Buku bersampul Cokelat

345 28 2
                                    

Pagi yang dingin masih menyelimuti kota ini. Rintik air hujan terasa enggan untuk pergi. Dalam sebuah kamar bernuansa biru di sebuah rumah yang cukup besar gadis berwajah bidadari itu masih enggan untuk membuka matanya. Selimut tebal masih menutupi tubuhnya. Dering telpon memaksanya sedikit membuka mata tapi tidak lama dia kembali memejamkan matanya. Dengan masih memejamkan matanya dan suara parau khas orang bangun tidur gadis itu menjawab panggilan telpon nya.

"Hallo....Ve...kamu baru bangun..?!"

"Hhhmmmm....siapa ya..?!"

" ya ampun Ve....mata kamu masih merem ya...?!"

Veranda sedikit memincingkan matanya melihat siapa orang yang menelponnya sepagi ini. Sebuah senyum terukir di wajah cantiknya setelah dia tau penelpon itu.

" Hehe...iya Nal...tadi aku masih merem..."

" Kamu ada apa nelpon sepagi ini..?!"

"Pagi kamu bilang...?! Heeyy bidadari...coba kamu liat itu jam dinding kamu..jam berapa sekarang..?!"

Seketika Veranda menengok melihat jam dinding di kamarnya. Dan dia pun menepuk jidatnya sendiri.

" Ya ampun....jam 10...iiihhh kinal...kenapa gak bangunin dari pagi sih.." Veranda sedikit kesal karena bangun kesiangan.

" ya Tuhan Ve....coba kamu liat hp km..ada berapa panggilan tak terjawab dari aku.."

" dari pagi aku udah telponin kamu tapi gak ada jawaban..."

" semalam kamu begadang..?!sampai kamu bangun kesiangan begini.."

" Udah deh bawelnya nanti lagi..aku mau mandi dulu...kamu jadi kesini kn..?!"

"Jadi.......ini aku udah di halaman rumah kamu...dari tadi aku ketok pintu gak ada yg bukain juga.."

Seketika Ve menyingkirkan selimut tebalnya dan berlari menuruni tangga rumahnya.

Bugh....

Karena terburu-buru kaki Veranda tidak sengaja menabrak kaki meja makan dan membuatnya sedikit kesakitan. Kinal yg mendengar jeritan Ve dari telpon merasa panik.

"Halo Ve...kamu kenapa..?!"

Namun tidak ada respon dari Ve, hal itu membuat kinal semakin panik. Dia menggedor-gedor pintu rumah Ve.

" Veeee.....Verandaaa...kamu baik-baik saja..?!"

Veranda membuka pintu dan mendapati wajah Kinal tampak sangat khawatir.

" Nal.....kamu kenapa..?!" Tanya Ve heran dengan ekspresi Kinal saat ini.

" Kamu tuh yg kenapa...?!" Jawab Kinal kesal. Veranda yg ditanya Kinal seperti itu heran.

" Aku....memangnya aku kenapa..?!'

" tadi aku denger di telpon kamu ngejerit...kamu jatuh tadi..?!"

" Ooohh...gak..tadi cuma kepentok kaki meja aja..buru-buru sih tadi gak liat ada meja..hehehe.."

Pletak...Kinal menjentikan jarinya ke dahi Ve.

" Kamu tuh ya...bikin khawatir aja..."

" iissshh sakit tau Kinal...awas kamu ya.."

Veranda mengejar Kinal yg segera berlari menghindari Ve begitu melihat tatapan tajam Ve kepadanya. Tanpa ampun veranda terus mengejar Kinal,hingga akhirnya Kinal kelelahan dan menyerah.

" aaahhh...oke-oke Ve..cukup...aku capek..."

" Sini kamu....beraninya jitak jidat aku.."

Dan...

NOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang