Bagian 8

4.7K 112 11
                                    

Happy reading guys!...........






















Keesokan harinya...

Mereka pun bangun dari tidur nya dan mereka pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci muka mereka.

Setelah selesai mereka langsung menuju meja makan untuk sarapan pagi bersama. Mereka pun menyantap sarapan mereka dengan lahap terutama si kembar Salsa dan Sasa mereka sangat lahap sekali.

Setelah selesai makan mereka pun melakukan aktivitas sehari sehari yang biasa mereka lakukan.

"Salsa ayo kita ke ruang bermain kita!" Ajak Sasa kepada Salsa.

"Aku lagi mager sa aku lagi pengen di kamar" ucap Salsa sambil males malesan.

"Ayolah sal ayoo!" Ajak Sasa lagi.

"GAMAU SASA AKU LAGI GA MOOD MAIN!" Bentak Salsa kepada Sasa dan itu membuat Sasa kaget.

Sasa pun kaget atas bentakan Salsa. Mata Sasa pun berkaca kaca. Dan akhirnya Sasa pun meninggalkan Salsa sambil menangis dan ia kembali ke kamarnya.

Sasa pun mengurung dirinya di kamar nya. Dia membanting pintu kamar dengan keras sehingga terdengar oleh papi dan mami.

Papi dan mami pun segera menuju kamar Sasa dan mencoba membuka pintu kamar Sasa tapi ternyata pintunya tidak bisa dibuka karena di kunci dari dalam kamarnya.

Di dalam kamar, Sasa sedang menangis dia menangis seorang diri di kamarnya. Ia menangis karena ia kaget dan sakit hati kalo kembarannya membentaknya.

Papi dan mami pun menuju kamar Salsa dan menanyai nya karena pasti ada sangkut pautnya.

"Salsa sayang buka pintunya" perintah papi.

Salsa pun membuka pintu kamarnya. Papi dan mami pun kemudian masuk ke dalam kamar Salsa dan mulai menanyai kenapa Sasa bisa seperti itu.

"Salsa mami mau nanya sama kamu sayang boleh?" Tanya mami halus.

"Nanya apa? Pasti Sasa?" Jawab salsa malas.

"Iya sayang mami mau nanya kenapa kamu sama Sasa? Ada masalah apa sayang coba cerita?" Tanya mami menenangkan.

"Aku ngerasa kalo aku gada masalah sama dia ko mi pi, dia tadi ngajak aku main tapi aku lagi ga mood main,dan dia terus maksa aku akhirnya yaa aku bentak dia dan dia tiba tiba nangis ninggalin kamar aku." Jelas Salsa.

"Lah kenapa kamu bentak dia sayang? Dia kan emang paling gak suka di bentak" tanya mami.

"Ya aku kesel sama dia mi dia maksa aku Mulu,sedangkan aku lagi gamau main mi tapi dia tetep maksa aku." Jelas Salsa lagi.

"Yaudah yaudah kamu jangan bt gitu dong sayang,nanti juga Sasa bakalan kaya biasa lagi" ucap papi menenangkan Salsa.

"Ya siapa yang ga bete? Dia langsung nutup pintu kamar aku dengan keras,udah ah mi pi males aku bahas si Sasa" ucap Salsa tegas.

Mami dan papi pun keluar dari kamar Salsa dan menuju kamar mereka. Di kamar Sasa, Sasa masih menangis dan ia merasa sangat kesal dengan kembarannya itu.

Sasa pun berhenti menangis dan ia pun terlelap tidur karena dia sudah cape menangis. Sasa pun bangun pada saat sore. Ia kemudian turun dan pergi ke dapur untuk membawa cemilan ke dalam kamar nya.

Di dapur nampak ada mami nya yang sedang membuat bumbu untuk makan malam. Sasa pun tidak bertanya kepada mami nya, dan maminya yang bertanya kepada Sasa.

"Sasa udah bangun? Mau makan sekarang ga sayang?" Tanya mami halus.

"Gamau mi" ucap singkat Sasa.

"Lah ko gamau makan yaa kamu ga makan dari siang sayang" ucap mami.

"Gamau mi udah bilang aku gamau makan!" Bentak Sasa pada mami nya.

Sasa pun meninggalkan mami nya yang menangis karena di bentak oleh Sasa. Dan papi pun segera pergi ke dapur karena terdengar sangat berisik dan papi melihat mami yang sedang menangis.

Papi pun bertanya kepada mami kenapa mami menangis.

"Mami kenapa? Siapa yang bikin mami nangis?" Tanya papi.

"Engga pi mami ga nangis ini cuman perih aja karena mami abis motongin bawang." Ucap mami bohong.

"Bohong ! Mami bohong sama papi! Jawab yang jujur mami!" Ucap papi.

"Mami sedih karena Sasa tadi ngebentak mami pi" tangis mami pun pecah kembali.

"Sasa ngebentak mami?! Kenapa dia bisa ngebentak mami?!" Ucap papi yang sudah sangat marah.

"Mami cuman nawarin dia makan karena mami tau dia abis nangis itu pasti cape dan laper dia ga makan siang juga kan pi jadi mami tawarin dia makan tapi yaa jawaban dia malah ngebantak mami pi" jelas mami.

"Yaudah mami jangan nangis lagi biar papi marahin Sasa sekarang" ucap papi.

"Jangan pi kasian dia baru nangis udah gapapa pi" ucap mami menenangkan.

"Engga papi ga peduli pokonya dia harus di marahi!" Ucap papi dan papi pun meninggalkan mami di dapur.

Papi pun segera menuju kamar Sasa dan mendobrak pintu kamar Sasa secara kasar dan nampak Sasa sedang bermain ponsel sambil menggunakan headset.

"SASA!!!" bentak papi yang langsung membuat Sasa terbangun dan duduk di kasurnya.

"Ada apa pi?" Tanya Sasa sedikit bergetar.

"Kamu masih bilang ada apa hah?! Papi mau nanya alasan kamu bentak mami apaan hah? Sampe kamu bentak mami dan bikin dia nangis!!!!" Bentak papi dengan marah nya papi yang sangat menggebu-gebu​.

"Sasa engga ngebentak mami kasar ko pi" ucap Sasa sambil mengeluarkan air matanya.

"Kamu memang engga ngebentak mami secara kasar tapi perlakuan kamu terhadap mami kamu itu emangnya benar? Kamu bentak mami kaya ke kembaran kamu aja Sasa! Dia orang tua kamu, kamu jangan bentak mami seperti itu!!!!" Papi pun semakin marah.

"Kamu emang anak yang gatau diri Sasa! Kamu udah di manjain udah dibaikin tapi ini balasannya?!"

......

Hallo readers gimana ceritanya? Hehee monmaap yaa ceritanya author gantung biar kalian makin penasaran dengan ceritanya,tetap ikuti cerita ini yaa Dann jangan lupa VOMENT nya readers yaa author tunggu,ohiya yang belum follow akun ini follow yaa biar ga ketinggalan ceritanya hihi ❤

I'am Fine, SasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang