"Selamat pagi semua!!" Sapaku kepada ayah, bunda, dan abangku yang sedari tadi menungguku kini mereka telah duduk manis di meja makan.
"Pagi juga" jawab mereka tak kalah kompak.
Aku lalu menarik kursi tepat di sebelah abangku dan mendudukkan diriku disana untuk menikmati santapan sarapan pagi ini. Ini merupakan kebiasaan kami setiap pagi, menghabiskan waktu sarapan kami dengan mengobrol ringan dan sesekali bergurau kecil sebelum melanjutkan aktivitas yang menguras waktu kami diluar dan tentunya melelahkan. Mungkin kalian juga begitukan sama sepertiku.
Sesudah selesai sarapan aku membantu bunda untuk beres-beres di dapur, tidak berat kok hanya mencuci piring sehabis kami sarapan tadi dan itu memang sudah kebiasaanku, dan aku dilatih untuk mandiri sejak dini. Selesai dengan acara cuci piringku. Aku melangkah keluar dapur untuk segera berpamitan kepada kedua orangtuaku bersama abangku juga pastinya.
Kita sudah sampai di sekolah. Aku pun heranjak keluar dari mobil dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada abangku yang aku sayangi ini.
"Makasih ya bang, Della masuk ke kelas dulu. Abang yang rajin ya belajarnya biar nanti nilainya bagus terus masuk ke univ yang abang mau" ujarku dengan memamerkan senyum terbaikku.
"Iya de sama-sama, amiinn deh. Yaudah sana nanti kamu telat loh" ucapnya dengan membalas senyumku tadi.
Aku langsung ngacir keluar dan menutup pintu mobil.
^^
Aku memasuki ruangan kelas yang bertuliskan 'XI IPA 3'. Huh, aku rindu sekali dengan kelas ini. Setelah satu minggu ini kita di liburkan sehabis ulangan tengah semester.
Aku pun berjalan melewati beberapa meja untuk sampai ke tempat dudukku. Memang, tempat dudukku itu berada di barisan ke empat dan kedua dari belakang. Hehehe... tempat yang strategis memang dan cocok untuk seorang yang menghabiskan waktunya di sekolah hanya untuk tidur, tapi tidak denganku. Buang-buang waktu saja, pikirku.
Saat aku tengah berjalan, aku melihat sesuatu yang membuat kedua sudut bibirku terangkat membentuk sebuah lengkungan. Dia sudah menungguku dengan tatapan lembutnya yang membuat siapapun melihatnya lemah tak berdaya. Aku langsung mempercepat langkahku kearahnya, tentu masih dengan senyum yang menghiasi wajahku.
"Hai.." sapanya setelah aku berada benar-benar di depannya.
Aku hanya tersenyum kikuk dan membalas sapaannya. Lalu dengan senang hati dia menggeser tempat duduknya yang merupakan tempat dudukku.
"Dianter sama siapa?" Tanyanya.
"Sama abang dong!!" Jawabku semangat.
Dia hanya ber-oh ria saja. Dia lalu mengusap rambutku dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Aku ke bangku ku ya? Kamu belajar yang benar. Jangan salah fokus ke aku mulu ya" ucapnya sambil terkekeh dan pergi meninggalkanku.
Setelah dia sedikit menjauh dari pandanganku, aku langsung merasakan panas di daerah mukaku khususnya pipiku. Ah, pasti aku sedang blushing. Dan apakah kalian tau? Sepertinya jantungku sangat terguncang di dalam atas kejadian barusan, detaknya juga tidak stabil, apa ini yang dinamakan tanda-tanda serangan jantung??
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELLA
Teen FictionJatuh yang sebenar benarnya jatuh? Pasti sakit bukan? Ketika aku telah memutuskan, maka akan ada yang harus ku terima. Mau tidak mau ataupun suka tidak suka. Its my choice