Jangan meremehkan sedikitpun amal kebaikan,meski hanya sekedar bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.
(HR.Muslim)"Capetan buat yang piket gue kasih waktu 5 menit"perintah Hafidz diujung pintu menyimpan kedua tangannya didepan dada.
Cahya memandang hafidz penuh kekesalan.
"Cepet!"gertak hafidz pada teman-temannya yang sedang piket.
Cahya pov
Entah kenapa aku begitu tak suka dengan yang namanya Hafidz itu.
Menurutku dia itu adalah ketua kelas dan ketua osis yang tak cocok,dia lrbih sering memerintah daripada berbuat sesuatu,ah aku tidak suka melihatnya!"Lo nyapu atau ngelamun?"suaranya mengagetkanku,sudah rau aku sedang menyapu masa dia masih nanya,katanya pinter.
Aku hanya melihatnya dengan sinis ,tak mengindahkan pertanyaannya,malas sekali.
"Ya aku pulang duluan ya,dah,assalamualaikum"pamit Citra sembari melambai-lambaikan tangannya.
"Wa'alaikumsalam"jawabku kembali menyapu.
Alhamdulillah selesai juga
Aku segera menyimpan sapu dan segera mengambil tas ranselku bergegas keluar
Blukk
Tiba-tiba sapu yang kutaroh tadi terjatuh dengan sendirinya,kurasa bulu kudukku sudah berdiri
Yaallah lindungi hamba
Brukkk
"Arghhhh umiii"
Hafidz pov
Bosan,satu kata yang cocok untukku sekarang,bagaimana tidak daritadi aku menunggu piket selesai tapi tak selesai juga,huh pikiranku seketika teringat wanita galak itu.
Yah aku meninggalkannya dikelas
Akupun segera berlari menuju kelas,kudapati seorang yang sedang terduduk memeluk kedua kakinya sambil menangis,aku segera menghampiri wanita tersebut.
"Hei!lo kenapa?"tanyaku pada wanita itu.
Wanita itu mendongak kearahku.
Apa?ngak salah seorang cahya nangis??
Aku terpelongo kearahnya,bukannya menjawab malah teriak.
"Arggg!!umiii!!"teriaknya
"Hei buka mata lo,ini gue hafidz"kucoba menenangkan cahya yang sepertinya sudah agak tenangan.
"Lo kenapa?"tanyaku penasaran.
"Itu tadi dibelakang situ,sapunya pada jatuh"jelasnya yang membuatku menyernyitkan dahi karena menurutku itu aneh.
Akupun mengecek keadaan dibelakang.
Tak ada apa-apa dasar aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Cinta
ActionKebahagiaan adalah bagi mereka yang selalu bersyukur. Aku bukanlah manusia sempurna , aku wanita biasa, aku wanita akhir Zaman yang mempunyai cita-cita menjadi wanita shalehah. Aku dihadapkan kebingungan oleh Rabb-ku, ketika aku harus memilih...