Author pov
akhirnya Ocha pun menurut dan menunggu Alvaro di depan kelas. Dia pun bertanya kepada Icha "kak, lo pulang bareng siapa??" Icha yang ditanya seperti itu pun hanya mengangkat pundaknya, tiba-tiba Hendrik datang dan menanyakan "Cha lo pulang ama gue aja gimana?, mau nggak lo?" Icha pun menerima karena ia kebingungan mau pulang dengan siapa. Akhir nya Icha dan Hendrik pun langsung menuju parkiran dan pulang.
sedangkan Ocha masih menunggu Alvaro, dia sudah menunggu 1 jam akhirnya Alvaro datang Ocha pun langsung mengajak nya ke parkiran dan di pertengahan koridor menuju parkiran Alvaro bertanya "lo nggak tanya gitu, kenapa gue lama?"
ocha pun menjawab "nggak peduli gue ama lo" Alvaro pun menjawab "kalau lo nggak tanya gue aja langsung bilang gue tadi ada urusan osis" Ocha pun menjawab dengan pertanyaan "kita pulang pake' kendaraan gue atau punya lo??"
"gue nggak bawa kendaraan, tadi pagi gue nebeng Raja"
Ocha pun hanya ber 'o' ria."Mana mobil lo"
"gue bawa motor"
"Ooo, yang mana"
"ni depan lo"
"wis, anak motor ya lo??, motor lo sama kek motor lo" setelah mengucapkan itu Alvaro menaik ki motor Ocha, Ocha pun menaik ki motor nya dengan aba-aba Alvaro dan mereka keluar parkiran sekolah menuju rumah di pertengahan jalan Alvaro bertanya "lo pernah ikut balapan??" Ocha pun menjawab "pernah cuman sekali, karena gue dilarang ama bokap gue"
"nanti malem lo ikut balapan ama gue mau nggak lo"
"gue nggak bisa, gue harus ke club"Alvaro pun kaget dengan jawaban Ocha karena Alvaro mikir cewek kayak Ocha yang tampangnya imut, lucu kok malem-malem mainnya ke club dia pun bertanya "ngapain lo ke club, mending lo ikut balapan ama gue??" Ocha yang tahu apa yang ada di pikiran Alvaro pun menjawab "jangan mikir macem-macem lo, gue ke club itu cuman jadi Dj doang nggak lebih, gue pun nggak pernah nyobak yang namanya minum minuman alkohol, lo kawatir sama gue ya lo??"
"ya kuatir lah, kan lo calon pacar gue" Ocha yang mendengarkan ucapan Alvaro barusan langsung blushing. awalnya ia ingin menjebak Alvaro tapi eh malah dia yang kena' jebakan nya sendiri alias jeruk makan jeruk.sedangkan di sisi lain Icha sedang di bonceng Hendrik pun hanya ada keheningan dan muncul ke canggung an. Hendrik yang tidak suka ke hening an pun memulai bicara "oh, ya cha lo berapa bersaudara??"
Icha pun hanya menjawab "dua, dua perempuan"
Hendrik pun hanya mengucapkan "oh , gitu eh ya udah nyampek nih"
"makasih, gue masuk dulu ya bye"
"eh, ya bye" Hendrik mun meninggal kan kediaman Icha.di lain tempat pun Ocha dan Alvaro sampai di rumah Alvaro. Ocha pun heran "ini kan rumah yang biasanya gue liat dari balkon dan tepat di depan rumah ku" gumam nya sedangkan Alvaro bertanya " eh, lo kok melamun kek gitu sih?"
Ocha pun tersadar dari lamunan nya dan menjawab "ternyata lo tetangga gue bang" dengan terkekeh, Alvaro yang mendengar itu pun tertawa dan menjawab "lo baru tahu, oh ya gue minta no. hp lo dong??" sambil menyodorkan hp nya ke Ocha. Ocha pun hanya menerima dan mengetik nomornya dan menyimpan nya dan langsung ia kembalikan ke Alvaro "dan sejak kapan lo panggil gue abang??" Ocha pun hanya menjawab "sejak tadi, yaudah gue balik dulu bye abang Varo" Alvaro yang mendengar kata Abang itu pun langsung menyahuti " emang gue abang tukang bakso apa and than berarti kita punya panggilan sayang gue manggil lo Chacha sedangkan lo panggil gue abang Varo" Ocha yang mendengar itu hanya tersenyum dan melambaikan tangan. Sedangkan Alvaro mengucapkan "bye Chacha" dengan berteriak💧💧💧
TBC
hai, guys jangan lupa vote+komen ya dan bye bye see you and than tunggu cerita selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Seven Girls (Hiatus)
Novela Juvenil*sahabat sebagai lentera bagi kita* persahabatan tentang 7 orang cewek SMA yang baru mengenal dunia remaja yang kebanyakan cewek nya cuek. mereka disatukan karena memiliki banyak kesamaan dan memiliki tujuan yang sama. mereka akan berjuang...