Pagi-pagi yang membangunkan aku dengan suara trakson motor yang terdengarnya seperti sengaja membunyikannya didepan rumah ku. Aku beranjak bangun dari tempat tidur untuk melihat dari jendela orang yang sengaja membunyikannya. Aku rasanya ingin membentak orang itu karna dia mengganggu ku tidur. Tapi saat aku keluar aku menahan amarah itu dan aku tersenyum pada orang itu. Ternyata yang membuat keributan itu adalah radit.
Radit adalah pacar aku dan dia adalah cinta pertama aku. Menurutku tidak ada pria yang seperti dia. Dia selalu melakukan apapun itu agar membuat aku senang. bahkan aku sering melukai perasaannya tapi dia selalu menjaga perasaan ku. Dia selalu tau apa yang aku inginkan dan dia selalu menuruti apa yang ku mau. Dia selalu tau apa yang aku suka dan apa yang tidak aku suka. Tapi yang pasti aku juga tau apa yang dia suka.
Aku bisa dibilang kalo disekolah suka telat. Bukan suka lagi tapi sering telat. Dan radit selalu merubah ku. Dia selalu menjemputku pagi-pagi agar aku tidak telat. Tapi cara membangunkan ku itu suka nyebelin. Kadang membunyikan trakson motor dan pernah juga pakai microfon. Aku kan malu nanti disangkanya aku susah bangun. Emang siih aku akui kalo aku memang susah bangun. Tapi engga gtu juga dong. Aku dan radit saling melengkapi. Ako bodoh dan radit pintar. Aku kekanak-kanakan dan radit dewasa. Dia bisa membawaku menjadi dewasa. Radit selalu memanjakanku. Hingga semua orang envy melihat ku. Radit sangat menyayangiku. Aku bisa merasakannya dari caranya menatapnya dan memperlakukan ku. Aku pun juga sangat menyayanginya. Tidak ada sosok seperti radit bagiku. Radit adalah raditku. Bukan milik siapa-siapa.
“hey. Gadis tukang tidur sampai kapan mau berdiri diatas sana. Ayo berangkat kesekolah.” ujar radit.
“dit bisa engga sih banguninnya jangan kayak gitu berisik tauu” jawabku.
“terus kamu maunya dibangunin kayak gimana ?”kata radit.
“yang lembut.gini kek “sayang bangun udah pagi” gitu.” Kataku sambil ngeledek.
“yakin bakalan bangun.? Kamu kan kebo” jawab radit menyindir.
“udah tau kebo. Masih aja mau sama kebo”jawabku jutek.
“kan yang kebo tidurnya. Orangnya mah engga.”
“orangnya cantik iya” jawabku sambil tertawa
Radit hanya tersenyum mendengar jawaban ku.
“yasudah ayo masuk” kataku.
Radit masuk dan menunggu aku selesai mandi dimeja makan bersama ayah dan bunda. ayah dan bunda ku sudah sangat dekat dengan radit. Dia juga sangat menyukai radit. Oleh sebab itu ayah dan bunda menyetujui hubungan kami. Radit sangat ramah dan sopan pada orang tua ku. Itu yang ayah suka dari radit. Ayah sangat mempercayai ku jika bersama radit. Ayah selalu berpikir radit bisa menjagaku dan membawaku ke yang positif. Tapi memang benar radit selalu membawa ku yang kepositif. Salah satunya adalah aku belajar sangat malas belajar tapi radit selalu mendorong ku untuk belajar dan mendapatkan nilai bagus. Aku suka telat dan radit selalu memberitahuku supaya aku tidak pernah telat maka itu dia menjemputku selalu pagi sekali.
Selesai mandi dan rapi-rapi aku sarapan bersama ayah bunda dan radit. selesai sarapan aku pergi kesekolah bersama radit. aku sampai sekolah tidak pernah telat lagi itu semua karena radit. aku sekelas dengan radit bahkan sebangku. bel masuk pun berbunyi. aku dan radit dan radit segera masuk kekelas. aku berjalan perlahan seperti ada yang ku lupa. dan.. "ASTAGA"
"kenapa may" tanya radit.
aku melanjutkan jalan "ehm gpp ko"
hari ini ternyata aku lupa mengerjakan pr matematika. padahal radit udah mengingatkanku tentang pr itu jauh hari. kalo radit tau aku tidak mengerjakannya pasti dia sangat marah padaku. dikelas murid pun udah banyak yang masuk dan gurupun juga sudaj masuk kelas. aku duduk dibangkuku dengan ragu-ragu dan ketakutan. ditambah radit memandangku dengan heran.
"may, kamu kenapa sih?"tanya radit sedikit heran.
"apa dit?"jawabku gugup
"kamu kenapa?gelisah bangat"ujar radit.
"ehm engga, aku gpp ko dit"jawabku
nada bicara radit seperti tidak percaya "yakin"
aku meyakinkan radit "iya yakin"
"okeeeyy, kamu udah ngerjain pr matematika kan?"tanya radit
aku kaget mendengar radit yang tiba-tiba menanyakan pr padaku "apa?udah ko"jawabku terpaksa berbohong
radit terus memandangiku masih dengan heran.
"kumpulkan pr kalian.apakah ada yang tidak mengerjakan pr ?"ujar bu ina.
aku diam sementara sedangkan yang lain mengeluarkan pr masing-masing. sementara aku apa yang harus aku keluarkan.pr saja belum aku kerjakan. aku takut radit marah tapi sepertinya radit juga udah curiga denganku. dan aku terpaksa mengangkat tanganku.
"maya kamu tidak mengerjakan pr" tanya bu ina.
"iya bu"jawabku dengan lembut.
dan radit menatapku dengan tatapan yang seperti ingin menggigitku. tidak lama radit mengangkat tangan juga.