Memakan waktu kurang dari empat belas jam bagi Annastasha untuk sampai di London. Negara yang sangat di idam - idamkannya untuk memulai karirnya sebagai seorang perancang busana.
Bagi semua orang, mungkin berfikir jika Annastasha terlalu naif. Dia bisa saja meminta ayahnya untuk membuat sebuah perusahaan busana untuknya. Tapi, hal itu tidak dilakukan olehnya.
Bagi Annastasha, bekerja sama dengan Cassandra Liana dan mendapat ilmu dari wanita yang memiliki otak briliant itu sangatlah berharga. Jadi, dia harus membuat ayahnya untuk tidak ikut campur dalam mimpinya kali ini. Keinginan ini sudah lama dia harapkan.
Bandara International Heathrow saat ini sangat ramai. Ada beberapa paparazi asing yang juga ikut berbaris didepan demi mendapat gambar seorang Annastasha Dwein Louie Hopper.
Siapa yang tidak tahu asal usul keluarga pasangan Hopper. Jika pasangan itu dinobatkan sebagai konglomerat yang kaya, memiliki raut wajah yang sempurna. Maka, keturunan mereka pun ikut menjadi sorotan.
Annastasha salah satunya. Wanita yang selalu menjadi perhatian dunia entertaiment. Dengan wajah percampuran asia dan western-nya. Annastasha memiliki wajah dan bentuk tubuh yang sempurna. Tidak hanya parasnya. Kepribadiannya yang sangat anggun, beradab, baik dan lemah lembut itu juga menjadi panutan wanita - wanita di luaran sana. Banyak yang memilihnya menjadi role model.
Dia selalu tahu cara berpakaian yang membuat banyak orang tertarik untuk mengikutinya. Anak muda jaman sekarang memanggilnya dengan Anna's Look.
"Welcome to London, Ms. Annastasha. I am Demian. I am Miss Cassandra's chauffeur. She asked me to pick you up from the airport."
"Oh. I didn't know if someone will pick me up." Ucap Annastasha. Dia masih ragu. Belum banyak orang yang dikenalnya. Maka dari itu dia harus berhati - hati.
"Yes ms. Miss Cassandra already ordered me to pick you up, ms. Jika anda ragu. Ini.." pria itu menyerahkan handphone kepada Annastasha. Terdapat nama Cassandra Liana di sana. Ketika Annastasha menyapa sang penelpon. Terdengar suara wanita yang tidak asing di telinganya. "Cassie?" Panggilan akrab Annastasha kepada Cassandra teman masa kuliahnya.
"Yes. It's me, Anna. Aku suruh Demian untuk menjemput kamu. You should stay in my place tonight."
"Akan sangat merepotkan kamu Cassie. Keluargaku sudah menyiapkan tempat untuk ku." Annastasha melihat ada sebuah mobil yang sudah berhenti didepan mobil Cassandra. Itu mobil keluarganya.
"Oh! Itu supirku juga baru saja datang."
Cassandra terlihat mengeluh diujung sana. "Please, just for a few nights. Orangtuaku ingin bertemu dengan mu juga." Bujuk Cassandra.
Annastasha menatap supirnya yang kini sudah berdiri didepan pintu mobil penumpang. "Baiklah. Hanya untuk beberapa hari. Karena kakak ku jelas akan menyusul jika tahu aku tidak di rumah." Jelas Annastasha."Oh! Your possesive brother! Baiklah. I promise only for a few days."
"Okay. Aku akan kabari supirku dulu untuk pulang."
Cassandra berteriak senang. "Yeay! I'll wait you here, Anna!"
"Okay! Okay!" Annastasha terkekeh kecil mendengar kegembiraan sahabatnya itu. Setelah panggilan berakhir, Annastasha meminta Demian untuk menunggu karena dia ingin menghampiri supirnya dulu.
"Pak Dani! apa kabar?" Sapaan hangat Annastasha, majikannya yang sangat baik hati, membuat senyum pria itu itu mekar.
"Neng! Bapak baik. Neng apa kabar? Apa sudah siap untuk pulang?" Tanya pak Dani.
"Aku baik pak." Annastasha tersenyum melihat tatapan mata pak Dani ke arah Damien. "Itu supir teman ku pak. Dia mau aku menginap di rumahnya. Bapak bisa langsung pulang saja. Aku akan pulang dalam beberapa hari."
Wajah pak Dani tentu langsung berubah jadi khawatir. Nona mudanya ini adalah anak kesayangan seluruh keluarga majikannya. Jika terjadi sesuatu padanya. Bisa habis dia.
"Aduh non! Gimana kalau tuan sama aden tau? Saya juga takut nona kenapa-kenapa." Kata pria tua itu yang selalu berusaha menjaga majikannya ini.
"Aku akan lapor ke papa dan kakak setelah aku tiba nanti. Pak dani tenang saja. Itu benar suruhan sahabat ku. Jadi aku akan pastikan aman."
Pak Dani terlihat ragu. Tapi, karena nonanya sudah memastikkan seperti ini. Dia tidak bisa menolak.
"Tapi pastikan langsung lapor tuan dan aden ya, Non. Soalnya di rumah lagi ada Bito.
"Aku akan langsung segera kabari mereka begitu di mobil nanti. Tenang saja pak. Bito bisa aku urus." Senyum Annastasha yang menenangkan membuat pak Dani luluh juga.
"Baik non. Kalau begitu, saya akan liat non sampai naik mobil dan pergi."
Annastasha sangat mengagumi kesetiaan pak Dani kepadanya. Dia pun tidak menolak saran dari supirnya itu.
"Baik pak. Kalau begitu, aku langsung pergi ya. Bapak hati-hati di jalan."
"Iya. Nona Anna juga. Kabari kalau ada apa-apa. Dan kabari saya jika ingin pulang. Saya akan langsung datang."
"Iya pak. Bye pak Dani!"
Pak Dani melihat nonanya yang sudah berjalan menuju mobil Cassandra. Disana Damien segera membuka pintu untuknya. "Please, ms."
"Thank you Demian." Sebelum masuk mobil. Dia pun memutuskan panggilan itu.
"Your welcome, ms" Damien tersenyum melihat keramahan teman majikannya. Dia pun dengan pelan menutup pintu mobilnya. Dan menatap pak Dani sambil menundukkan kepalanya untuk menyapa. Pak Dani hanya bisa tersenyum kecil. Dia tetap disana sampai mobil yang membawa nona mudanya menghilang.
^^^

KAMU SEDANG MEMBACA
PINK: Loves In Palace
RomanceA SERIES OF 'COLOR OF LOVE'. 1st Sequel 'RED' 2nd Sequel 'PINK' 3rd Sequel 'GREY' 4th Sequel 'BLACK' Do not copy my works. If you find any similarities in names, places, or situations. It is just inadvertence.