Written by : Nota Morrey
.
.
.
.
.Pemandangan berupa hamparan hijau yang barusaja Harry lihat kini mulai berganti saat mereka memasuki hutan, tidak seperti di tempat sebelumnya di sini Voldemort sedikit memelankan laju kudanya. Harry berfikir mungkin ini adalah saat yang tepat untuk bertanya mengenai apa yang diketahui pria itu dan juga mengenai kebenaran orang tuanya.
"Jadi, apa alasan kau tidak bisa membunuhku?" -tanya Harry disela-sela perjalanan mereka.
"Karena kau adalah Horcrux ku potter. Apa Dumbledore belum pernah menceritakannya padamu? Sebenarnya, aku sudah memusnahkan 5 Horcrux yang kumiliki, dan aku melakukannya untuk menjaga kewarasanku. Sisa Horcrux yang kumiliki hanya tinggal kau dan juga Nagini" -jawab Voldemort.
Harry benar-benar tidak tahu kalau dia adalah sebuah Horcrux, Dumbledore tidak pernah memberitahunya. Dia hanya bilang Voldemort memiliki tujuh Horcrux, tapi dia tidak pernah mengatakan bahwa Harry adalah salah satu diantaranya.
"Kenapa? bukankah akan lebih baik kalau kau membunuh dua sisanya. Kau akan kembali menjadi Tom Riddle"
"Tidak semudah itu potter, aku masih harus tetap menjadi immortal untuk menjaga apa yang menjadi peninggalan orangtuamu dari berbagai ancaman"
"Ceritakan tentang orangtuaku"
"Kita tunda itu nanti, kita sudah sampai" -ujar Voldemort sembari turun dari kudanya. Harry baru menyadari kalau Voldemort membawanya ke sebuah air terjun. Apa yang akan dilakukan Voldemort di tempat seperti ini?
"Ayo turun dan lepas sepatumu" -perintah pria itu. Walaupun tidak mengerti Harry tetap melakukan apa yang dikatakan Voldemort. Dia turun dari kuda dan melepaskan sepatunya, Voldemort pun melakukan hal yang sama. Setelah melepaskan sepatu, Voldemort langsung berjalan menuju ketepian air terjun.
Harry mencegahnya, dia menarik lengan baju milik sang Dark Lord. Harry menuntut penjelasan, sebenarnya mereka akan pergi kemana?
"Di bawah air terjun ini terdapat sebuah gua, itu tempat tujuan kita yang sebenarnya"-ujar Voldemort yang seakan tahu apa yang sedang dipikirkan Harry.
Sekarang Harry mengerti, itu artinya untuk bisa sampai kesana mereka harus menyelam sampai ke bawah. Voldemort sudah melakukannya lebih dulu, pria itu langsung terjun ke tengah kolam. Harry menyusul dibelakangnya, mengikuti Voldemort menyelam ke dasar hingga akhirnya mereka menemukan sebuah gua tersembunyi berukuran sedang yang dibicarakan Voldemort barusan. Keduanya kemudian masuk kedalam gua tersebut dan menemukan sesuatu yang sangat luar biasa.
"Wow.." -Harry benar-benar terpesona dengan tempat ini. Darimana Voldemort menemukan tempat seindah ini? Baru beberapa jam bersama Voldemort, Harry mulai menyadari bahwa pria itu tidak seperti apa yang dikatakan orang-orang di luar sana. Atau mungkin ini karena dia sudah memusnahkan hampir seluruh Horcrux nya sehingga membuat Voldemort kembali terlihat seperti manusia biasa sama seperti yang lain.
"Kau menyukainya?" -tanya sang Dark Lord kepada Harry.
"Ya, ini luar biasa. Bagaimana kau bisa tau tempat ini?"
"Mungkin kau tidak akan percaya, tapi orangtuamu sendiri yang telah menitipkan tempat ini padaku"-jawab Voldemort. Pria itu terlihat begitu menawan saat menyisirkan rambutnya kebelakang. Semburat merah kini menghiasi pipi Harry. Sial, kenapa Voldemort bisa begitu tampan!-batinnya.
"Jadi ini adalah peninggalan milik orangtuaku?"
"Ya. Dulu jauh sebelum kau lahir,kakekmu Fleamont tak sengaja menemukan tempat ini saat dirinya dikejar oleh pengikut Grindelwald. Disini dia menemukan sebuah batu kristal putih yang tanpa diduga ternyata memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Salah satunya adalah bisa menghidupkan orang mati" -Voldemort mulai menceritakan semua hal yang ia tahu mengenai rahasia keluarga Potter kepada Harry.
Termasuk juga informasi tentang Grindelwald yang sudah lama mengincar batu kristal tersebut. Untungnya Fleamont selalu berhasil menutupinya, bahkan sampai dia wafat sekalipun. Siapa sangka bahwa selama ini Fleamont ternyata berpihak pada Voldemort. Sebenarnya Fleamont dan Voldemort sudah lama menjalin hubungan pertemanan. Fleamont juga lah yang meminta James dan Lily untuk masuk kedalam anggota The Order of Phoenix atas perintah dari Voldemort.
Beberapa bulan setelah kelahiran Harry, Grindelwald berhasil menemukan informasi bahwa kunci untuk menemukan batu kristal itu ternyata ada pada keluarga Potter. Penyihir itu memerintahkan seluruh pengikutnya untuk mencari keberadaan Potter dan keluarganya.
James dan Lily tahu bahwa mereka sedang dalam incaran Grindelwald,mereka tidak mungkin mau membocorkan tentang rahasia batu kristal itu kepada penyihir hitam. Maka dari itu, sehari sebelum James dan Lily ditemukan tewas, keduanya sempat pergi mengunjungi Voldemort dan membicarakan sesuatu disana.
Mereka meminta agar Voldemort datang kerumah dan membunuh mereka. Ada alasan kenapa James dan Lily melakukan hal itu. Seandainya saja James dan Lily berhasil ditemukan oleh Grindelwald, Harry pasti akan dalam bahaya. Grindelwald bisa saja membunuh Harry.
Tatapi tidak dengan Voldemort. James dan Lily yakin Voldemort bisa melindungi Harry. Mereka sangat percaya pada pria itu. Bahkan lebih dari kepercayaan mereka kepada Dumbledore. Maka dari itu keduanya tidak ragu saat meminta bantuan Voldemort. Mereka bahkan memberikan kepercayaan penuh kepada Voldemort untuk menjaga letak batu kristal itu. Keuntungan kedua yang mereka dapatkan ketika mereka meninggal adalah rahasia mengenai batu kristal itu tidak akan jatuh ke tangan siapapun, kecuali Voldemort tentunya.
"Akulah penyebab orangtuamu meninggal Potter. Maafkan aku.." -ujar Voldemort setelah menceritakan kisahnya. Butuh waktu bagi Harry untuk mencerna apa yang dikatakan Voldemort. Jadi selama ini Harry sudah salah menilai pria itu. Voldemort telah banyak membantu keluarganya. Dia bahkan rela menjadi sasaran kemarahan pihak light atas terbunuhnya James dan Lily.
"Itu bukan salahmu, kau sama sekali tidak bersalah. Justru seharusnya aku yang berterima kasih padamu. Terima kasih karena sudah menjaga rahasia keluargaku" -ujar Harry. Sekarang ia semakin yakin, Voldemort bukanlah orang jahat. Dia hanyalah sosok kesepian yang ingin mendapatkan pengakuan. Pengakuan bahwa dirinya pantas untuk dilahirkan ke dunia.
Voldemort dan Harry semakin masuk kedalam gua, tempat penyimpanan batu kristal itu berada di bagian paling ujung gua ini. Beberapa meter lagi mereka akan segera sampai disana. Voldemort berjalan sambil menuntun Harry karena khawatir pemuda itu akan terpeleset akibat batu-batu gua yang licin.
"Kita sudah sampai" -ujar Voldemort. Mereka kini berada dibagian terdalam gua. Harry benar-benar takjub saat melihat batu kristal itu. Bentuknya sangat indah dan bercahaya. Kristal putih itu tertancap di sebuah batu besar yang berada ditengah. Cahaya yang dihasilkan dari kristal membuat dinding-dinding gua disekelilingnya jadi ikut bercahaya.
Harry sangat berterima kasih karena Voldemort mau mengizinkannya menyentuh batu kristal itu. Dia sama sekali tidak keberatan.
"Apa ada orang lain yang tahu tempat ini selain kau?" -tanya Harry.
"Tidak, bahkan para pengikutku sekalipun. Hanya kau dan aku yang tahu. Lagipula aku sudah melapisi gua ini dengan sihirku, jadi tidak ada yang bisa masuk kedalam sini"-jawab Voldemort.
"Aku mengerti" -ujar Harry seraya mengangguk.
"So, Potter. Sesuai janjiku, aku sudah memberitahumu semua yang kutahu, termasuk juga tentang rahasia keluargamu. Sekarang giliranmu untuk membuktikan janjimu. Aku akan memberimu tugas pertama"
"Kau tidak perlu khawatir, aku akan menepati janjiku" -ujar Harry.
"Baik, kalau begitu buktikan. Aku ingin kau memata-matai pihak light, terutama Dumbledore.."
.
.
.
.*****************
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Riddle
FanficYAOI! (TOM RIDDLE X HARRY POTTER) Semasa hidup, baru kali ini Harry menyesal tidak mendengarkan kata-kata Dumbledore untuk tidak pergi seorang diri ke tempat Voldemort demi menyelamatkan Ron dan Hermione yang disekap oleh para Death Eaters. Alih-al...