Part 1

15 9 3
                                    

Ckiiittt
Mobil Nathan berhenti di depan rumah kuno klasik,kemudian ia menghembuskan napasnya pelan.
"Masih sama seperti dulu.."

"Tadi kau ngomong apa?"

"Lupakan,cepat turun ini rumahmu kan?"

Nanta turun dari mobil tanpa mengucap sepatah katapun.Dia berlari menuju pintu,lalu memutar knopnya sehingga terbuka.Nathan yang melihat kelakuannya itu menggelengkan kepalanya.

🍃🍃🍃

Ckleeekk
Suara pintu terbuka mengagetkan Nanta yang sedang tidur di sofa,ketiduran tepatnya.

"Nanta,kenapa tidur di sofa,ayo kembali ke kamarmu,kamu bisa sakit kalo tidur sembarangan,mana ga pakai selimut lagi" omel Bu Sukma pada anaknya.

"Harusnya aku yang mengkhawatirkan ibu,kenapa ibu jarang sekali pulang,ibu kerja sampai lupa waktu,kalau ibu sakit gimana?" balas Nanta sambil mendengus pelan.

"Iya...iya ibu yang salah,sekarang kamu tidur di kamar ya"

"Gak mau,kalo gak ditemenin sama ibu"

"Udah besar,masih minta ditemenin"

"Ayolahhh bu..." bujuk Nanta dengan 'puppies eyes'nya

"Baiklah"

"Yeayyy"

06.00
"Nanta,ayo cepat sarapan, nanti terlambat lho"

"Iya bu,Nanta datang"

"Makin cantik aja anak ibu,"

"Iya dong,hahaha"

Mereka berdua makan dengan gembira,melupakan sejenak beban hidup yang dipikul,mencoba meniknati dunia dengan hal-hal kecil menyenangkan.

"Baiklah bu,Nanta pergi ke sekolah dulu"

"Hati-hati di jalan darling"

Cupp~~
Sebuah kecupan hangat mendarat di dahi Nanta,membuat gadis bersurai hitam itu refleks memejamkan matanya.

Nanta melangkah keluar dari rumahnya,belum sampai seperempat perjalanan,Nanta memutar arah menuju ke rumahnya kembali,berniat mengambil sesuatu yang ketinggalan,'handphone tepatnya'.Di depan rumahnya terparkir mobil 'Maybach Exelero' hitam,sepertinya ada tamu,tapi entah siapa,Nanta tidak tahu.Nanta tidak langsung masuk begitu saja,ia mengintip dari balik jendela,mencoba memfokuskan pandangannya pada sosok tamu itu,yang sepertinya seorang pria.Kemudian pria itu mulai mencium dan melumat bibir Bu Sukma,menghadirkan rasa terkejut dalam diri Nanta.
1 detik...
2 detik...
3 detik...
Sosok itupun berbalik dan menampakkan siluet pria paruh baya nan gagah dan tampan.Tapi tunggu,wajahnya tidak asing bagi Nanta.Tiba-tiba bulir bening jatuh dan terlepas dari pelupuk matanya,membawa kesedihan dan kekecewaan,bahwasanya sosok pria yang dilihatnya kini adalah 'Ayah Reisya'.Nanta berlari dan terus berlari,sambil mengusap kasar bulir bening di pipinya.Mencoba menyembunyikan semua penderitaannya.Satu-satunya tempat yang dapat membuat hatinya sedikit tenang adalah pemakaman umum,ya...tempat dimana Ayahnya terbaring untuk selamanya.

Suasana pemakaman umum pagi itu nampak sepi sekali,semilir angin yang berhembus menambah suasana menjadi suram.Raut kekecewaan terpancar dari wajah Nanta,satu-satunya orang yang menjadi alasan Nanta untuk tetap menjalani hidup,kini mengkhianatinya.Akhirnya Nanta tahu,kenapa Reisya sangat membencinya.

"Ayahh,apa yang harus aku perbuat,semua orang tak lagi peduli denganku,aku sendirian,aku takut ayah,hiks hiks"ucap Nanta mencoba mencurahkan isi hatinya pada gundukan tanah merah didepannya,meski Nanta tahu tidak ada gunanya ia berucap.

Ruangan kelas Xll-Mipa 2
Nathan pov
Bangkunya kosong,kemana saja dia hingga tidak masuk sekolah.Aaarrrgggghh sialllll,aku jadi khawatir begini.Awasss saja kalo sampai ketemu,akan aku beri pelajaran.
Nathan end pov

Bel istirahat berbunyi,inilah saat dimana semua murid berkumpul di kantin untuk membeli makanan atau sekedar nongkrong.

"Than,kuy la pergi ke kantin,ntar gue cariin gebetan" goda Nicholas yang memang berwatak jahil.

"Males ah,gue udah punya" ucap Nathan sembari tertawa renyah.

"Elahh,ternyata lu udah punya"

"Proses pdkt"

"Ahh lu gak fast,jangan salahin gue,kalo gue nikung lu"

"Siaaalan lu Nic,emang lu tau siapa gebetan gue?"

"Ehh emmm enggak sih,bodo ah.Ayo cepet ke kantin,keburu sotonya Bu Retno habis"

Mereka bergegas menuju kantin,memilih tempat duduk dan memesan makanan.Tiba-tiba sesosok cewek datang dan langsung duduk di samping kiri Nathan.Membuat Nathan reflkes menoleh ke kiri,dan mencoba mengamati wajahnya secara detail.

"Siapa?" ucap Nathan dingin.

"Kenalin gue Reisya Dean Adinata,dari kelas Xll-Mipa 4" balas Reisya sambil memajukan tangannya berharap dijabat oleh Nathan.

"Oh ok,gue Nathan"-membalas jabatan tangan Reisya.

"Ehm ehm,hebat lu Than,baru masuk aja udah diajak kenalan ama cewek cantik,"ucap Nicholas rese.

"Emm,btw Than,boleh gak gue minta no teleponmu?"-Reisya.

"Maaf gue ada urusan",belum sempat memakan soto yang dipesannya,Nathan tiba-tiba berdiri dan pergi meninggalkan kantin.

'Hemm cowok yang dingin,tapi aku tertarik' batin Reisya dalam hati.

Sepulang sekolah Nathan pergi ke rumah Nanta,sunyi dan sepi begitulah keadaan rumah Nanta saat ini,Nathan mencoba mengetuk pintu beberapa kali,namun tak ada sautan dari dalam.Hingga akhirnya pemuda tampan ini menyerah pada keadaan dan berpikir sejenak.Kemudian dia berlari ke arah mobilnya dan menginjak pedal menuju ke arah pemakaman umum,Nathan berharap,disinilah ia bisa menemukan Nanta.

Seperti keadaan rumahnya,kosong,tidak ada Nanta disini.Nathan berjalan lesu keluar dari pemakaman,namun suara bising dari seberang jalan mengusik gendang telinganya.Nathan menghampiri keributan itu,dan bertanya kepada salah satu warga yang menonton.

"Ada apa pak?"

"Anu mas,ada tabrak lari ,korbannya siswi SMA"

Nathan menerobos kerumunan,bermaksud melihat siapa yang dimaksud dengan 'korban' itu.

"Nanta..."

Wkwk ceritanya mainstream yak,kek di ftv 😂😂😂
Bodo ah...
Happy reading 😌💞

I Wanna Grow Old With You[🔒]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang