Alkisah,Pangeran

5 0 0
                                    

bara itu merengkuh jantung

mengejutkan syaraf untuk bergeliat

semerbak uar kopi 

dingin memeluk tubuh berbau bantal

derum pelan macan hitam

lalu helaan nafas tertoleh

pangeran berpayudara bersiap dengan ransel

memimpikan seulas senyum 

dan sekerjap ciuman curian di sudut gelap

Ketika Diam BerbicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang