Bel pertanda pulang telah tiba. Sorak gembira penghuni kelas XI IPA 3 telah menggelegar sampai keluar dan memekikkan telinga.
Aku sibuk membereskan buku ke dalam tas. Ketika aku ingin berdiri meninggalkan kelas, aku menubruk seseorang.
"Aduh!! Maaf ya aku gak liat " ucapku sambil mendongakkan kepala melihat siapa yang telah aku tubruk. Ketika aku melihat siapa yang aku tabrak membuatku tersenyum, ternyata Dia.
"Kamu gapapa?" Tanyanya dengan wajah khawatir.
Aku tersenyum menanggapi dan menggelengkan kepala.
"Yang benar? Tidak ada yang sakit?" Ia masih bertanya dengan wajah yang boleh aku bilang sedikit lucu.
Aku sedikit terkekeh lalu menjawabnya.
"Iya benar Fahri, aku tidak apa" ucapku dan tersenyum manis.
"Syukurlah" ucapnya dengan senyuman manis.
Iya, dia adalah Fahri Putra Humam, kekasih seorang gadis mungil nan cantik ini. Ia dan Fahri telah menjalin hubungan selama 1 tahun belakangan, cukup lama bukan? Memang begitu adanya. Della yang terkesan malu-malu ini yang membuat Fahri jatuh hati kepadanya. Ahh, rasanya Fahri ingin terus tersenyum ketika mengingat awal mereka pdkt hingga sekarang telah resmi menjadi sepasang kekasih.
Di sisi lain, Della tengah memperhatikan gerak-gerik Fahri yang agak aneh. Pasalnya, dia sedang senyum-senyum sendiri entah karena apa dan sesekali terkekeh kecil. Della jadi ngeri melihat pemandangan seperti itu. Namun, ia tak luput mengalihkan pandangannya dari Fahri.
Ia dan Fahri sedang menelusuri koridor sekolah untuk sampai keparkiran yang letaknya agak jauh dari kelas mereka berdua sehingga butuh waktu beberapa menit untuk sampai ke tempat tujuannya tersebut. Della mengedarkan pandangannya ke sekitar. Banyak siswa siswi yang berlalu lalang, ada yang sedang duduk-duduk di lorong koridor sekolah hanya untuk membaca buku dan mengobrol, ada juga yang sedang tertawa ria dan saling kejar-kejaran, hingga seulas senyum terlihat pada wajah gadis itu.
Ketika sedang asyik dengan lamunannya. Ia terperanjat kaget dengan sentuhan lembut yang dilakukan Fahri. Della terkejut, pasalnya Fahri dengan erat menggenggam tangannya dan menimbulkan desiran aneh. Sedangkan yang empunya, terlihat biasa saja berjalan tanpa memperdulikan Della yang jantung sedang berdegub kencang.
Sabar ya jantung Fahri emang suka gitu, batinnya serta sebelah tangannya yang mengelus dadanya.
^^
Fahri dan Della telah sampai ke pekarangan rumah Della. Setelah menempuh 20 menit dari sekolah ke rumah kekasih yang ia cintai ini. Ini merupakan rutinitas Fahri semenjak berpacaran Della, menjadi tukang ojek dadakan. Tapi Fahri tak pernah mengeluh karena itu, dia malah sangat senang.
"Kamu mau mampir dulu?" Tanya Della setelah mengembalikan helmnya ke Fahri.
"Gak deh nanti aja, titip salam aja ya sama bunda, abang, sama ayah. Bilang dapat salam dari calon menantu yang tampan ini."ucapnya dengan percaya diri.
Della tertawa melihat kelakukan kekasihnya ini.
"Kamu pede banget, emang kamu tampan?" Ucapnya di sela-sela tawanya sambil sesekali mengusap ujung matanya yang berair karena tidak tahan dengan perkataan Fahri tadi.
"Oh jelas dong, kalo aku tidak tampan bagaimana aku bisa menaklukan hati gadis yang ada di depanku ini?"ucapnya sambil mencubit pipi Della gemas.
Sedangkan Della sedang berenggut kesal namun ia juga tidak menampik rona kemerahan di wajahnya, ia malu terhadap perkataan Fahri barusan.
"Sudah gih masuk, tuh liat muka kamu sudah merah menahan malu, hahaha" ledeknya.
"Tau ah" ucap Della meninggalkan Fahri dengan menghentak-hentakkan kakinya kesal. Ia malu tapi Fahri malah menggodanya.
"Hey cantik!! Jangan ngambek kaya gitu nanti aku makin sayang!!" Teriaknya lantang setelah Della menghilang dari pandangannya.
CIH. DASAR GELO!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELLA
Teen FictionJatuh yang sebenar benarnya jatuh? Pasti sakit bukan? Ketika aku telah memutuskan, maka akan ada yang harus ku terima. Mau tidak mau ataupun suka tidak suka. Its my choice