Jangan Lupa tekan bintang di pojok kiri.
"Yak! Min Yoongi! Cepat bangun."
Suara yang melengking, membuat sang empu cepat-cepat terbangun dari mimpi indahnya. Mata sipit nya mengerjab beberapa kali, sampai kesadarannya sepenuhnya kembali.
Yoongi melihat dua orang yang tersenyum kepadanya. Park Jihye dan Jung Huseok. Kedua orang itu benar-benar penganggu.
"Good Morning, Min Yoongi," ucap Jihye yang masih menarik-narik selimut Yoongi, sedangkan Huseok memilih bersandar di jendela yang sedikit terbuka dengan satu kakinya yang terangkat.
"Kalian selalu menganggu waktu tidurku," kesal Yoongi sambil berjalan ke luar kamarnya. Huseok hanya menghembuskan nafas lelah. Ia sudah mengingatkan Jihye tadi jangan sekali-kali membangunkan beruang tidur. Ini akibatnya jika Jihye tidak menuruti nasehatnya.
"Yoongi-ya, kau sudah berjanji akan mengajariku menaiki sepeda."
Yoongi dan Huseok terdiam mendengar itu. Sudah sering Jihye meminta kedua sahabatnya ini, untuk mengajarinya. Namun ada saja alasan yang mereka ucapkan.
"Ah, itu sebenarnya sep--" Jihye memotong ucapan Yoongi. "Sepedanya kenapa lagi? rantainya rusak? Remnya tidak berfungsi atau eomma membawa sepedanya ke pasar lagi?" Yoongi menatap Huseok untuk membantunya mencari alasan.
"Bukan seperti itu Jihye-ya sepeda Yoongi hyung sedang tidak ada," ucap Huseok membuat Jihye merengut sebal. Namun seperdetik kemudian Jihye tersenyum manis membuat Yoongi dan Huseok menatap heran kearahnya.
"Baiklah kalau begitu. Tidak usah memakai sepeda Yoongi saja."
"Lalu, kau mau memakai sepeda siapa?" ucap Huseok bingung. Jihye mengisyaratkan kedua sahabatnya untuk mendekat kepadanya. Membisikan sesuatu sampai mereka berdua kompak berteriak.
"Mwo!"
reflek Jihye menutup telinganya.
"Aist! jangan berteriak telingaku sakit tau." Jihye menatap kedua sahabatnya yang sedang terkejut itu. "Ayo, ikut aku." Jihye berjalan melewati Yoongi dan Huseok yang masih mematung, seperdetik kemudian kedua namja itu mengikuti Jihye, mereka berdua pasrah.*The Love Triangle*
Yoongi dan Huseok sedang mengendap-endap di samping rumah seseorang, sedangkan Jihye menunggu di balik pohon sesekali melirik kanan dan kiri."Cepatlah, nanti kita bisa ketahuan." bisik Jihye yang masih bisa di dengar kedua sahabatnya itu. Jihye duduk menyandar pohon untuk sekedar mengistirahatkan kakinya, dan menunggu kedua sahabatnya datang.
Tak lama kemudian Yoongi dan Huseok berlari membawa sepeda putih, menghampiri Jihye yang sedang tertawa melihat tingkah konyol kedua sahabatnya itu.
"Yak! Kalian ini bodoh atau apa? Kenapa kalian lebih memilih mengangkat sepeda itu. Kenapa tidak kalian naiki saja sepedanya?" Yoongi dan Huseok masih menetralkan napas mereka yang terengah-engah.
"Sudahlah Ji, kita tidak punya banyak waktu cepat naik," ucap Yoongi memapah Jihye untuk naik ke sepeda itu. Sedangkan Huseok berusaha memegangi sepedanya agar tidak terjatuh.
Jihye tidak henti-hentinya tersenyum, ketika menaiki sepeda itu bersama kedua sahabatnya. Walaupun Yoongi sedikit kesal karena dia yang harus mengoes sepedanya sedangkan Jihye duduk di depan dan Huseok enak-enakan duduk di belakang. Sesekali memerintah Yoongi agar lebih cepat melajukan sepedanya.
Mereka bertiga sampai di taman. Huseok langsung turun dan memapah Jihye untuk duduk di kursi.
"Cepat ajari aku Yoon," ucap Jihye tidak sabaran. "Kau bisa sabar tidak Ji, aku masih lelah." Yoongi menyandarkan tubuhnya ke kursi.
"Kalau begitu kau saja Huseok-ah. Kau kan juga bisa menaiki sepeda?" ucap Jihye antusias. Mendengar itu Huseok menatap iba Jihye. Sesekali Huseok menatap Yoongi untuk meminta persetujuannya.
Mendapat angukan dari Yoongi. Namja itu memapah tubuh Jihye menaiki sepeda. "Bagaimana caranya ini Huseok-ah?"
Huseok masih memeganggi sepeda itu agar Jihye tidak terjatuh. "Kau hanya perlu mengayuhnya, jangan takut Ji, aku akan memegangi sepedanya," ucap Huseok walaupun sebenarnya ia sendiri sangat takut jika Jihye terjatuh.
Perlahan Jihye sepeda berjalan maju. Membuat Jihye berteriak bahagia. Sebenarnya Huseok yang mendorongnya, agar sepeda itu bergerak maju.
"Yoongi-ah lihat ini aku bisa mengayuhnya."
Jihye sesekali tersenyum bahagia, Yoongi dan Huseok ikut tersenyum ketika melihat senyum Jihye. "Lepaskan sepedanya Huseok-ah aku sudah bisa. Ini sangat mudah untukku." senyum Yoongi dan Huseok berganti dengan guratan khawatir.
"Tidak bisa Ji, nanti kau jatuh," ucap Huseok sambil tersenyum menutupi kekhawatirannya. "Tidak akan Huseok-ah. Cepat lepas." Jihye memaksa Huseok melepas pegangannya.
Yoongi panik langsung berlari menghampiri kedua sahabatnya itu, namun sayang Yoongi terlambat ketika mendengar teriakan Jihye.
Huseok dan Yoongi segera berlari menghampir Jihye yang terjatuh dengan sepeda yang menindih kakinya. "Yoongi-ya, Huseok-ah appo," lirih Jihye.
"Sudah ku katakan kau ini keras kepala sekali Ji," ucap Huseok kesal.
Beberapa anak kecil melintas.
"Ah liat itu, gadis cacat itu terjatuh ketika belajar sepeda." semua pasang mata melirik sinis ketika melihat tiga orang yang sedang duduk di tanah."Wah! Yoongi dan Huseok benar-benar mengajari gadis cacat itu bermain sepeda. Mau ku beritahu kenyataan yang sebenarnya Park Jihye. Kau ini hanya gadis cacat. Hanya mempunyai satu kaki yang masih berfungsi. Bagaimana bisa kau ingin menaiki sepeda. Jangan mimpi terlalu tinggi." mereka semua menertawai Jihye.
"Tutup mulutmu Kim Taehyung! Atau ku robek mulut tidak bergunamu itu." Yoongi hendak menghampiri Taehyung dan teman-temannya, namun tangannya di cekal oleh Jihye.
"Gwaenchana Yoongi-ya," ucap Jihyo lirih membuat kedua sahabatnya menatap Jihye iba. Yoongi dan Jihye tidak tau sedari tadi Huseok menahan emosinya.
"Malang sekali Yoongi dan Huseok harus berteman dengan yeoja cacat itu. Sudah cacat menyusahkan lagi." Sampai suara lain lagi terdengar membuat emosi Huseok tak terkendali.
"Yak! Kim Namjoon." Huseok berjalan cepat kearah Namjoon memukul wajahnya. Membuat Taehyung dan teman-temannya membantu Namjoon yang tersungkur ke tanah.
"Lihat saja nanti! Akan aku adukan appa-ku." ucap Taehyung langsung pergi di ikuti teman-temanya menjauhi Jihye, Yoongi dan Huseok.
"Huseok-ah seharusnya kau jangan terbawa emosi tadi, mereka benar aku saja yang tidak tau diri," ucap Jihye yang berada di punggung Yoongi. Sementara Huseok mendorong sepedanya.
"Hey, Ji kau masih bisa berjalan tenang saja Jihye-ya. Mereka memang harus mendapat hukuman."
Tidak lama mereka sampai menuju rumah seseorang yang sedari tadi mondar mandir. "Kemana perginya sepedaku." Jihye, Yoongi dan Huseok mendekati orang itu.
"Paman, ini sepedamu maaf. Kami meminjam tanpa ijin dulu." Huseok tertunduk takut tidak berani melihat Paman Han yang di kenal galak itu.
"Kalian lagi dasar anak nakal, kalian sel--" ucapan orang itu berhenti. Ketika, ia melihat ketiga anak itu berlari menjauhinya. Ah tidak lebih tepatnya kedua anak laki-laki itu dengan satu anak laki-laki mengendong anak perempuan di pungungnya.
Orang itu tersenyum melihat mereka bertiga. "Dasar anak nakal."
.
.
Jangan lupa comen 😇
Hayoloh gw up beneran ini muhehehee..
Ini cerita gaje gw yg pertama sebenarnya gw ganti alurnya 😂 semoga suka..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Triangle
FanfictionKisah ini tentang persahabatan ketiga orang yang memiliki sifat yang berbeda. Min Yoongi, Park Jihye dan Jung Huseok. Park Jihye memiliki cita-cita yang mengharuskan kedua namja itu melakukan hal yang tidak pernah mereka bayangkan. Ikatan persahabat...