2

2K 157 1
                                    

"Prilly, tugas dari Mr. Armand sudah kamu kumpulkan?" tanya Emma teman kampus Prilly yang kebetulan berasal dari Indonesia.

"Sudah Emma." Jawab Prilly dengan anggukan di kepalanya.

"Ya sudah, aku pergi dulu. Tugasku belum aku kumpulkan." Pamit Emma kepada Prilly di balas Prilly dengan anggukan singkat dan senyuman manis miliknya.

Sesudah kepergian Emma, Prilly kembali sibuk dengan buku yang tadi ia baca. Namun, hal itu urung dilakukan karena kedatangan lelaki tampan dengan tangan yang membawa sebatang cokelat lalu duduk di bangku kosong samping Prilly.

"Sayang, ini buat kamu." Ucap lelaki tampan itu dengan menyerahkan cokelat yang tadi ia bawa untuk Prilly.

Prilly menerima coklat itu lalu menyimpannya di dalam tasnya. "Terima kasih Ali, seharusnya kamu gak perlu repot-repot membawakan aku sesuatu."

Ali, lengkapnya Hobart Aliandra Ludwig kekasih Prilly yang sudah menjalin hubungan selama 4 tahun dengan Prilly semenjak mereka masih duduk di bangku SMA.

"Apasih sayang, cuma gitu doang kok gak bakal ngerepotin aku." Ali menggelengkan kepalanya dan tersenyum manis menatap Prilly.

"Kamu ada kuliah lagi hari ini?" tanya Ali

"Nggak, hari ini cuma ada satu kelas aja."

Ali bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangannya di depan Prilly. Prilly mengerutkan dahinya, pertanda ia bingung dengan tindakan lelaki itu.

"Ayo kita jalan-jalan. Hari ini aku mau quality time sama kamu sebelum aku gak bisa quality time sama kamu lagi." Prilly pun segera menyatukan tangannya dengan tangan milik Ali.

"Kamu kok bilangnya gitu sih."

"Bentar lagi aku wisuda sayang dan setelah wisuda aku langsung kerja di perusahaan milik Vater-ku."

"Aku kira, kamu bakal pergi ninggalin aku."

Ali mengacak-acak rambut gadisnya itu dengan gemas, "Gak bakal sayang."

>>>

Boxhagener Platz, Berlin, German
2.00 pm waktu setempat

Sepasang kekasih yang duduk berduaan beralaskan rumput hijau. Sang lelaki yang merangkul mesra pundak kekasihnya dan sang wanita yang menyandarkan kepalanya di dada bidang milik kekasihnya. Sepasang kekasih itu sedang menikmati pemandangan di depannya dengan melihat anak-anak kecil yang berlarian kesana kemari.

"Sayang, aku haus nih." ucap Prilly dengan menatap mata Ali yang dapat meneduhkan hatinya.

Ali membalas tatapan Prilly dan melepaskan rangkulannya, "Kamu tungguh sini dulu ya, aku tadi bawa minuman kesukaan kamu di mobil aku ambil dulu ya." Ali bangkit dari duduknya dan menepuk celana bagian belakangnya.

"Jangan lama-lama ya, nanti aku kangen lagi." Prilly terkekeh kecil.

Ali ikut terkekeh lalu mencubit pipi chubby Prilly, "Udah bisa gombal nih."

"Fakta sayang." Ucap Prilly sambil mengelus bekas cubitan di pipinya.

"Iya deh iya." Setelah mengucapkan itu, Ali berlalu meninggalkan Prilly sendirian disana.

~~~

Helloooww ayem comeback nihh wkwkwk
Segini dulu yaa, tau kok kalo ini pendek pake bangett...
Tapi cepet update kan wkwkw
Jangan lupa like sama comment nyaa yaaaa

See you next chapter gaes

Wahre LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang