Coba tebak dimana aku sekarang? Benar, aku dirumah Davin. Hari ini adalah malam natal, christmas eve. Davin mengundangku untuk makan malam dirumahnya. Dia bilang papanya masih ada tugas diluar kota dan baru akan kembali di hari natal. Awalnya aku menolak, karena tentu saja aku ingin menghabiskan waktu dengan keluargaku di malam natal seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi dia terus memohon dengan tatapan memelasnya, dia bilang dia akan sangat kesepian jika hanya bersama adiknya di malam natal. Setelah acara bujuk membujuk yang berlangsung lama, aku memenuhi keinginannya. Dengan syarat, dia akan menyediakan semua jenis makanan yang kuinginkan. Dia setuju, jadi disinilah aku sekarang.
Aku datang sekitar pukul lima sore tadi dengan kantong belanja dikedua tanganku. Isinya adalah kado yang sudah terbungkus rapi untuk Davin dan untuk adik perempuannya. Kalian tidak penasaran apa isinya? Akan kuberi tahu. Empat hari lalu, saat pertama kalinya aku datang kerumah Davin untuk menghias pohon natal miliknya aku jadi tahu jika adik Davin, yaitu Devina yang masih berumur 8 tahun sangat menyukai karakter-karakter disney princess. Jadi aku membelikannya satu set buku dongeng semua disney princess, total ada 11 buku, mulai dari snow white hingga mulan. Untuk Davin, aku membelikannya satu set perlengkapan menggambar untuknya kuliah. Sebenarnya aku dan Davin tidak ada perjanjian akan bertukar kado, tapi nyatanya Davin juga menyiapkan kado natal untukku. Kado-kado itu saat ini ada didepan pohon natal Davin yang sudah kuhias dengan cantiknya. Kami sepakat akan membukanya nanti setelah makan malam.
Kemarin, aku membuat ginger cookies dengan berbagai macam bentuk bertemakan natal. Seperti bentuk pohon pinus yang dihias dengan icing berwarna hijau, candy cane dengan icing merah dan putih, ada juga bentuk orang yang kuberikan icing berwarna mmerah dan hijau sebagai bajunya. Aku membawa satu toples berisikan kue itu untuk diberikan pada Davin. Saat ini kami sedang menikmati kie itu setelah selesai dengan makan malam nikmat dengan menu ayam panggang pesananku. Davin menyiapkan begitu banyak makanan walaupun hanya ada dua orang dewasa dan satu anak anak yang akan memakannya. Meja makan Davin yang cukup untuk ditempati enam orang terisi penuh dengan segala jenis makanan yang masih mengeluarkan uap panasnya. Tentu saja Davin memesan semua makanan ini, dia sama sekali tidak bisa memasak.
"Kak Kara, Vina suka banget sama kuenya, ini semua buat Vina ya?" Celoteh Devina yang kini menguasai toples penuh berisi kue jahe.
Aku hanya tersenyum dan mengangguk pada adik Davin yang sangat manis itu. "Iya, enak banget Ra kuenya, jahenya kerasa banget, tapi tetep manis. Lo jago juga ya masak." Tambah Davin setelah melahap kue ketiganya.
"Iyalah. Secara Kara gitu" sahutku membanggakan diri.
Setelah puas dengan ayam panggang, pudding coklat sebagai dessert, dan kue jahe sebagai camilan tambahan, aku memutuskan ini saatnya untuk acara membuka kado. Seharusnya membuka kado dilakukan saat natal, tapi karena besok aku tidak akan ada disini, dan mereka berdua akan sibuk menghabiskan waktu dengan papanya, sekarang adalah waktu yang paling tepat.
Aku menggandeng tangan Devina menuju ruang tamu, dimana pohon natal setinggi dua meter berada. Pohon itu berwarna hijau gelap dengan lampu berwarna emas mengelilinginya. Beberapa ornamen natal seperti bola, lonceng, dan peri kecil yang tampak seperti tinkerbell terpasang disekitar pohon. Kapas berwarna putih disebar tipis untuk menyerupai salju. Tidak lupa juga bintang besar yang diletakkan diujung pohon natal oleh Devina dengan bantuan kakaknya. Aku mendapatkan waktu yang sangat menyenangkan bersama Devina saat menghias pohon ini bersama. Dia anak yang sangat manis dan lemah lembut, berbanding terbalik dengan kakaknya.
Kami bertiga duduk dibawah pohon natal dan menghadap kado masing-masing. Davin dikanan, Devina ditengak, dan aku dikiri. Aku dan Davin memiliki satu kado, sedangkan Devina memiliki dua dariku dan Davin. "Oke, siapa mau buka dulu?" Tanyaku sambil menebak-nebak isi dari kado yang diberikan Davin didalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Curve
ChickLitApa deskripsi wanita cantik? Tinggi, seksi, bentuk badan bak gitar spanyol, kulit yang cerah dan mulus tanpa cela, bla bla bla dan sebagainya. Ya ya ya.. benar itu deskripsi wanita cantik. Tapi, lalu bagaimana dengan wanita yang pendek? Berkulit hit...