3화 | Who Are You?

2.3K 287 16
                                    

"Aku pulang" Renjun berehat disofa sepulang dari acara inagurasi, diikuti dengan Haechan dibelakangnya. "Arghh melelahkan sekali" keluhnya.

"Sepertinya Jaemin dan Chenle belum pulang" Haechan bersandar dipunggung sofa, memijit pundaknya sendiri yang terasa kaku.

Renjun menganggukkan kepala mengiyakan dugaan Haechan. "Tapi ngomong-ngomong Renjun, aku bahagia sekali saat lihat papan pengumuman tadi, akhirnya kita bisa sekelas" sambung Haechan dengan mengulas ekspresi bahagia diwajahnya.

"Iya, akhirnya doa kita terkabul" Renjun tersenyum, merasa lega bisa sekelas sama teman se asramanya.

Piip pippp

Cklekk

"Aku pulang" salam Chenle dari ambang pintu, "Jangan bangunkan aku hingga besok pagi" Chenle langsung memasuki kamar dan menutupnya rapat-rapat, mungkin dia sangat kelelahan hari ini, mengingat Chenle anak yang hiperaktif.

Selang beberapa menit Jaemin pulang ke asrama, dia berjalan dengan malas lalu membaringkan tubuhnya disofa dengan posisi tengkurap. "Hei, ada apa dengan mu? Apakah senior tadi menghukum mu?" tanya Haechan, mencoba menggoda Jaemin yang terlihat bad mood.

"Eum" Jaemin mengangguk, "ponsel ku disita sampai acara inagurasi selesai dan aku tidak diperbolehkan pulang sebelum menyelesaikan hukuman ku" imbuhnya.

"Emangnya kamu dihukum gimana?" tanya Renjun penasaran.

"Disuruh lari keliling lapangan 25 kali" jawab Jaemin sekenanya, Haechan dan Renjun saling bertatapan dengan ekspresi wajah terkejut.

"Ya sudah kamu istirahat saja Jaemin" ujar Renjun, sedangkan Jaemin langsung menuruti perkataan Renjun.

Jaemin beranjak dari sofa lalu berjalan memasuki kamarnya "aku istirahat dulu, selamat malam semua" ucapnya sebelum memasuki kamar.

***

Renjun berlari tergesa-gesa di lorong fakultas Humanities dengan ekspresi panik, bagaimana tidak? kelas akan dimulai 3 menit lagi, dan semua itu karena Renjun bangun kesiangan setelah semalaman pulang terlalu larut. "Bodoh, bagaimana bisa aku bangun kesiangan? Haechan juga tega sekali tidak membangunkan ku dan malah meninggalkan ku" gerutunya sambil melirik kearah arloji berwarna hitam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Sesampainya diambang pintu kelas, Renjun tidak melihat eksistensi dosen di singgasananya. Renjun menghembuskan nafas lega, setidaknya hari pertama kuliah tidak rusak karena keterlambatannya.

Renjun mengedarkan pandangannya mencari kursi kosong, tiba-tiba tangan Haechan melambai di sudut ruangan memberi tanda agar Renjun duduk disebelahnya. Tanpa membuang banyak waktu, Renjun menghampiri Haechan dan langsung duduk dikursi sebelahnya "Tega sekali kau tidak membangunkan ku pagi ini" omel Renjun.

"Aku sudah membangunkan mu, tapi kamu tidak bangun juga" sangkal Haechan.

Ketika Renjun hendak mengomeli Haechan lagi, seorang dosen memasuki ruang kelas, membuatnya mengurungkan niatan untuk mengomeli Haechan.

***

Renjun dan Haechan berjalan keluar kelas ketika mata kuliah berakhir pukul 10 pagi, kebetulan hari ini mereka hanya memiliki 1 mata kuliah, jadi mereka memiliki banyak waktu untuk beristirahat.

Hembusan angin mengiringi perjalanan mereka menyusuri setiap jalan setapak di fakultasnya, suara gemerisik daun di musim semi begitu menenangkan jiwa. Sinar terik matahari belum sepenuhnya menyengat kulit saat ini, hawa sejuk masih bisa mereka rasakan melalui tumbuh-tumbuhan disekeliling mereka, dan burung-burung pun masih berkicau dan bersahutan satu sama lain diatas pohon.

Forbidden Love [Mark x Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang