Chapter 5 (Terlambat)

2.6K 111 0
                                    

Hai ketemu aku lagi nih

Sebelum ini aku ucapin terimakasih ya udah mau baca cerita gaje ku ini

Dan ya...
Jangan lupa pencet bintang sama komen y...k

*Author POV*

Cuit Cuit Cuit Cuit

Suara kicauan burung terdengar di sebuah kamar berwarna lemon yellow dengan barang barang yang kebanyakan berwarna pastel. Terik matahari sudah menyongsong pagi. Terlihat seorang gadis tengah tertidur pulas di ranjangnya. Hingga secara tidak sadar alarm berbunyi berkali kali. Namun, gadis itu pun tidak bangun dari tidurnya. sampai suara ketukan pintu terdengar di kamarnya.

Tok tok tok
"Non, bangun non ini udah pagi" ucap salah satu asisten rumah tangga di rumah ini.

Tok tok tok
"Non, bangun non"

Cklek
"Hmm.... Mamah mana?" ucap gadis itu yang sudah terbangun dari tidurnya.

"Nyonya besar udah berangkat kerja jam 5 tadi" jawab ART itu.

"Yaudah, bibi balik ke dapur dulu ya" lanjutnya.

"Iya Bi, makasih udah bangunin"

Blam

Pintu kamar gadis itu ditutup dengan pelan olehnya. Ia pun bergegas ke kamar mandi untuk melakukan ritual pagi hari. Setelah itu, ia memakai seragam sekolah barunya.

Karena jam sudah menunjukkan pukul 06.50 menit, gadis itu pun segera mengambil tasnya. Berhubung rumah gadis itu cukup jauh dari sekolah ia pun harus selalu berangkat pagi.

Gadis itu pun turun ke bawah dan supirnya pun sudah menunggunya di mobil. Tidak pada umumnya, biasanya supir keluarga adalah pria paruh baya atau bapak bapak yang sudah tidak muda lagi. Supir itu adalah seorang pelajar yang bersekolah di sekolah yang sama dengan gadis itu. Umurnya hanya terpaut satu tahun dengannya.

Cklek

Gadis itu masuk ke dalam mobil yang memang tidak dikunci. Dan mendudukkan dirinya di kursi penumpang.

"Cepetan berangkat" ucap gadis itu dingin.

"Ga biasanya ketus kek gini, Napa?" ucap supir itu yang ternyata bernama Daffa.

"Huum ga biasanya" ucap seorang gadis yang duduk di sebelah daffa yang ternyata bernama Defy. Mereka tidaklah kembar, namun mereka adalah saudara kandung. Daffa dan Defy pun juga hanya terpaut satu tahun.

"Hmmm..... Biasa lah" jawabnya sambil menatap ke luar jendela

"Dah lah cuss berangkat" lanjutnya

Satu kata yang bisa menggambarkan situasi saat ini adalah Hening. Daffa fokus pada kemudi mobil, Defy sibuk bermain hp, sedangkan seseorang yang duduk di belakang sibuk memandangi pohon pohon yang seakan akan berjalan mengikuti mereka. Hingga sebuah suara memecah keheningan tersebut.

"Heh jadi make tuh kostum cosplay " ucap Defy.

"Itu bukan cosplay ato kostum tau, itu tuh penyamaran" jawab gadis itu

"Iya iya pokoknya itulah" jawab Defy sekenanya

"Biar penyamarannya berhasil, sini aku dandanin" tawar Defy

"Hmm..."

Tanpa aba aba, Defy pun langsung berpindah ke belakang melewati celah kecil yang ada di kursi penumpang dan kursi pengemudi. Ia langsung mengeluarkan pouch nya dan accecorris yang mesti digunakan gadis itu.

TWINS [Hiat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang