3

1.4K 124 12
                                    

"Yakk Kris Wu apa yang kau lakukan!!!" Bentak pria tersebut
****
Dua pria dengan tubuh tinggi berdiri  saling berhadapan. Raut wajah emosi terlihat dari salah satu pria tersebut.

"Aku tak habis pikir. Bagaimana mungkin kau bisa melakukan hal  rendah seperti itu" ucap pria dengan setelan jas berwarna  biru Dongker

Salah satu dari kedua pria tinggi itu adalah Kris. Ia baru saja dimarahi habis-habisan oleh pria yang datang tiba-tiba dan mengganggu kegiatannya bersama willis tadi.

" Bukan urusanmu" ucap Kris menatap dingin pria yang lebih tinggi darinya itu

Sedangkan pria yang diberikan tatapan dingin hanya tersenyum remeh kearah Kris. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.

"Jelas ini urusanku. Kau lupa siapa aku heh?"

Kris memutar matanya malas. Ia tau siapa pria ini dan siapa ia dihidup willis.

Xiao LuFeng
Sepupu willis.

Pernah sekali LuFeng hampir membunuhnya karena ketahuan mencium willis hingga bibir pria manis itu bengkak dan mengeluarkan sedikit darah.

"Kau belum puas merasakan pukulanku heh?" Tanya LuFeng

Sebenarnya jika mau, Kris bisa dengan mudah mengalahkan LuFeng. Tapi mengingat LuFeng adalah sepupu kesayangan willis ia mengurungkan niatnya jika tak mau berakhir diomeli oleh pria manisnya itu.

"Kenapa kau diam saja keparat" LuFeng kesal karena Kris hanya diam saja sambil menatap kearah willis. Ditariknya kerah baju Kris membuat Kris mendekat kearahnya. Tangannya sudah bersiap mendarat di wajah tampan Kris tapi suara lenguhan seseorang membuatnya berhenti. LuFeng menarik tangannya dari Kris, ia memandang kearah dimana willis terbaring. Suara tadi berasal darimana? Dan seketika LuFeng tertegun disamping willis terbaring seorang pria yang memiliki wajah mirip dengan willis nya.
Perlahan LuFeng berjalan mendekat kearah ranjang. Ditatapnya bergantian willis dan pria disampingnya.

"Siapa dia?" Tanya LuFeng

"Dia sehun"jawab Kris. Ia berjalan mendekat dan berdiri di samping LuFeng.

"Wajahnya kenapa mirip sekali dengan willis. Setahuku Paman Oh tak memiliki anak kembar" ucap LuFeng

"Aku juga tak tau. Paman Hanggeng yang membawa pria ini. Dia bilang pria ini adalah penyelamat willis" ucap Kris

"Suara tadi, apa itu suara lenguhan willis?" Tanya LuFeng

Kris menggeleng pelan
"Aku tidak tau"

Suara pintu terbuka membuat kedua pria tinggi itu mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Hanggeng masuk dengan sebuah buku ditangannya.

"Xiao LuFeng" Hanggeng membentang kan kedua tangannya untuk memeluk LuFeng.

LuFeng tersenyum lebar menyambut kedatangan Hanggeng
"Paman wu, lama tak berjumpa"

Keduanya berpelukan. Hanggeng menepuk-nepuk bahu kokoh LuFeng.

"Sudah lama kita tak berjumpa. Lihat kau tumbuh semakin tinggi dan tampan saja." Ucap Hanggeng

LuFeng tersenyum hingga menampakkan lesung pipinya
"Aku ingin melihat keadaan willis Paman. Ini sudah sangat lama tapi tak ada perkembangan apapun darinya" seketika raut wajah LuFeng berubah sedih

Hanggeng menatap kearah ranjang dimana terdapat willis disana

"Kau tenang saja, sebentar lagi willis akan kembali bersama kita. Aku sudah menemukan cara untuk membangkitkan nya" ucap Hanggeng

"Aku berharap banyak padamu Paman" Ucap LuFeng

Sedangkan Kris hanya diam melihat dua orang tersebut. Sebenarnya ada yang ingin ia tanyakan pada pamannya. Tapi karena sedang ada LuFeng. Jadi Kris  akan menunggu waktu yang tepat saja.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang