6

46 17 21
                                    

"Bukankah tugas manusia itu berusaha? Perihal hasil akhirnya biarkan Tuhan yang menentukan. Begitupun kamu dengannya, tugasmu hanya memperjuangkanya. Perihal ia jodohmu atau bukan, biarkan Tuhan yang menentukan"

Vote and coment, noona:)

Semua peserta MPLS tengah menatap mading SMA Budi Bangsa. Melihat dan mencari itu yang dilakukan semuanya, tak terkecuali Nadya.

Gadis ini terus mencari namanya dalam beberapa kertas yang ditempel didinding mading.

"Yahhhh kita kepisah beb" ucap dua sejoli itu.

"Jauh dimata namunnn... dekat dihati" Jawab si cewek dengan sebuah nyanyian dan menatap pasangannya manja

Menggelikan, Nadya memutar bola matanya malas dan bergidik ngeri lalu menghiraukannya.

Gadis itu pun terus mecari namanya, dengan tubuh mungil yang digencet sana sini membuat pasokan oksigen yang ia hirup semakin menipis

"Nadya.. nadyaaa" ucapnya sambil membaca satu persatu nama yang tertera.

Setelah sekian lama akhirnya gadis ini menemukan namanya yang terdapat di secarik kertas bertuliskan kelas X Mipa 3

Nadya pun bergegas meninggalkan mading dengan penuh perjuangan.

Gadis ini celingak celinguk mencari letak kelasnya, karena ia sudah terlalu lelah akhirnya dengan terpaksa Nadya memilih untuk bertanya kepada seseorang.

"Permisi ka, mau tanya, kalo kelas  X Mipa 3 sebelah mana ya?" Tanya Nadya dengan sopan.

Lelaki yang ditanya pun membalikan tubuhnya saat hendak memasuki ruang osis.

Tapi yang Nadya dapati hanya lelaki yang memandangnya dengan tatapan dingin dan tajam.

"Dilantai dua" jawabnya singkat lalu kembali memasuki ruangan tersebut

Tanpa berpikir panjang, Nadya segera menaiki tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua sekolahnya.

"Ehh tunggu..." teriak seseorang dari belakang

Nadya menghentikan langkahnya
"Lo kelas X Mipa 3 kan? Tanya perempuan itu dengan seragam berwarna senada seperti yang dikenakan Nadya.

"Iya" jawab Nadya

"Alhamdulillah, boleh bareng ga?"  Ucap perempuan itu "kenalin gue Nida Fauziah. Panggil aja Vauvau" seraya mengulurkan tangannya

"Gue Nadya" menjabat uluran tangan Nida dengan sedikit senyum tipis.

"Sekarang kita berteman ya? Yuk ah kekelas gue takut ntar dihukum kalo telat, tapi gapapa la kalo dihukum sama kaka kelas ganteng mah, aduh bikin baper kali ya?"cerocos Nida dengan riangnya.

Nadya hanya tersenyum menanggapi. Mereka berjalan disepanjang koridor dengan sesekali saling mengobrol.

Mungkin hari-hari selanjutnya akan sedikit lebih menyenangkan setelah ia mengenal teman barunya ini.

||||||

"Oke, pembagian mentor setiap kelasnya udah dibagi. Dan inget tugas kalian semua. Hukum murid yang emang sekiranya ngelanggar aturan. Kita tutup rapat kali ini. Kalian semua bisa langsung pergi kekelasnya masing-masing" ujar Kim Namjoon kepada seluruh anggota osis.

"Tae lo mentorin kelas mana?" Tanya J-hope ditengah langkah mereka.

"X Mipa 2." Jawabnya "Hyung, pulang sekolah bangtan jadi ngumpulkan?" Tanya Taehyung kepada J-hope.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Serendipity | Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang