1화 | Welcome to Seoul

3.2K 304 5
                                    

Pesawat dari Jilin, China berhasil mendarat dengan selamat di bandara Incheon, Korea Selatan. Renjun, lelaki mungil itu berjalan keluar dari bandara sambil menengok kekanan dan kekiri, entah kemana langkah kakinya akan membawanya pergi, dirinya masih bingung dengan suasana baru kota yang ia datangi.

Banyak orang berlalu-lalang melewatinya dengan menggunakan bahasa asing yang sering diajarkan oleh orang tuanya ketika dia masih kecil, yaitu bahasa Korea. Matanya berbinar melihat fashion orang Korea yang lebih classy dibanding dengannya.

Renjun terus berjalan keluar hingga netranya melihat stan taksi yang berlokasi persis di luar area kedatangan. Dengan segera, Renjun menghampiri salah satu taxi tersebut.

"Permisi paman, apakah paman bisa mengantarkan saya ke asrama Seoul National University?" tanya Renjun kepada supir taxi yang sedang menghitung uang didalam taxi.

"Tentu saja, masuklah" jawab supir taxi itu seraya menghentikan aktifitas menghitung uangnya.

Sepanjang perjalanan menuju asrama Seoul National University, Renjun disuguhkan dengan pemandangan kota yang tidak terlalu padat seperti di China bahkan gedung di Korea masih terlihat sederhana dan tidak banyak ditemui tempat seperti Casino yang menjadi tempat yang sangat banyak di temui di China. Tak hanya itu bahkan tatanan kotanya juga tertata rapi, tidak sumpek seperti di China.

Lalu bagaimana dengan keramahan warganya? Renjun sering membaca artikel bahwa orang Korea sangat rasis apalagi ketika mereka bertemu dengan orang China. Seketika pikiran-pikiran buruk mengenai orang Korea membuat hatinya menjadi resah, Renjun takut dia akan diasingkan oleh teman-teman sekampusnya.

Setelah satu setengah jam menempuh perjalanan panjang, tibalah Renjun di Seoul. Kota yang dijuluki sebagai kota yang tidak pernah tidur, keramaian disana terjadi selama 24jam penuh terlihat dari banyak restoran, bar, atau tempat karaoke yang buka 24jam, bahkan banyak orang yang masih berkeliaran saat tengah malam. Kehidupan malamnya pun bisa dibilang aman, apalagi untuk para Mahasiswa.

Taxi yang ditumpangi oleh Renjun berhenti tepat didepan asrama Seoul National University. Renjun turun dari taxi sesaat setelah ia membayar ongkos taxi nya. Renjun menatap kagum bangunan megah yang berdiri kokoh didepannya, hingga tanpa ia sadari mulutnya terlihat sedikit menganga. Beberapa detik kemudian lamunannya bubar, dia segera berjalan menghampiri security yang berjaga di gerbang asrama.

Setelah Renjun memperkenalkan diri dan menunjukkan identitasnya sebagai mahasiswa Seoul National University, security tersebut memberikan sebuah kode password kamar kepada Renjun, lalu mengantarkannya ke kamar yang terletak di lantai tiga. Sebelum ia sampai di kamar barunya, security tadi menyampaikan bahwa Renjun tidak tinggal sendirian di kamar itu, dia akan tinggal bersama 3 mahasiswa lainnya yang seangkatan dengannya. Renjun hanya mengangguk mengerti dan sesampainya didepan kamar Renjun mengucapkan terima kasih sebelum sang security pergi meninggalkannya.

Renjun memencet bel pintu kamarnya beberapa kali, dirinya masih takut masuk sembarangan meskipun dia sudah dikasih tau password kamarnya. Seseorang keluar dari kamar membukakan pintu untuknya, "Kau siapa?" tanya seorang pemuda bersuara tenor dengan penuh rasa penasaran.

"Annyeong haseyo, perkenalkan nama ku Renjun, mahasiswa baru yang akan menempati kamar ini" Renjun memperkenalkan dirinya kepada pemuda tadi seraya membungkukkan badan beberapa derajat.

"Wahh sahabat baru, ayo masuk masuk" pemuda tadi mempersilahkan Renjun masuk, memperlihatkan ruang asrama yang tidak terlalu sempit untuk ukuran empat orang.  Bukan, ini bukan terlihat seperti asrama baginya, melainkan apartment didalam kampus.

Bagaimana tidak? Ruang asrama itu memiliki ruang tamu, kamar mandi, dapur, dua kamar tidur, dan balkon untuk menjemur pakaiannya. Tidak hanya itu, di ruang tamunya sudah dilengkapi dengan sofa, meja, dan televisi. Didapur juga tersedia meja makan, kompor, wastafel, dan peralatan dapur lainnya. Lalu di kamar tidur tersedia dua kasur, lemari, dan meja belajar, beserta jendela. Sedangkan dikamar mandi terdapat toilet duduk, shower, wastafel beserta cermin. Bahkan di balkon ruang asramanya pun sudah tersedia mesin cuci untuk mahasiswa yang menempati ruang ini. Sungguh, ruang asrama yang sempurna baginya.

Forbidden Love [Mark x Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang