4화 | Thinking about you

2.3K 285 8
                                    

Cahaya lampu mulai menerangi pinggiran jalan kampus pada malam hari, suara riuh ramah pepohonan saling menyapa bersahutan dalam dinginnya udara.

Mark, pemuda tampan itu terlihat sedang berjalan menyusuri setiap gedung kokoh di kampusnya, sesekali meneguk sebotol air mineral seraya menikmati setiap hembusan angin malam yang menyapu bekas peluh di pelipisnya akibat permainan bola basket bersama teman-temannya yang cukup menguras tenaganya.

Suasana kampus lumayan sunyi saat ini, hanya sedikit orang yang beraktifitas disana. Namun suasana yang sunyi itu tidak membuat Mark takut, dia terus berjalan sambil mendengarkan lagu melalui earphone yang terpasang di kedua telinganya guna menghilangkan rasa jenuh pada dirinya, hingga tanpa Mark sadari ia sedang berjalan di depan kantin fakultas Humanities. Mark menatap kantin itu sejenak, mengingat kejadian tadi siang yang sempat membuat detak jantungnya berdebar dengan sangat cepat.

Sekilas, Mark terbayang wajah lelaki manis yang ia temui secara tidak sengaja di kantin itu. "Kenapa tiba-tiba aku memikirkannya?" sudut bibir Mark sedikit tertarik keatas, menciptakan sebuah senyuman manis diwajahnya "Sepertinya aku mulai tertarik dengan lelaki manis itu" lirih Mark.

Sementara itu, di dalam kamar asrama, terlihat Renjun sedang berdiri dibalik jendela kamarnya dengan tatapan kosong, dagunya bertumpu pada telapak tangannya, memikirkan kejadian aneh di kantin siang tadi. Renjun seperti pernah melihat pemuda itu, tapi dia lupa pernah melihatnya dimana. Otaknya terus berpikir sampai akhirnya Haechan memasuki kamar, membuat lamunan Renjun bubar diterpa angin malam.

"Renjun, bisakah kau menemani ku berbelanja bahan makanan di luar?" mohon Haechan.

"Eo-eoh, baiklah. Kalau begitu, aku ganti pakaian dulu" Renjun menyetujui permohonan Haechan. Renjun berharap saat dirinya menemani Haechan berbelanja, dia bisa mendapatkan udara segar untuk menenangkan pikirannya.

Di waktu yang bersamaan, Mark mulai merasa bosan saat dirinya berjalan seorang diri dari gedung fakultasnya dan hendak menuju pintu gerbang kampus. Ia memang tak terbiasa berjalan kaki di kampusnya. Seandainya mobil kesayangnnya tak rusak, mungkin dia tak akan berjalan sejauh itu.

Kakinya yang asyik berjalan itu, dengan santainya menendang kaleng yang berada didepannya. Tak tanggung-tanggung kaleng itu terpental jauh ke depan gedung asrama.

Ketika Mark hendak mengambil kaleng itu, tiba-tiba dia terkesiap. Dengan cepat Mark berbalik badan lalu bersembunyi dibalik pohon rindang ketika melihat dua mahasiswa yang keluar dari dalam asrama, matanya menilik untuk memastikan apakah dia benar-benar lelaki manis itu atau bukan "Bukankah itu lelaki manis yang aku temui di kantin siang tadi?" Mark masih mengamati wajah lelaki itu dengan teliti, setelah dugaannya benar, Mark tersenyum bahagia "Jadi dia tinggal di asrama?"

***

08.45 KST.

Pagi ini, Renjun masuk kuliah lebih siang daripada kemarin, jadi sebelum dirinya berangkat ke kampus, Renjun menyempatkan diri untuk menikmati sarapannya bersama Haechan dan Chenle.

Namun, ditengah-tengah kegiatan mereka menikmati sarapan, tiba-tiba ponsel Renjun berdering dan menampilkan sebuah panggilan dari Jaemin, dengan cepat Renjun mengangkat panggilan itu.

"Yeobeoseyo? Ada apa Jaemin?"

"Renjun, bisakah kau membawakan map dan jam tangan ku yang tertinggal di laci samping tempat tidur ku?" mohon Jaemin dari seberang sana.

"Hah? Kok bisa sampai tertinggal?"

"Iya, tadi aku buru-buru, jadi ada beberapa barang yang kelupaan" Jaemin menjeda perkataannya sejenak, "Kamu berangkat kuliah pukul berapa?"

Forbidden Love [Mark x Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang