Prolog

56 9 1
                                    

Apa perasaan kalian saat orang yang kalian sayang dan kalian cintai memberikan perhatian penuh kepada kalian?

Pasti seneng banget kan?

Tapi bagaimana kalau ternyata ia hanya mempermainkan kalian karena sebuah taruhan? Bagaimana kalau ternyata kalian hanya dijadikan pemeran pendukung disaat sang tokoh utama tidak ada?

Itulah yang dialami Seorang Ananda Geovany Manggala. Seorang perempuan cantik yang awalnya sangat tidak peduli dengan yang namanya masalah hati. Namun semua itu berubah tatkala seorang Alvino Mahesa Meccalyster menyapa kehidupan nya. Membuatnya mengenal indahnya di gombali,indahnya senja sore,senangnya memiliki seseorang yang dianggap 'moodboster', dan semuaaa yang indah disaat merasakan cinta.

Namun semua itu hanya sebuah pelangi. Yang datang dengan segala keindahan,kemudian kembali pergi tanpa kembali. Ya. Ananda tau semua fakta dibalik keindahan yang diberikan seorang Alvino.

Perlahan sikap alvino mulai berubah terhadap nya. Dirinya yang tidak seasik dulu bahkan mulai membuat jarak dengannya. Tak ada lagi senyuman,tawa bahkan sapaan. Hingga perlahan Ana tau kalau Vino telah bersama orang lain. Melupakan dirinya, dan memberikan semua yang dulu pernah menjadi miliknya kepada cewek lain
Namun bodoh nya ia tetap sabar menunggu senja kembali.

Sampai ia tidak mampu bertahan lagi dan ia memilih mengakhiri semua permainan ini walau dengan susah payah mengubur semua perasaannya kepada Alvino.

                                   ●●●●

"Apa lo gak bisa kasih gue kesempatan ke dua,Na?"

Gadis itu kini menatap lelaki yang tengah berlutut dihadapannya

"Kesempatan kedua? Lo gak sadar selama ini gue udah kasih lo banyak kesempatan untuk berubah! Tapi lo Selalu asik dengan permainan lo! Selama ini gue ikutin permainan lo,Gue selalu ada di belakang lo! Sayangnya lo membutakan mata lo seolah olah gak peduli! Lo selalu asik dengan seseorang yang ada di samping lo. Lo hanya jadiin gue sebagai tokoh yang bisa lo mainin!"

Cukup sudah air matanya sudah tidak dapat dibendung lagi. Air matanya meluncur bebas di pipi putih nya.

Sakit sekali mendengar penuturan gadis dihadapan nya. Namun ia tak akan menyerah untuk mendapatkan maaf dari gadis ini "Gue bener bener minta maaf, Na. Gue menyesal sekarang. Gue bener bener nyesell karena udah menyia nyiakan lo. Maaf Na plis maafin gue" ucap lelaki itu dengan nada penuh penyesalan

"Seandainya penyesalan lo datang dari dulu,mungkin gue dengan senang hati merentangkan tangan gue untuk menerima lo kembali" ucap gadis itu sambil tersenyum miris

"Tapi maaf gue udah berhenti ngikutin permainan lo,cukup sudah gue menjadi orang paling bodoh karena selalu mengharapkan lo. Ini kan yang lo mau? Gue pergi jauh dari hidup lo. Sekarang gue udah kabulin permintaan lo.Jadi gue harap lo juga nepati ucapan lo selama ini." Lanjut nya sambil mengahapus air matanya

"Gak,Na lo gak boleh pergi ninggalin gue. Gue--"

"Cukup Vin! Lo emang egois! Lo harusnya sadar, keaadaan sekarang ini karena ulah lo. Lo yang udah memilih alur permainan sendiri. Jadi terima semua ini. Lupain gue. Jalani hidup masing masing, dan gue harap,gue adalah korban terakhir dalam permainan rasa yang lo ciptain"

Gadis itu membuang nafas nya " Gue pamit"
Setelah mengucapkan itu, gadis berpipi tembam tersebut pergi meninggalkan sang lelaki yang masih berlutut dan menatap kepergiannya dengan nanar.

"Maafin guee Anandaaa!!" Teriaknya frustasi

Namun taksi yang membawa gadis bernama Ananda itu,telah melaju meninggalkan lelaki yang memiliki banyak penyesalan dihidupnya

Dalam Permainan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang