part 2

50 6 0
                                    


"Hari ini seungmin gamasuk lagi". Nakyung menatap kosong lapangan sekolah yang ada di depannya.

"Jiheon juga". tambah Seoyeon.

Hyunjin dan Changbin serempak mengiyakan.

"Kalian ngerasa curiga gak sih? Kayak ada yang gak beres disini". Kata Jeno.

"Iya juga, masa iya mereka berdua bikin surprise?". Hyunjin menimpali sambil memakan jajannya.

"Gak jin, tadi malem gue ngehubungin Seungmin, yang ngangkat telpon malah ibu nya. Ortu dia juga gak tau kabar seungmin gimana, tapi udah ngelapor ke polisi sih". Changbin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Merasa bingung dengan situasi ini.

"atau jangan-jangan mereka berdua diculik?!".
perkataan Jiwon membuat Seoyeon Nakyung bergidik ngeri. Sebagian dari mereka berkata setuju di dalam hatinya.

Jeno menggelengkan kepalanya.
"Yaelah jangan ngomong sembarangan deh. Gak mungkin mereka berdua diculik, mereka kan anak baik-baik. Setau gue mereka gapunya masalah".

"Yah bener juga sih".

Ting... Ting.. Ting..


"Ayo masuk kelas, mau ujian tuh". Ajak Nakyung ke teman-temannya.
Lalu temannya pun menyusul Nakyung ke kelas.

"Hari ini ada yang tidak masuk?" Mr. Taeyong yang baru masuk kelas memandangi satu persatu ke arah muridnya.

"Jiheon dan Seungmin gak masuk hari ini sir".
Jawab Minho yang membuat Mr. Taeyong menghela nafas dan mulai membagikan kertas ulangannya.

"Jeongin, apa kau tau dimana keberadaan Seungmin dan Jiheon? Rumah kalian searah kan?"
Mr. taeyong bertanya saat dia memberikan kertas ke lelaki bermarga Yang itu.

"Saya kurang tau sir, maaf". jawab Jeongin sambil mengambil kertasnya.

"Hmm baiklah".



xoxoxoxo




"JIHEON?!"

Seungmin yang baru bangun terlonjak kaget saat melihat gadis yang tidak asing tertidur di sebelahnya.

Jiheon perlahan bangun dan memperhatikan
sekelilingnya. Lalu menoleh ke sumber suara yang tadi menyebut namanya.

"Loh kok ada lo sih?". Jiheon langsung berdiri dan mundur beberapa langkah. Ia kembali mengedarkan pandangannya.

"Trus ini gue dimana?! Lo gak macem-macem sama gue kan?!"
Jiheon sedikit menaikkan nada suaranya.
Seungmin menghela nafas.

"Gue juga gatau ini dimana, gue rasa kita di culik..."
Seungmin menundukkan pandangannya.

"HAH?! Gue lagi gak mimpi kan?". kata Jiheon bergetar sambil menahan tangis.

"Seungmin, ayo kita cari jalan keluar". Jiheon menarik-narik tangannya seungmin. Tapi seungmin tetap tidak bergeming.

"Percuma Ji, gue dari kemaren cari jalan keluar gak ketemu, malah hampir mati lagi".

"Trus kita gimana dong? Nanti kalo keluarga gue cari gimana?". Jiheon menangis.

Terbesit rasa iba Seungmin melihat Jiheon menangis. Walaupun dia rival di kelasnya, tapi dia hanya perempuan yang malang bernasib sial seperti dirinya.

Seungmin menepuk-nepuk bahu Jiheon pelan, berusaha menenangkannya, walaupun dia sendiri tidak bisa tenang.

"Sudah gak usah nangis, lo mau makan gak? Kali aja lu lapar"
Jiheon menatap Seungmin. "Memang ada makanan disini?"

"Ada. Sini ikut gue". Seungmin berjalan ke arah ruangan belakang diikuti oleh Jiheon.

Baik Jiheon maupun Seungmin merasa ada perasaan lega, sadar mereka berdua tidak sendiri.

"Lo duduk aja di kursi, ntar gue bikinin makan" kata seungmin.

"Lo mau bikin apaan min?"

"Gak tau deh, lo bisa masak Ji?"

"Bisa. Kenapa?" Jiheon mendatangi Seungmin.

"Lo aja udah yang masak, gue gabisa nih hehe".

Seungmin nyengir, mencoba mencairkan suasana. Jiheon menggelengkan kepalanya lalu mengambil bahan untuk di masak.

Setidaknya mereka bisa melupakan sedikit rasa takut yang menimpa mereka berdua.



xoxoxoxo



Hari itu ujian di hari kedua selesai. Hyunjin dan teman-temannya memutuskan untuk berkumpul di rumah Seoyeon.

"Kita ke rumah Jiheon aja kali ya? Gue udah telpon jiheon berkali-kali gak di angkat". Kata Jiwon.

"Yaelah gak usah, paling juga dia sakit demam biasa."

"Alus bener mulut lu bin, gitu-gitu juga dia temen sekelas kita". Jeno sedikit menoyor kepala changbin, lalu dibalas lagi oleh changbin.

"Udah udah, kita tunggu aja kabar mereka besok, siapa tau mereka ada". Seoyeon menyudahi percakapan mereka.


xoxoxoxo

REDRESS; stray kidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang