? " tanya Tania lagi

" Nanti aja bareng temen gue "

" Masih lama gak? "

" Ngga kok ka-a-- " ucapan Chaca terpotong ketika melihat temannya sudah datang.

" Hai ca " kata perempuan yang baru datang itu.

" Nah ini dia, hai jugaa "

Tania yang melihatnya pun tersenyum.

" Oiya ra, ini Tania temen baru kita. Tan, ini Ara "

Mereka berdua pun berjabatan tangan sambil tersenyum ramah.

" Ara Adlina "

" Tania Grisila Gilalom "

" Salam kenal ya kalian berduaa " ucap Chaca girang.

" Liburan lu kurang banyak ra, kenapa harus masuk lagi " sambung Chaca sambil tertawa

" Gak ah ntar lu tambah kangen lagi sama gue "

" Pede bgt lu "

Ara pun tertawa kecil.

" Oiya, ke kantin yuk " ajak Chaca pada dua temannya itu.

" Yuk "

" Kuy "

•••

Empat sekawan yang tengah berjalan ke arah kantin, lebih tepatnya sih ke mang Tatang. Dari kelas X mereka sudah berlangganan sekaligus tempat nongkrong mereka, mang Tatang juga gak keberatan asal jangan jadiin tempat bolos ataupun ngerokok. Bicara soal ngerokok, dulu Revan pernah pas kelas X tapi sekarang sudah tidak lagi karna dia takut dengan akibatnya, dia juga gamau mati muda.

" Mang, biasa ya empat porsi dengan rasa spesial ditambah es teh manis nya " kata Taya

" Oke "

Sambil menunggu makanan, mereka seperti biasa ngobrol sambil tertawa tawa gila. Tetapi walaupun begini mereka banyak yang suka lho.

" Et ett itu si Ara? " tanya Ajis pada Taya

" Busett dah, yaiyalah "

" Itu si Ara kan? " tanya Ajis menyakinkan.

U MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang