Penuhnya bandara Changi tidak membuat orang - orang itu terganggu. Para pengunjung bandara masih asik memandangi sebuah keluarga yang sangat terkenal karena berita kesuksesan mereka di dalam dunia bisnis kini hadir didekat mereka.
Geraldino Tsara Hopper dan Sania Kimmi Huberry, sang istri, saat ini sedang mengantar anak perempuan kesayangan mereka ke London. Para penumpang juga bisa melihat seorang Tavish Daan Louie Hopper. Pria tampan yang wajahnya sudah mengisi majalah Forbes sebagai salah satu pria muda yang sukses. Otak pintarnya membuat setiap perusahaan yang dibuatnya sukses. Penerbitan bukunya selalu laris dipasaran. Ke professionalisan-nya sangat di agung - agungkan.
Perempuan cantik yang saat ini sedang berada di pelukan kakaknya juga merupakan perempuan yang banyak di puja oleh setiap pria di negeri ini. Perempuan cantik dengan otak yang cerdas, dewasa, serta sifat baik dan rendah hati itu bisa membuat pria mana saja bertekuk lutut. Kabarnya saja, salah satu putra raja dari negara asia sempat mengejar - ngejarnya untuk dijadikan sebagai seorang istri.
Hanya saja lamaran itu di tolak tegas oleh keluarganya. Umur Annastasha yang masih sangat muda menjadi salah satu alasan. Dan lebih penting, karena keluarganya belum bisa melepas Annastasha untuk hidup dengan orang lain.
Tanpa mau memperdulikan tatapan orang - orang disekitarnya. Tavish memeluk adik kesayangannya itu dengan erat. Dia sudah menyuruh Annastasha untuk mengijinkan dirinya dan kedua orangtuanya mengantar ke London. Tapi gagasan itu langsung di tolak. Mereka hanya boleh mengantar Annastasha sampai di bandara. Dan tidak ada yang boleh mengikutinya.
"Jaga kesehatan, jangan lupa kabari aku kalau kamu sudah sampai." Annastasha mengangguk di dalam pelukan kakaknya.
Dia dan Tavish sangat dekat. Banyak orang iri dengan cara Tavish memanjakan sang adik. Dia diperlakukan seperti seorang putri.
"Aku pasti merindukanmu, Daan." Bisik Annastasha. Tavish memberikan kecupan di dahi adiknya. "Aku juga." Dia merenggangkan pelukan itu dan melihat wajah adiknya sekali lagi. "Aku akan kesana bulan depan. Well, mungkin setiap bulan aku akan kesana untuk melihatmu." Annastasha mencubit lengan kakaknya dan membuat Tavish mengernyit kesakitan.
"Stop. Jangan seperti mama yang bilang mau terbang pakai jet papa setiap hari untuk ketemu aku." Ucap Annastasha sambil melihat mamanya yang tersenyum.
"Papa tidak keberatan kalau mama mau pakai jet itu. Karena mungkin papa dan mama memutuskan akan ikut pindah kesana."
Annastasha menekuk wajahnya. "Kalian..."
"Apakah kalian akan terus seperti ini? Aku yakin aku bisa jaga diri. Jadi, kalian jangan coba - coba untuk mengganggunya." Ancam Annastasha yang membuat ketiganya tertawa. Tavish langsung mengacak - acak rambut adiknya.
"Sudah besar ternyata."
"Memang aku mau jadi anak kecil terus." Dengan kesal dia mengepis tangan kakaknya dan merapikan kembali rambutnya.
Geraldino maju untuk memeluk putri kesayangannya itu. "I love you, my baby girl. Jaga diri disana. Let me know if you need my help. Akan papa beli langsung perusahaan tempat dimana kamu bekerja saat itu juga, jika mereka memperlakukan mu dengan buruk."
"Pa. Stop. I'll do it on my own. So, step back, oke? Semua akan baik - baik saja. Percaya sama aku, ya!" Annastasha kembali meyakinkan ayahnya.
Sania kini juga kembali memeluk putrinya itu. Dia meneteskan air matanya yang membuat Annastasha mengeratkan pelukannya. "Jaga kesehatan mama ku. Kalau papa nakal mama bisa langsung susul aku dan tinggal disana."
Geraldino langsung menolak keras ucapan anaknya. "That's never gonna happen." Ucapnya.
'Panggilan untuk nona Annastasha. Pesawat tujuan London akan segera berangkat ..."
"Sudah waktunya ..." Ucap Annastasha. Dia kini menarik kopernya. "Bye, everyone. I will miss you." Ketiga orang itu melepas Annastasha dengan wajah sendunya yang mereka tahan dengan senyuman yang lebar. Mereka tidak ingin membuat Annastasha khawatir. Jalan ini lah yang dipilih olehnya.
Punggung kecil itu menghilang membawa harapan dan juga mimpi - mimpinya selama ini.
^^^^

KAMU SEDANG MEMBACA
PINK: Loves In Palace
RomanceA SERIES OF 'COLOR OF LOVE'. 1st Sequel 'RED' 2nd Sequel 'PINK' 3rd Sequel 'GREY' 4th Sequel 'BLACK' Do not copy my works. If you find any similarities in names, places, or situations. It is just inadvertence.