Aku Bebas~~☁⛅

2.9K 178 24
                                    

Hai~~ maaf ya.
.
.
.
.
Em... Saya tidak tahu mau ngetik apa ya...em.. Entahlah..
.
.
.
.
Jika gak suka ya gak apa-apa, tapi tolong jangan berkata kasar pada cerita ini maupun pembuatnya. Saya ini juga manusia loh~
.
.
.
.
.
.
.
Jalan keluar ada disebelah kiri anda, hati-hati ada meriam yang akan menembak anda di kepala. Sekian terima kasih..
.
.
.
.
.
.
To the story.

Di atap Sekolah GHIS.

Ada dua sosok lawan jenis yang sedang menatap awan biru yang indah. Shikada dan Shina dua sosok yang menatap awan biru di langit. Shikada berbaring dengan kedua lengan tangannya sebagai bantalan kepala nanas-nya. Sedangkan Shina sedang dudu di samping Shikada sebelah kiri menatap awan biru dengan burung-burung yang terbang bebas, melewati gum-palan kapas putih di langit biru sebiru lautan yang luas tanpa batas. Mata hitam Shikada melirik wajah Shina yang ber-binar melihat awan biru.

Manis~

Shikada merasa pipinya terasa memanas, buruh-buruh Shikada menghilangkan warna merah di pipinya. Ia lalu menatap langit biru kembali, burung-burung terbang bebas tanpa ada pera-turan yang membuat mereka tidak bisa terbang dengan bebas di langit yang indah ini. Shina pun melirik Shikada dan me-merah saat tak sengaja ter-tangkap mata hitam Shikada. Sedangkan Shikada hanya terkeh -keh melihatnya.

Ah... Betapa imut dan manisnya dia~

" ne.. apa kau pernah merasa bebas, Shina-chan ?" tanya Shikada masih menatap awan biru.

" hmz... Tentu saja pernah. Di tempat tinggalku aku bisa bebas, meskipun aku bebas aku juga harus menaati peraturan di tempatku tinggal. Disana masih bersih, hijau dan sejuk, kamu pasti betah tinggal disana. Penduduknya ramah-ramah, baik, suka tolong-menolong dan hal lainnya. Pemimpin kami juga baik, bijaksana, jenius, cantik seperti malaikat yang turun dari surga. Ya... Walaupun kadang-kadang ( sering ) sadis juga sih, tapi beliau masih dihormati dan dicintai oleh rakyatnya. Hmz.. Kalau suami pemimpin kami.. Aku kurang tahu... Karena aku belum bertemu dengan beliau secara langsung, yang bisa saya lihat jika beliau itu tampan, keren, gagah dan hmz... Digilai para gadis-gadis. Hms.. Pemimpin kami memiliki dua putra yang hebat~, anak pertama itu sangat tampan, baik, bijak-sana, murah senyum, cuek namun selalu menolong orang yang kesusahan, cool, jenius dan sebagainya. Anak ke-dua juga sama hebatnya dengan anak pertama namun yang ini cende-rung lebih pelit senyum, bisa disebut senyumannya itu langkah sekali. Berwajah dingin dan datar, lebih cuek dari anak pertama. Mereka berdua bisa di bilang sempurna seperti ibu mereka yang jauh lebih sempurna." jelas Shina antusias menceritakan bangsa immortal.

" hms... Kelihatanya menarik~ lalu di luar rumahmu?" tanya Shikada.

" hufs.... Kau tahu Shikada-kun. Di sekolah ini aku merasa tidak bebas sama sekali. Mereka selalu membuatku menderitah seperti perintah ini lah perintah itu lah. Mereka tidak mengangapku teman maupun sahabat melain-kan babu yang jadi mengikuti semua perintah tuannya. Aku kadang berpikir kenapa aku mau berteman dengan mereka. Ha.. Namun kali ini aku sudah me-lakukan tindakan yang benar, dan hal itu membuatku lega." kata Shina.

" boleh aku bertanya ?" tanya Shikada.

" hm.. Apa itu?" tanya balik Shina.

" soal Dika.. Kenapa kau mema-nggilnya dengan hormat?" tanya Shikada.

Shina terdiam mendengar per-tanyaan dari pria yang ia sukai ini. Shina masih memikirkan kalimat yang sesuai sebagai untuk menjawab dari pertanya-an Shikada. Karena belum mene-mukan hal yang dapat menjawab -kan pertanyaan Shikada, ia pun jujur.

CHAERYÔK ( shisuixnaru )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang