Jika Mark diberikan satu permintaan, dia tidak akan meminta uang atau menjadi lelaki paling tampan di dunia.
Permintaannya cukup sederhana; seorang Lee Donghyuck menjadi penurut dan patuh terhadapnya. Karena sungguh, dongsaengnya yang satu itu nakalnya luar biasa; Khususnya terhadap Mark.
Donghyuck tidak pernah menuruti perkataannya dan selalu saja bisa menemukan alasan untuk membantahnya.
"Pakai telur."
"Tidak Hyung."
"Pakai."
"Tidak mau Hyung, tidak enak."
"Lee Donghyuck, turuti kata Hyung mu."
"Tidak, kalau gitu Hyung bikin sendiri aja ramennya." Donghyuck memeletkan lidahnya ke arah Mark lalu pergi meninggalkan dirinya.
Itu hanya salah satu contohnya.
Selain itu, Donghyuck juga sering mengikuti dan menjahili Mark. Baik ketika di panggung, dorm, bahkan pernah sekali Donghyuck ingin mengikuti Mark ke kamar mandi; yang menyebabkan pria satunya berteriak dengan suara yang keras untuk mengusirnya keluar.
Maka, pada suatu pagi, ketika dia terbangun karena seseorang yang memeluk dirinya dengan sangat erat, Mark tahu siapa pelakunya,
"Lee Donghyuck, lepaskan." Ucap Mark dengan suara yang malas, karena ia tahu betul Donghyuck tidak akan menurutinya begitu—
"Oke."
—saja.
Mark kaget, hell, apakah seorang Lee Donghyuck baru saja mengikuti ucapannya begitu saja? Ia segera membuka matanya dan menatap ke arah Donghyuck.
Satu detik.
Dua detik.
Tiga det—
"WHOAAA!"
BRUGH!
"Hyung! Hyung tidak apa-apa?" tanya Donghyuck dengan khawatir ketika melihat Mark yang terjatuh dari tempat tidur; dikarenakan ia sendiri yang melompat dari tempat tidurnya.
Mark shock. Ia tidak bisa berkata apa-apa dan hanya terbengong melihat Donghyuck yang masih anteng duduk diatasnya kasur miliknya.
What the fuck is going on here?
Mark menatap Donghyuck yang kini memiliki telinga dan ekor seekor—kucing?
"Wait, Donghyuck, kenapa kamu bisa punya telinga itu?" tanya Mark ragu sambil menunjuk ke arah telinga kucing yang sewarna dengan surai pemuda mungil tersebut; Brunette.
"Uh? Tentu saja aku punya telinga Hyung." Sahut Donghyuck memiringkan kepalanya ke kanan karena bingung.
"Ugh, bukan itu maksudku, kenapa kau punya telinga kucing seperti itu? Dan kenapa pula kau bisa punya ekor kucing?" Tanya Mark sekali lagi. Pada saat itu juga, ekor tersebut bergerak ke kanan dan ke kiri.
Shit, jadi telinga dan ekor itu asli?
Donghyuck menatap Mark dengan ragu, ia menundukkan wajahnya.
"Tidak tahu?" Sahut Donghyuck lirih.
"Maksudmu?" Tanya Mark bingung, kok Donghyuck seperti menyembunyikan sesuatu darinya.
Donghyuck diam membisu dan tetap menundukkan kepalanya. Menghindari tatapan lawan bicaranya.
"Lee Donghyuck. Kau menyembunyikan sesuatu." Itu pernyataan, bukan pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Library Of MarkHyuck
RandomBerisikan cerita-cerita singkat dari seorang Mark Lee dan Donghyuck Lee.