3

29 4 0
                                    

Sepulang sekolah Eriska langsung menuju rumah,tidak mampir atau main seperti biasanya.Entah mengapa hari ini dia sangat merasakan lelah.Padahal di sekolah tadi semua jamkos.

Sesampai nya ia dirumah ia langsung memarkirkan mobil nya digarasi.Samar samar dari ruang tamu ia mendengarkan teriakan dua orang,siapa lagi kalau bukan orang tuanya.

Selalu sama setiap ia pulang sekolah.Bukan sambutan hangat lagi yang ia terima melainkan cacian,umpatan,dan kemarahan dari pertengkaran kedua orang tuanya.

Ayah nya yang egois lebih memilih pekerjaanya dan wanita yang lebih muda.Serta ibunya yang terlanjur sakit hati dan lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman-temanya dibandingkan memperhatikan anaknya.

Kejadian ini sudah lama terjadi,sejak Eriska kelas 2 SMP.Selain orang di masa lalu nya hal ini lah yang membuat Eriska menjadi cewek yang dingin,cuek,dan galak.

Sambil berjalan lesu Eriska menaiki tangga dan menuju kamarnya.Kemudian dia menutup pintu dengan mendobrak dengan keras tujuanya supaya orang tuanya mengerti kalau di rumah ini masih ada Eriska.

"Kalau mau ribut jangan di sini,Eriska mau tidur jangan berisik.Udah gede tapi kaya bocah" ucap Eriska kesal,tapi hal itu tidak membuat kedua orang tuanya berhenti bertengkar.Akhirnya Eriska memilih untuk tidur daripada mendengarkan ocehan mereka yang akan membuat sakit di telinga dan hati.

**********

Di lain tempat Alan sedang cemas karena sedari tadi spamchat dan telfon nya tidak diangkat oleh seseorang.Alan mencemaskan Eriska.
Walaupun ia sering membuat Eriska jengkel tapi hanya Alan lah yang tau mengenai kondisi keluargamya.Hanya Alan yang perduli,bahkan teman terdekat Eriska pun tidak ada yang tau.

"Kemana si lo?" Ucapnya sambil mengusap rambutnya dengan kasar.

Malamnya Alan langsung menuju rumah Eriska untuk mengetahui keadaanya.Dengan cepat ia menunggangi motor ninja hitam nya menuju rumah gadis nya.

Sesampainya dia di rumah Eriska,ia langsung memakirkan motornya.Diketuknya pintu rumah tersebut.

"Eriska lo di dalem kan?ini gue Alan" ucapnya berkali kali sampai terdengar suara pintu terbuka.

"Eh den Alan mau nyari non Eriska ya?"

"Iya bi,Eriska nya ada kan?" Tanyanya.

"Ada kok den,kebetulan banget aden datang.Sejak pulang sekolah non Eriska belum keluar dari kamarnya den" ucap Bi surti penuh cemas.

"Kok bisa sih bi? Kenapa ga di coba dipanggil dulu.Apa orang tuanya pulang tadi?" Arlan mengusap wajahnya gusar.

"Udah kok den tapi ga di buka buka,iya den tadi mereka pulang dan biasa lah" ucap Bi Surti sambil menunduk.

"Yaudah bi aku langsung ke kamarnya aja ya"

Sudah bisa Alan tebak Eriska berdiam di kamar karena ada masalah.Eriska memang tipe orang yang penutup tidak mau membagi masalah kepada orang lain,tetapi dengan Alan dia dapat terbuka entah mengapa.

"Eriska buka ini gue Alan lo belum makan dari tadi siang ayo keluar,jangan tidur terus bangke" ucapnya sedikit kesal.

"Brisik banget si lan" ketusnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang