"Acaa!"Teriak Gema sembari berlari menaiki tangga rumah milik Fasya.Gema sudah biasa berteriak teriak di rumah Fasya,semua orang yang berada dirumah Fasya juga sudah memakluminya.
"Apasih Gem"balas Fasya dari dalam kamar.
"Bukain dong Ca"rengek gema sambil terus mengedor gedor pintu kamar milik Fasya
"Yaallah sabar Gem gue baru pake celana lo mau liat anu gue yah?"ucap Fasya seenaknya.
"Ihh jijik banget Ca"ucap Gema mengidikan tubuhnya.
"Makanya sabar"
"hmm"
dua menit Gema berdiri didepan kamar akhirnya pintu kamar itu terbuka juga,Fasya menatap Gema seolah bertanya.
"Ngapain liat liat? entar suka!"
"Gue suka sama lo kalo cewe didunia udah abis! nah baru tuh gue suka sama lo!"ucap Fasya sambil mencubit pipi Gema gemas.
"Apansih gajelas,sakit bego!"
"Lo yang nggak jelas dateng dateng gedor pintu"
"Jalan yuk Ca,ini hari minggu juga"
"Kemana?"
"Kemana aja"
"Janji dulu"
"Janji apa?"
"Janji dijalan jangan panggil Aca entar dikira gue banci pangil Fasya aja terus jangan teriak teriak kalo minta sesuatu"
"Okesiap Janji deh"Gema mengacungkan jari kelingkingnya yang disambut Fasya
"Sama satu lagi"Fasya tersenyum licik
"Apa?"
"Bilang Fasya ganteng sedunia,sama peluk gue"
"ihh cari kesempataan emang ni setan!"Gema menonyor kepala Fasya
"Yaudah gajadi deh"
"Iya iya,tapi lo balik badan yah"
"oke"Fasya membalikan badanya
Gema memeluk tubuh tinggi Fasya erat"Fasya yang paling ganteng sedunia jalan sama Gema yah"
Fasya tersenyum puas"TAPI GEMA BOHONGG"Teriak Gema sambil mendorong tubuh Fasya hingga tersungkur."Ngambek gue,lo jahat gamau jalan sama gue lagi!"
"Yang seharusnya ngambek itu gue bego! lo dorong gue sampe jatuh sakit tau!"ucap Fasya yang masih tersungkur.
"Ah bodo ah gue mau pulang!"Gema berlari menuruni anakan tangga,keluar dari rumah Fasya lalu masuk kedalam rumahnya yang berhadapan dengan rumah Fasya.
Fasya tersenyum melihat tingkah sahabatnya, wajar saja Gema selalu manja dengan Fasya,Gema gadis yang malang harus kehilangan kasih sayang dari ibu yang sibuk mencari nafkah untuk keluarganya,ayah gema sudah meninggal beberapa tahun yang lalu membuat sang ibu harus berkorban jarak dengan Gema.
Dirumah iya hanya tinggal bersama Bi Sumi,pembantu rumahnya yang sering membantunya.
Hanya Fasya dan Kak Jefri yang mengerti Gema,Kak Jefri adalah kakanya Fasya,yang sejak kecil menjadi orang tua kedua untuk Fasya dan Gema.
Fasya berjalan menuju perkarangan rumah Gema,membuka pagar itu dengan perlahan agar tak menimbulkan bunyi.
Dengan langkah pelan Fasya memasuki rumah Gema."Mas Aca cari non Gema?"pertanyaan Bi Sumi menbuat jantung Fasya hampir lompat.
"Sutt diam bi ngomongnya pelan pelan,Gema dimana Bi?"
"non Gema tadi pergi keluar cari eskrim katanya"
"Jalan kaki?"
"Iya"
"Emang gila tu bocoh!"ucap Fasya sambil memukul Jidatnya.
Fasya berlari keluar dari rumah,Didekat perumahanya ada sebuah kedai eskrim mereka sering pergi kesana jika kebingungan mau pergi kemana.
cukup jauh Fasya berlari akhirnya ia menemukan batang hidung Gema,tapi gadis itu terlihat hanya berdiri diluar kedai.
"Kenapa gak mesen?"tanya Fasya dengan naafas ngos ngosan.
"Lupa bawa uang"jawabnya sambil tersenyum.
"Terus kenapa gak pulang bego!"
"Kan Aca bakalan nyusulin"ucapnya dengan senyum merekah.
"Kalo gue nggak nyusulin?"Fasya mengakat satu alisnya
"Gak mungkin"Gema tertawa keras.
Fasya gemas dengan kelakuan sahabatnya ini"Ayo pulang,gue nggak bawa uang"ucap Fasya sambil menarik tanggan Gema.
"Yah Aca kok gitu sih"Gema merengek seperti bocah 5 tahun.
"Gak mau Aca!"
Fasya melepaskan gengaman tangganya"Tunggu sini"Fasya berjalan menuju kedai.
setelah beberapa menit ia datang dengan semangkuk eskrim ditangany"nih cepetan abisin"Fasya menyodorkan semangkuk eskrim .
"Katanya gada uang"
"emang gak ada".
"terus beli ini pake apa?"
"pake uang terakhir aku"
"tukan Gue mah tau mana mungkin lo gak punya uang hahaa"Gema tertawa puas.
"Cepetan abisin gue mau berangkat"
"kemana?"
"Kerjain tugas lah emang lo tugas gue yang ngerjain"
"Gema ikut yah"
"Gak usah entar lo ganjen sama temen temen gue"
"Is apaan sih orang gak gitu"
"Apanya yang gak gitu,terakhir lo ikut gue kerja kelompok,besoknya lo chtingan sama Afgan"
"Ye orang dia yang ngechat yah gue bales"
"Lo gaboleh chtingan sama cowo selain gue!"Fasya terlihat serius.
"Yaudah deh maaf"Gema mengalah agar perdebatan ini segera berakhir
"Udah ni yuk pulang"
Fasya menganguk setelah mengembalikan mangkuk itu,Fasya dan Gema berlari seperti anak kecil.