2

24 5 0
                                    

Eriska baru saja sampai di sekolah.Sebenarnya ia agak malas untuk berangkat ke sekolah hari ini.Disaat ia sedang berjalan di koridor sekolah yang mulai ramai karena sebentar lagi masuk,tiba-tiba ada yang mengagetkanya.Siapa lagi kalau bukan Alan,cowo yang notaben nya sebagai teman tapi juga musuh.

Kehadiran Alan yang tiba-tiba mengagetkan Eriska sontak mendapatkan plototan tajam darinya.Tanpa perduli Eriska akan marah ia malah hanya membalasnya dengan cengiran lebar hingga membuat matanya menyipit.

"Heran ya gw kenapa bisa sekelas sama lo mulu" gerutu Eriska yang membuat Alan terkekeh.

"He si geblek dipikir gw kaga bosen sekelas sama lo mulu? Yauda si terima aja lagian ga nyesel juga kan lo sekelas sama cogan" ucapnya sambil menaik turunkan alis seraya menggoda gadis tersebut.

"Gila makin hari tambah sinting" sambil meninggalkan Alan dan mendahului menuju kelas.

Di kantin

Alan tidak langsung menuju kelas,ia mampir ke kantin terlebih dahulu untuk mengisi perutnya yang kosong.Karena dari tadi malam ia memang belum memakan apapun.

Ia duduk di meja paling pojok di warung Mpok ipeh langgananya.Dari arah pintu kantin terlihat dua orang temanya yang tidak lain adalah Vano dan Revan.Mereka adalah sahabat Alan sejak SMP.

Alan tau maksud dari kedatangan mereka.Pasti mereka akan meminta makanan gratis padanya,padahal mereka kaya tapi entah kenapa mereka suka sekali meminta gratisan padanya.

"Eh bang Alan sendirian aja,mau di temenin ga?" Ucap Vano dengan kedipan mata nya,dapat dipastikan yang melihat ini akan merasakan jijik.

"Bacot lo,duduk tinggal duduk juga"

"Jijik tai lo mah,sendirian aja lan? Ibu negara mana?" Tanya si Revan.

"Hah?oh si Eriska? Lagi ngambek dia gara-gara gw kagetin pas pagi" ucapnya sambil melanjutkan makanya yang sempat tertunda.

"Heran gw berantem mulu kaya kucing sama onta" celetuk si Vano.

"Kucing sama anjing geblek"

"Ya sama lah intinya" jawabnya.

"Kenapa lo ga pacaran aja si lan sama si Eriska?dia cantik,pinter,ya walaupun galak plus juteknya ga kuatin si"

"Iya lan lagian lo sama dia udah kenal dari lama,kenapa ga nyoba jadian aja?" Sambung Revan.

"Ribet lu berdua,gini ya gw mau pacaran ga cuma buat coba-coba buat apa?lagian gw ga sebrengsek itu untuk mempermainkan suatu hubungan.Gw bukan bocah lagi yang mainya cinta-cinta an seminggu kemudian putus,bukan gw banget" jawabnya serius.

"Ini teh Alan beneran kan?kerasukan jin tomang dari mana ini?" Ucap Vano dengan raut tidak percayanya bahwa Alan bisa berbicara sebijak itu.Dapat diakui bahwa Alan jarang sekali berbicara seserius tadi.

"Bener juga si lo lan tapi kan gak ada yang tau kedepanya gimana,gw rasa si lo cocok sm dia" ucap Revan.

"Udahlah liat kedepan aja gimana,gw juga belum kepikiran buat pacaran lagian kalo temenan lebih nyaman ngapain pacaran?" Ucap Alan sambil terkekeh.

Alan memang jarang sekali berbicara serius seperti tadi,hingga membuat Vano dan Revan terheran-heran.

Sebenarnya Alan sudah menyadari perasaan nya terhadap Eriska mulai muncul.Tetapi ia tidak mau terburu-buru ia hanya takut bahwa rasa nyaman ini adalah rasa nyaman dan sayang terhadap sahabat tidak lebih,yang nantinya hanya sekejap lalu ia bosan dan meninggalkan nya ia tidak mau seperti itu.

Biarlah ia ikuti kemana alur yang ada.Baginya bila pertemanan lebih nyaman dan bisa membuatnya lebih dekat dengan Eriska dia tak apa.Dekat tidak harus pacaran bukan?

"Gw juga heran sama diri gw sendiri,kenapa perasaan ini muncul gw ga mengharapkan nya sama sekali semoga ini bukan pertanda buruk" ucapnya dalam hati lalu ia melanjutkan langkah kakinya menknggalkan kantin menunu kelas diikuti dengan ke dua sahabatnya.

Sesampai nya ia dikelas ia langsung meletakan tas nya di bangku dan berjalan menuju bangku Eriska yang sedang asik dilihatnya sedang membaca novel.

Hobi Alan memang sejak dulu adalah membuat Eriska jengkel,itulah Alan ada cara berbeda untuk dekat dengan orang yang ia sayang.

"Lihat tuh sahabat lo,bilang ga suka tapi kelakuanya berbanding kebalik" ucap Revan sambil menggeleng gelengkan kepala.

Diliriknya teman sebelahnya dan ternyata Vano tertidur hal itu sukses membuatnya jengkel.

"Emang ya babi ga dimana mana tidur mulu kesel gw" sungut si Revan.

Melihat teman sebangku nya tertidur membuatnya ikut memiringkan kepala diatas meja dan memulai untuk menuju alam mimpi,jadilah mereka tertidur.



Oke ga berasa aku ngetik ternyata udah malem hehe. Maaf juga kalo part ini masih garing atau gaje,aku masih pemula jadi masih banyak belajar juga❤

Masih pendek ya?padahal aku udah berusaha buat panjang tapi tetep aja buntu dan cuma segini😔

Oke see you👋malam kalian,aku sayang kalian❤

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang