《1》Kucing vs kucing

37 8 0
                                    

(Itu visual Ana guys😚)

Mentari mulai menghangatkan pagi. Menandakan dimulai awal baru di hari yang baru.

Seorang gadis berusia 16 tahun tengah berdiri menatap pantulan bayangan nya di kaca. Sesekali ia tersenyum dan bersenandung ria. Ana. Itulah panggilan dari seorang Ananda Geovani Manggala. Seorang gadis periang dengan segudang Prestasi.

"Ok siap.. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. SEMANGAT ANA! " Ucap Ana sambil mengepalkan tangan dan mengacungkan nya. Ia menyemangati dirinya sendiri.

"apalah daya ku semangat tanpa penyemangat uuu" Celetuk seseorang dari arah pintu kamar Ana

"Ishhh paan sih bang, enek tau gak gue lihat nya. Lo kelihatan kaya orang yang kurang belaian kasih sayang " ucap Ana ketika melihat abang nya berdiri di pintu dengan gaya aneh nya sambil bergidik ngeri.

"Sialan lo seenak jidatnya aja bicara!Gue tuh sebagai abang ter the best cuma merasa kasihan ngelihat lu. Ngenes bangettt. tiap pagi nyemangatin diri sendiri tanpa ada yang ngucapin semangat spesial untuk lo.hahaha jones lu dek. Cepet cari doi sono biar selalu ada penyemangat" celoteh Randy sambil terkekeh geli membuat Sang pendengar memutar bola mata malas

"Paan sih! Gaje banget lo. Masih pagi udah bicara ngelantur. Lagian gua gak butuh doi doi gitu. Gua cuma mau fokus sama Pendidikan gue!" Balas Ana dengan mantap membela dirinya sendiri.

"Fokus pendidikan atauuuu..... "Randy menatap Ana dengan tatapan curiga.
Ana hanya mengangkatkan alis nya tanda dia mengisyaratkan "Apa" yang selanjutnya akan dikatakan abang gilanya itu.

"Loooo... "
" Gak laku?!Hahahahha " tawa randy seketika pecah.Berbeda dengan Ana, ia sangat dibuat kesal Dengan ulah kakak nya yang menuduh kalau Ana tidak laku.
Karena geram dengan Randy yang tak henti henti nya tertawa, Ana melempar nya dengan sisir

Pletak

Yash! Lemparan Ana tepat sasaran pas di jidat randy. Membuat sang empu meringgis dan mengusap ngusap dahi nya.

"Anj"ng ibab! Abang ter laknatttttttt"teriak Ana saking kesal nya.

Seketika tawa Randy terhenti mendengar apa yang diucapkan adik nya itu. "Tadi lo bilang apa, huh? Gue laporin ke bunda baru tau rasa!" Ancam Randy pada Ana.

"Bodo! Sana laporin! Dasar anak mommy! " Sulut Ana kesal.

"Oke gua laporin nih! "

1 detik

2 detik

3 detik

"Bundaaaaaa adek ngomong kasar sama abangggggg dia bilang ke abang anjhmmmmpppff!!! "

Belum randy selesai dengan pengaduan nya, Ana sudah terlebih dahulu membekap mulut Randy karena sadar apa yang akan diucapkan abang nya bisa membahayakan telinga Ana karena pasti bunda nya bakal ceramah dengan panjang × lebar.

Vany,bunda Randy dan Ana yang sedang didapur kaget dengan teriakan Anak sulung nya itu. Ia sesekali mengusap ngusap dadanya sambil beristigfar. Dengan langkah gontai, Rani segera naik ke lantai Dua untuk melihat apa yang sedang dilakukan kedua anak nya.

"Astagfirullah!! Kalian ini kenapa sih. Pagi pagi udah ribut kayak gini! Ana kenapa mulut abang kamu di bekap begitu? " ujar Rani ketika melihat tingkah ke 2 anak nya.

"Mmmmmhhhpff" Randy berusaha mengadu. Namun apalah daya nya Ana malah semakin mengencangkan tangan nya.

"Eh.. Bunda.. Heehe enggak kok.Ini tadi abang berisik bangett nyanyi nyanyi dengan suara cempreng nya.. Jadi Ana bekap deh mulut nya biar diem. "

Vany hanya mengerutkan dahi nya.
"Yasudah cepat kalian turun Sarapan. Nanti telat lagi" jawab Vany. Ia pun turun meninggalkan kedua anak nya.

"Ayayyyy siap captain" Ana menjawab sambil senyum pada bunda nya.

Randy yang masih berusaha melepaskan tangan adik nya seketika dibuat cengo karena bunda nya yang percaya dengan apa yang diucapkan adik tengil nya itu. Ia memutar bola mata nya malas. Seketika ide gila nya muncul.

"Awwwwwhhh. Abangggggg tangan Ana sakittt.. Lo kira ini daging apa! Main gigit gigit aja" Ana meringgis karena ulah abang nya.

"Hahahahhaa bodo! Suruh siapa ngebekap mulut gua. Pake memutar balikan fakta lagi! Rasain! Wleee" jawab Randy karena merasa usaha nya berhasil.

"Randy! Ana! Cepat turun. Atau kalian mau bunda jewer hah?!! " teriak Vany dari bawah

"Iya bunn! "
Randy dan Ana menjawab serentak.

--------Ruang makan--------
Keheningan terjadi di sini. Hanya suara dari sendok dan piring yang saling beradu.

"Ana.. Gimana sekolah kamu?" tanya Vany

"Yaa gitu gitu aja bun. Baik kok. " Jawab Ana santai.

"Bagus. Kalau kamu ran? Jadinya mau kuliah dimana?"

Yup. Randy seorang mahasiswa.
Ehh calon maksudnya. Why? Because dia belum masuk kuliah.seharusnya randy masuk kuliah tahun lalu. Tapi dia menundanya. Alasan nya sih sederhana. Ia ingin menikmati masa bebas nya setelah lulus SMA.

"Mmm Rwandy ugah aga rwncana sih bund" Randy menjawab dengan mulut penuh karena ia sedang memakan nasi goreng.

"Ishhh abisin dulu itu makan nya. Jorok banget si lo" omel Ana melihat kelakuan abang nya

Randy pun menjawab setelah dia minum
"Randy sih udah rencanain semuanya bun. Randy diam diam ikut tes untuk beasiswa di Jepang. Dan alhamdulilah Randy keterima disana. Apa....ayah Bunda ngijinin Randy? "

"Wahh bagus itu, ran.. Bunda sih setuju setuju aja. Ayah kamu juga pasti setuju. Kapan kamu akan berangkat? "

"Pertengahan tahun ini.Randy kira ayah bunda gak bakal ngijinin Randy." jawab Randy diiringi dengan cengiran nya

Vany hanya menggeleng kan kepala.

"Bang! Udah selesai belom. Cepet napa bisa telat nih!" tanya Ana pada Randy

"Udah kok! Ayo cepet! Lama banget sih lu!"

"Yeh lo kali yang lama. Kenapa jadi nyalahin gue! " teriak Ana tak terima dengan ucapan abang nya yang kini tengah berjalan menuju pintu utama.Ana mendengus kesal sambil mengentak hentak kan kaki nya.

"Udah sana. Ntar telat loh" ucap Vany

"Iya bun. Ana berangkat dulu ya. Assamualaikum" pamit Ana sambil mengecup punggung tangan bunda nya.

"Waalaikumsalam."

"Mimpi apa gua punya abang gila gitu" berucap pelan namun masih bisa terdengar.Tak sadar kalau jarak antara bunda nya dekat.

"Kamu bicara apa tadi?! "

Sirine merah berbunyi ini mah. Pikir Ana dengan cepat ia membalik badan dan menampilkan deretan gigi putih nya.

"Heheh enggak kok bun. Dadahhhhh bunda ku yang cantik" ucap Ana sambil berlari menghindari bunda nya.

Vany dibuat cengo dengan tingkah putri bungsu nya.
----------------------------------------------------------------------

Hai readrs🤗
Ini cerita pertama aku di wattpad. Mohon dukungan nya.
Jangan sungkan sungkan untuk komen jika ada sesuatu yang salah dalam cerita ini. Heheh
Mohon maap juga nih.. Soalnya aku belum lancar bener dalam buat cerita.

Oh ya.mungkin kalian udah lihat poto itu.
Yup aku milih Agatha chelse sebagai tokoh Ana. Kenapa? Yaa karena aku rasa dia itu pas menjadi seorang karakter Ana. Udah cantik, pinter lagi😊😗.
Tapi kalau kalian gak setuju, kalian bisa komen dan kasih saran untuk pemeran pemeran nya.

Jangan lupa juga untuk klik tombol bintang nya ya guys🤗

Salam Kenal
Alfia_💓

Dalam Permainan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang